TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Kepala Dinkes Bintan, dr Gama F Isnaeni masih menulusuri riwayat pasien keempat positif Covid-19.
Pasien nomor 4 Covid-19 di Bintan berdomisili di Kelurahan Gunung Lengkuas Kijang.
Pria berusia 52 tahun ini bekerja sebagai bongkar muat minyak.
"Nah karena itu,takutnya saat itu dirinya melakukan bongkar muat dan tertular," tuturnya,Jumat (29/5/2020).
Gama juga membantah terkait kabar adanya hubungan keluarga antara kasus keempat Bintan dengan pasien positif Covid-19 di Tanjung Unggat, Kota Tanjungpinang.
"Tidak ada hubungan keluarga dan kontak sama pasien positif di Tanjung Unggat," ujarnya.
Gama juga menuturkan, dengan terkonfirmasinya warga Gunung Lengkuas ini positif Covid-19, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 18 warga dan kerabat yang kontak dengan pasien.
"Dari 18 orang kita juga mengambil sampel swab sebanyak 11 orang untuk dilakukan pengecekan apakah tertular wabah Covid-19 atau tidak," terangnya.
Gama juga menuturkan, kasus warga Bintan yang terkofirmasi positif Covid-19 keempat saat ini untuk riwayat perjalanannya tidak ada keluar daerah dan luar negeri.
"Tidak ada keluar daerah dan negeri,"katanya.
Gama juga menyampaikan, bahwa sudah ada beberapa orang yang diambil sample swabnya.
Pihaknya juga sudah menyarankan keluarganya isolasi mandiri.
"Kita juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan di rumah dan lingkungannya," ucapnya.
Gama juga menambahkan, bahwa pasien kasus keempat Covid-19 tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Provinsi Raja Ahmaf Thabib di Tanjungpinang.
Gama juga tidak lupa mengingatkan masyarakat dalam kondisi saat ini untuk tetap menerapkan sosial distancing dan diam dirumah jika tidak ada hal penting yang akan dilakukan diluar rumah.
"Kalaupun keluar rumah, tetap jaga jarak terhadap orang lain, gunakan masker dan sering cuci tangan sehabis dari luar rumah. Sebab wabah virus Covid-19 ini tidak bisa kita lihat dan harus lebih hati-hati dan waspada," ungkapnya.
Gama juga tidak lupa berharap, kepada seluruh warga Kabupaten Bintan agar tidak memberikan stigma negatif kepada siapapun yang terdampak di tengah pandemi corona.
"Jangan panik apalagi menstigma negatif mereka, baik kepada warga yang Positif Covid 19 maupun PDP di rumah sakit, atau siapapun yang perlu penanganan khusus. Ini untuk kebaikan bersama," jelasnya.(als)