POSITIVE PARENTING

Orangtua Tak Boleh Memaksa, Begini Tips Mudah Agar Anak Mau Menyantap Sayur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sup brokoli dan sayuran. Begini caranya agar anak mau makan sayur.

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Tak semua anak suka untuk menyantap sayuran jika dijadikan makanan sehari-hari.

Sehingga membuat para orangtua harus memutar otak agar sayuran tetap bisa disantap anak.

Lantas bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan minat anak untuk makan sayur?

Semakin kita memaksa anak untuk makan sayur dan buah, makin kecil kemungkinan mereka untuk mau mencobanya.

Ada cara mudah untuk membuat si kecil dengan suka rela makan sayuran.

Caranya adalah dengan memberi contoh, menunjukkan betapa enaknya makan sayur atau pun buah.

Jika Melanggar Dikenakan Denda, Semua Anak di Inggris Harus Kembali ke Sekolah Bulan September

Menyuruh anak makan sayur adalah tentang meyakinkan mereka.

Tindakan ini juga berarti meminta orang lain melakukan sesuatu, terkadang dengan paksaan.

Berbeda halnya dengan mengajarkan atau memberi contoh.

Ini adalah tindakan kolaboratif, memberikan teladan.

Fokusnya ada pada orangtua, sedangkan ketika menyuruh anak makan sayur, tekanannya pada anak.

Orangtua memang berpengaruh besar pada pola makan anak.

Jika ayah ibunya saja tidak pernah terlihat makan sayur, jangan harap anak juga menyukai sumber serat ini.

Sebelum mengajarkan anak untuk makan sayur dan buah, orangtua perlu mengetahui beberapa hal ini.

- Pahami bahwa anak menolak mencoba makanan baru karena cemas atau takut.

Mereka mungkin bukan orang yang suka mengambil risiko.

Cobalah melihat dunia dari sudut pandangnya.

Bayangkan jika kita mengonsumsi makanan yang "aneh" dan di luar zona nyaman, misalnya ulat sagu.

Kita pasti ragu-ragu dan takut dengan rasanya.

Demikian juga dengan si kecil saat kita menyodorkannya brokoli.

- Beri contoh pada anak bagaimana mengeksplor makanan baru.

Jangan hanya mencontohkannya dengan langsung melahapnya.

Misalnya saat mengenalkan buah kiwi.

Tawarkan sepotong pada anak, biarkan ia menjilatnya dulu atau mengedus baunya.

Anak-anak butuh untuk membangun database tentang sebuah makanan sebelum berani mencobanya.

- Jika anak mau mencoba, tanyakan perasaannya tentang makanan tersebut.

Apakah menurutnya enak, pahit di lidah, atau mungkin baunya terlalu tajam.

Dengan demikian orangtua bisa menggali sampai di mana kemauan anak jika dicoba jenis makanan lain.

Termasuk Daging Beku, Inilah 4 Jenis Makanan yang Tidak Baik Dikonsumsi Anak-anak

Setiap orangtua ingin memberikan asupan makanan yang terbaik untuk sang buah hati.

Tentunya demi mendukung perkembangan anak lewat nutrisi yang terjaga.

Lantas apa saja jenis makanan untuk anak yang perlu dihindari orangtua?

Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari untuk tidak diberikan pada anak-anak.

Ada baiknya pola makan si kecil harus dihindari dengan jenis makanan buruk.

Simak ulasan berikut ini:

Daging beku atau daging olahan

Anda mungkin banyak memilih sosis, nugget dan berbagai olahan daging sebagai pilihan makanan untuk si kecil.

Selain mudah untuk disajikan, sosis juga sangat disukai oleh anak sehingga tak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya makan.

Padahal daging olahan yang beku mengandung tinggi nitrat yang berfungsi sebagai pengawet dan untuk mempertahankan warna.

Natrium nitrat dapat meningkatkan risiko tumor otak, leukimia dan kanker tenggorokan.

Minuman ringan

Minuman berasa atau bersoda memang sangat buruk untuk kesehatan.

Bagi si kecil takaran yang dianjurkan adalah maksimal 1 gelas sehari.

Minuman ringan dan bersoda memiliki kandungan gula yang tinggi, perasa serta pewarna buatan.

Hal ini akan mengakibatkan percepatan pembusukan pada gigi.

Bahkan minuman kemasan yang berupa jus juga sangat tinggi gula dan zat aditif.

Makanan instan

Meski dikemas degan sayuran, mie ataupun pasta yang instan sebaiknya dihindari bagi si kecil.

Makanan instan memiliki rasa buatan dan bahan kimia yang dapat menyebabkan alergi dan ketidakseimbangan hormon.

Pewarna buatan dapat menyebabkan asma dan sakit kepala serta terlalu banyak garam.

Makanan ringan

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa makanan ringan masuk ke dalam makanan yang tidak baik untuk anak.

Makanan ringan seperti keripik mengandung tinggi minyak, sodium, perasa buatan serta pewarna buatan.

Makanan ringan dapat mengganggu glukosa dan produksi insulin sehingga membuat anak jadi mudah lapar.

Bahkan beberapa makanan ringan mengandung akrilamida, senyawa yang dapat menyebabkan keterlambatan berkembang.

(*)

Viral Ayah Grebek Anak Gadisnya yang Berduaan dengan Pria di Hotel: Percuma Kamu Disuruh Salat!

Bersikaplah Tegas, Simak 6 Tips Untuk Buat Anak Nyaman Tidur di Kamarnya Sendiri

Respon Psikolog Viral Video Ayah Gerebek Anak Berduaan di Hotel: Lingkungan Anak Perlu Diperhatikan

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Begini Caranya Agar Anak Mau Makan Sayur.

Berita Terkini