TRIBUNBATAM.id, FLORIDA - Tony Ferguson tidak hanya kalah telak dalam pertandingan melawan Justin Gaethje, tapi cukup menderita cedera cukup serius.
Berdasarkan hasil medis, luka yang dialami Toy Ferguson akibat pukulan Justin Gaethje cukup serius.
Tony Ferguson mengalami cedera yang cukup serius oleh pihak rumah sakit yang merawatnya karena tulang orbitanya patah.
• Conor McGregor Beri Kode Kembali Bertarung Juli, Khabib Nurmagomedov Pilih Lawan Justin Gaethje
• Kalah dari Justin Gaethje, Tony Ferguson Cari Alasan: Saya Latihan Untuk Lawan Khabib Nurmagomedov
• Sering Dihina, Khabib Nurmagomedov Kirim Pesan Moril pada Tony Ferguson yang Kalah Lawan Gaethje
Selain menderita patah tulang orbita, Tony Ferguson juga mengalami pembengkakan signifikan di wajah, termasuk luka di sekitar kedua matanya dan di pipi kanannya.
Karena kondisi ini, Tony Ferguson harus menerimaan kenyataan tidak boleh tampil bertanding selama dua bulan.
Tony Ferguson harus menelan pil pahit saat dirinya dihancurkan oleh keganasan Justin Gaethje dalam laga perebutan gelar interim kelas ringan UFC, Minggu (10/5/2020) lalu.
Vystar Veterans Memorial Arena, di Florida, Amerika Serikat, menjadi saksi bisu keganasan Justin Gaethje yang melontarkan pukulan mematikan kearah Tony Ferguson.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Justin Gaethje berhasil mendaratkan pukulannya kearah kepala Tony Ferguson sebanyak 100 kali.
Dengan kondisi yang sudah bersimbah darah, wasit Herb Dean memutuskan untuk mengakhiri laga tersebut dengan memberikan kemenangan TKO untuk Gaethje pada ronde kelima.
Tak hanya rekor 12 kemenangannya saja yang remuk, wajah petarung berjulukan El-Cucuy tersebut juga ikut remuk setelah menerima banyak sekali pukulan dari Justin Gaethje.
• Pukulan Keras Justin Gaethje Ternyata Mematahkan Tulang Orbita di Muka Tony Ferguson
• Video Detik-detik Pukulan Keras Justin Gaethje Menghentikan Perlawanan Tony Ferguson di UFC 249
Dilansir BolaSport.com dari laman MMA Mania, cedera tersebut membuat Tony Ferguson mendapatkan larangan bertanding untuk sementara waktu.
Dari sumber yang sama pula, petarung berusia 36 tahun tersebut dilarang tampil di atas arena oktagon selama dua bulan oleh Komisi Tinju Negara Bagian Floria.
Keputusan tersebut cukup beralasan jika melihat kondisi Tony Ferguson yang sangat memprihatinkan usai bertarung habis-habisan melawan Justin Gaethje.
Larangan bertanding ini juga menambah daftar kekecewaan petarung asal Amerika Serikat tersebut setelah dia gagal untuk berjumpa dengan Khabib Nurmagomedov.
Meski demikian, Tony Ferguson justru mendapatkan bayaran tertinggi dibandingkan dengan Justin Gaethje yang berhasil mengalahkannya.
Dia mendapatkan bayaran sebesar 500 ribu dolar AS atau setara dengan 7,4 miliar rupiah, sementara Gethje hanya mendapatkan 350 ribu dolar AS atau senilai 5,25 miliar rupiah.
Justin Gaethje Tak Lagi Underdog
Jurnalis MMA, Marc Raimondi, menilai petarung AS, Justin Gaethje, kini sudah bukan lagi seorang underdog saat bertemu Khabib Nurmagomedov (Rusia) menyusul kemenangannya pada UFC 249.
Justin Gaethje kini tengah menjadi buah bibir menyusul kemenangannya atas Tony Ferguson dalam perebutan gelar interim kelas ringan UFC.
Dalam laga yang berlangsung di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, Gaethje sukses menghujani petarung berjulukan El-Cucuy itu dengan pukulan-pukulan mematikan.
Serangan mematikan yang sebagian besar mengarah ke wajah, membuat Ferguson tak kuasa lagi melanjutkan pertarungan dan dinyatakan kalah melalui TKO pada ronde kelima.
Kemenangan ini tentu menjadi hasil manis bagi Gaethje yang mampu menghentikan rekor 12 kemenangan beruntun milik Tony Ferguson.
Selain itu, dia akan menjadi penantang Khabib Nurmagomedov dalam laga selanjutnya untuk penyatuan gelar juara di kelas ringan UFC.
• UPDATE Data Corona di Sumbar, Rabu (13/5) Sore, Kasus Baru Bertambah 20, Total 339, Sembuh 83
• UPDATE Data Corona di Indonesia Rabu (13/5) Sore, Kasus Baru 689, Total 15.438, Sembuh 3.287
Melihat hal itu, jurnalis MMA, Marc Raimondi, menilai bahwa Justin Gaethje kini bukanlah seorang underdog lagi dan berpotensi bisa merusak rekor Khabib Nurmagomedov.
"Ini akan menjadi pertarungan besar di divisi kelas ringan, Gaethje mungkin akan menjadi laga terberat bagi Nurmagomedov di divisi ini," kata Marc Raimondi, dilansir BolaSport.com dari ESPN.
Menurutnya, hal itu tidak lepas dari penampilannya tatkala mengalahkan Tony Ferguson yang dinilai akan menjadi pembeda dari semua laga-laga sebelumnya.
"Dan setelah penampilannya yang menakjubkan saat menghadapi Ferguson, bagaimana bisa orang-orang akan berpikir berbeda?" imbuhnya.
Justin Gaethje dinilai mempunyai gaya bertarung yang mampu menyulitkan Khabib Nurmagomedov karena mempunyai beberapa teknik gulat mumpuni.
"Gaethje mempunyai teknik, taktik, kekuatan dan gaya gulat defensif, jangan lupa dia juga pegulat terbaik saat di perguruan tinggi," ujarnya.
"Tidak diragukan lagi dia adalah masalah besar bagi Nurmagomedov, akan menarik untuk melihat apakah dia bisa menghentikan gulat mematikan dari orang Dagestani," ucapnya.
\\
\\
\\