TRIBUNBATAM.id, BATAM -Tren kasus Corona di Kepri mengindikasikan tak lama lagi Kepri akan menang lawan Corona.
Tentu saja hal ini segera tercapai bila masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Dari data Gugus Covid-19 Kepri, memang masih ada penambahan kasus baru Covid-19.
Namun jumlah pasien sembuh juga terus meningkat, sementara tren jumlah pasien yang dirawat maupun karantina cenderung menurun.
Kepri pernah mencapai ledakan kasus Corona pada minggu ke-14 dan 15 dimana kenaikan kasus baru mingguan mencapai 15 dan 29 kasus.
Angka ini kemudian relatif menurun hingga Selasa (12/5/2020).
Kabar ini tentu menggembirakan. Bila kasus baru Corona bisa ditekan, bukan tidak mungkin Kepri segera terbebas dari Corona.
Kasus Corona di Kepri juga mencakup kasus di RS Khusus Corona di Galang.
Jumlah pasien sembuh virus Corona di Provinsi Kepri mencapai 75 pasien.
Jumlah ini diakui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana terdiri dari 50 pasien se-Kepri dengan 25 pasien sembuh dari RS Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang per Rabu (13/5/2020).
Untuk Kota Batam saja, pasien sembuh virus Corona tercatat 26 pasien, Kabupaten Karimun 4 pasien, Kota Tanjungpinang 19 pasien, dan Kabupaten Bintan 1 pasien.
Kini sebanyak 106 pasien yang terdiri dari 77 pasien positif Covid-19 se-Kepri, dan 29 data dari RS Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, Kota Batam sedang berjuang untuk sembuh.
Tim gugus tugas Covid-19 Kepri ini pun menyampaikan 6 poin yang mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien Covid-19.
Pertama, tim medis dalam mengobati gejala pasien, dan melakukan pemeriksaan secara berkala, serta komprehensif.
"Kedua yang penting juga ialah pasien diberikan makanan bergizi. Menu makanannya ditetapkan oleh ahli gizi," ujarnya, Rabu (13/5/2020).
Selanjutnya, terus dilakukan komunikasi efektif antar tim medis dengan pasien, dan semua protap tatalaksana mempedomani petunjuk teknis.
"Tidak lupa juga pelayanan Covid-19 tidak hanya dilakukan oleh RS Rujukan. Tapi melibatkan semua rumah sakit, dengan surat keputusan Gubernur, sehingga contack rate antara pasien dengan tim medis frekuensinya cukup baik. Terakhir, dengan keberadaan RS Infeksi Covid-19 sangat membantu tingginya tingkat kesembuhan," ucapnya.
Ia mengungkapkan, dari 29 kasus positif yang di observasi di RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, sebanyak 28 pasien dinyatakan sembuh.
"Ini artinya tinggal menyisakan 1 kasus menunggu hasil laboratorium. Pasien pun saat ini dalam keadaan sehat," tambahnya.
Pasien sembuh di Batam
Tren menggembirakan juga terjadi di Batam.,
Dari 44 kasus Corona hingga Selasa (13/5/2020), sebanyak 26 pasien sembuh dan tujuh meninggal.
Sehingga sisa kasus corona sebanyak 11.
Tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Batam saat ini lebih banyak dibandingkan jumlah pasien yang dirawat ataupun pasien baru.
Hal ini bisa menjadi penanda jika tren pendemi wabah covid-19 di Batam sudah mulai menurun, maka secara perlahan geliat aktivitas akan kembali berjalan dengan baik.
Hal itu diungkapkan praktisi kesehatan, Sigit Riyarto, Rabu (13/5/2020) bahwa menurutnya tren covid-19 di Batam telah menurun.
"Coba kita lihat, perbandingan jumlah pasien covid-19 yang dirawat dan yang sudah sembuh atau mungkin yang bertambah, saat ini hanya tinggal beberapa pasien yang dirawat," ujarnya.
Untuk Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP) sendiri, sudah nihil pasien Covid-19.
"Tidak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat, mereka semua sudah dinyatakan sembuh dan pulang. Dari 16 pasien covid-19 yang dirawat di RSBP 13 sudah pulang, 1 meninggal dan 2 pindah rawat, 2 pasien itu pun mereka sudah sembuh," ungkap Sigit, Direktur Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP) itu.
Dengan adanya tren penurunan ini, kata Sigit, sekaligus menjadi kabar baik bagi kita semua.
Warga tidak perlu lagi terlalu cemas, yang perlu diingat kita tetap mengikuti protokol kesehatan.
Menurut analisa Sigit sebagai praktisi kesehatan, Batam tidak akan seperti daerah lain dengan sebaran peningkatan pasien covid-19 signifikan.
Kenapa demikian?
"Batam itu memiliki akses terbatas. Beberapa negara tetangga kita sudah lockdown, pelayaran antar pulau hanya ada beberapa kapal begitu juga pelayaran lintas provinsi seperti ke Dumai tutup akses," katanya.
Tidak hanya itu, Pelni pun tak lagi mengangkut penumpang, begitu juga dengan bandara yang mengurangi trip penerbangan meski sempat stop operasi.
Bahkan aturan protokol kesehatan di semua pintu masuk dan keluar telah diawasi oleh petugas kesehatan.
Artinya semua peran serta elemen masyarakat dan pemerintah telah berperan aktif, meski ada beberapa warga yang membandal namun kan ditindak tim gugus tugas covid-19, katanya.
Sigit juga menjabarkan bahwa kesiapan tim medis hingga kesiapan rumah sakit rujukan dengan kelengkapan fasilitas dan pasokan obatan di Batam cukup memadai.
"Jika ada penambahan pasien Covid-19 kita telah memiliki kesiapan rumah sakit rujukan, di antaranya RSBP, RSUD EF dan RS Galang," ucapnya.
Sigit yakin, kondisi Batam akan segera pulih dan akan segera kembali normal seperti sediakala.
"Itu harapan kita bersama," katanya.
Masih menurut pengamatannya, imbas dari covid-19 ini cukup memukul kondisi ekonomi masyarakat.
Bukan tanpa alasan, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
Ada yang di PHK hingga cuti tidak berbayar.
Maka dengan kondisi adanya tren penurunan covid-19, pemerintah bersama pengusaha dan masyarakat sudah tidak perlu panik lagi.
"Kita sudah mulai dapat memikirkan geliat pertumbuhan ekonomi, berangsur-angsur sudah mulai kembali beraktivitas, jangan hal seperti ini kita biarkan terus menerus," katanya. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)