TRIBUNBATAM.id, SEOUL- Mewabahnya virus Corona di hampir seluruh dunia membuat banyak ilmuwan terus mencari tahu mengenai virus tersebut.
Para ilmuwan masih berusaha memecahkan teka-teki pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid-19) kembali dinyatakan positif.
Fenomena yang tak terduga ini telah diamati di banyak negara yang terdapat pandemi.
Mereka menguji kembali dan hasilnya positif. Masih tidak ada jawaban yang jelas mengapa hal itu terjadi.
Juga, tidak jelas apakah pasien ini menular dan dapat menginfeksi orang lain. Tetapi beberapa dari mereka menunjukkan gejala ringan Covid-19 pada reinfeksi kedua.
• Fakta-fakta Fenomena Jalan di Ekuador, Penuh Mayat Korban Virus Corona, 1 Malam Kematian 5000 Orang
• Tahanan Kejaksaan Mengeluh Lemas & Linu di Sekujur Tubuh, Saat Dicek Ternyata Positif Virus Corona
Temuan virus corona yang aktif kembali ini menandakan tantangan baru untuk menahan penyebarannya.
Data terbaru terjadi di Korea Selatan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan pada Jumat (17/4/2020) terdapat 163 kasus pasien sembuh, kembali positif Covid-19.
Angka itu lebih dari dua kali lipat dalam seminggu, media NPR melaporan.
Saat itu 74 orang diuji positif lagi pada 9 April, atau 2 persen dari 7.829 orang yang sudah dinyatakan sembuh.
Sekarang para pasien yang kembali positif itu sedang menjalankan isolasi. Setidaknya 61 dari mereka menunjukkan gejala ringan.
• Simak Tata Cara dan Bacaan Niat Shalat Tarawih di Rumah saat Ramadhan 2020
• Oppo A92s Resmi Meluncur, Harga Sekitar Rp 5,4 Juta
KCDC mengatakan. virus dapat aktif kembali di dalam pasien yang sembuh. Hal itu bisa terjadi, jika pasien belum mengembangkan respon imun yang kuat atau jika sistem kekebalan tubuh melemah.
"Temuan KCDC di Korea sudah diselidiki," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebelum Korea, NPR melaporkan pada akhir bulan Maret lalu, terdapat kasus yang sama di China.
Saat itu, beberapa pasien sembuh virus corona di beberapa fasilitas karantina di Wuhan, China, kembali terinfeksi virus SARS-CoV-2 untuk kedua kalinya.
"Dalam hal mereka yang diuji ulang positif, mereka belum terbukti menular," ujar salah satu dokter kepada NPR.
"Itu tidak sama dengan mengatakan mereka tidak menular. Jika mereka memang tidak menular, maka tidak perlu membawa mereka kembali ke rumah sakit lagi. "
Beberapa minggu sebelum itu, laporan dari China, Italia, Jepang, dan Korea Selatan juga mengisyaratkan kemungkinan pasien positif lagi.
Seorang pria 36 tahun dari Wuhan yang kala itu terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh setelah kondisinya membaik, dan hasil tes menunjukkan bahwa dia negatif Covid-19. Namun, beberapa hari kemudian, pada 2 Maret lalu, ia meninggal.
Hasil investigasi mengatakan ia meninggal karena virus corona.
"Diagnosis-nya, menurut laporan rumah sakit yang diterbitkan di media lokal sebelum mereka disensor, adalah obstruksi saluran pernapasan, kegagalan pernapasan, dan Covid-19, nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona," laporan The Los Angeles Times.
Masalah dengan tes mungkin bisa disalahkan untuk beberapa kasus pasien.
Ada dugaan telah terjadi kesalahan dengan hasil tes pada beberapa pasien yang dinyatakan sembuh atau hasil negatif palsu.
Namun ada penelitian telah menunjukkan, pasien Covid-19 mungkin menular setelah delapan hari gejalanya hilang. Selama rentang waktu itu pasien masih akan mungkin, bila kembali diperiksa hasil positif.(BGR/NPR/Yonhap/The Los Angeles Times)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masih Jadi Teka-Teki, Fenomena Pasien Sembuh dari Covid-19 Kembali Positif dan Menunjukkan Gejala, https://www.tribunnews.com/corona/2020/04/20/masih-jadi-teka-teki-fenomena-pasien-sembuh-dari-covid-19-kembali-positif-dan-menunjukkan-gejala?page=all.
Penulis: Srihandriatmo Malau