KARIMUN TERKINI

KM Kelud Kembali Berlayar ke Karimun, Berikut Syarat Calon Penumpang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KM Kelud di perairan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Kapal Pelni itu dijadwalkan kembali membuka rute ke Karimun.

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Kapal PT Pelni, KM Kelud, akan kembali menjalani rute Tanjungbalai Karimun.

Jadwal terbaru yang dikeluarkan oleh PT Pelni, KM Kelud berlayar dari Tanjungbalai Karimun tujuan Belawan Medan berangkat pada Minggu (26/7/2020), sekira pukul 14.00 WIB.

Kemudian untuk rute Tanjungbalai Karimun-Batam-Tanjung Priok berlayar pada Rabu (29/7/2020) pagi, sekira pukul 09.00 WIB.

Namun untuk mendapatkan tiket KM Kelud tidak bisa diperoleh melalui online atau di travel agen.

Tiket KM Kelud hanya bisa diperoleh di loket penjualan kantor PT Pelni Cabang Tanjungbalai Karimun di Sei Ayam, Kecamatan Tebing.

"Tiket dijual sekitar seminggu sebelum berangkat. Atau sekitar tanggal 17 atau 19 Juli 2020," kata Kepala Cabang PT Pelni Tanjungbalai Karimun, Yusuf, Rabu (17/7/2020).

Sejumlah persyaratan juga harus dilengkapi oleh calon penumpang.

Selain wajib memakai masker selama pelayaran, calon penumpang wajib memiliki surat hasil rapid test yang menyatakan non reaktif Covid-19.

Selain itu, Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) serta mendownload dan mengisi data pada aplikasi E-hac maksimal satu keluarga 10 orang.

Untuk mendapatkan surat keterangan hasil rapid test, calon penumpang dapat melakukan pemeriksaan di rumah sakit ataupun klinik kesehatan yang menyediakannya.

"Kami tidak menyediakan pelayanan rapid test," sebut Yusuf.

Rawan Kecelakaan, Jalan di Ceruk Ijuk Bintan Ini Butuh Perhatian Pemerintah

Menimbang Arah Parpol di Pilgub Kepri, Muncul 3 Paslon Soerya-Iman, Ansar-Marlin dan Isdianto-Marlin

Yusuf menyebutkan calon penumpang juga harus membuat surat pernyataan bersedia tidak akan diberangkatkan apabila dalam kondisi tidak sehat atau suhu tubuh mencapai 38 derajat.

"Di sini surat pernyataan untuk hari H keberangkatan. Di saat beli tiket dia sehat dan ternyata suhu tubuhnya 38 maka tidak diberangkatkan," jelas Yusuf.

Terkait surat pernyataan tersebut, lanjut Yusuf bertujuan agar tidak terjadi polemik di saat pelayaran KM Kelud.

"Agar tidak jadi polemik. Kita ikat (calon penumpang) dengan begitu, biar sama-sama enak. Kita juga tetap berkoordinasi dengan gugus," terangnya.

Jadi Sorotan Sejak Pandemi Covid-19

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi Batam, mencatat total pasien positif terpapar virus corona jenis baru hingga 27 Mei 2020, mencapai 109 orang.

"Di Batam sudah 109 orang, tidak termasuk (ABK KM Kelud) yang di Galang data di kami sementara itu," katanya, Rabu kemarin.

Ia mengatakan, saat ini ada tambahan 13 orang pasien baru, dibanding data sebelumnya.

Meski jumlah warga yang terpapar virus corona di Batam terus meningkat, namun Wali Kota meminta masyarakat tidak terlalu khawatir.

Dan tetap menjaga kesehatan dan sosial distancing.

Menurutnya, tingginya angka warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 justru menunjukkan kemampuan pemerintah mengidentifikasi untuk menangani warga yang terpapar.

Pemko Batam, terus melakukan pencarian terhadap orang-orang yang dikhawatirkan terpapar virus corona.

Oleh sebab itu, wajar bila kemudian jumlah yang teridentifikasi terpapar terus bertambah.

Di membandingkan, berbeda dengan banyak daerah lain di Indonesia, yang hanya menangani warga yang datang mengeluh sakit.

Sedangkan di Pemko Batam, petugas yang mendatangi warga yang dikhawatirkan sakit, berdasarkan penelusuran pasien-pasien yang sudah dinyatakan positif sebelumnya.

Sebelas ABK KM Kelud berfoto di depan pintu masuk Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (28/4/2020). Mereka diinapkan sementara di hotel oleh PT Pelni Cabang Batam setelah dinyatakan negatif virus Corona. (TribunBatam.id/Himi Heptana)

"Jadi begini, jangan khawatir. Kalau jumlah pasian COVID bertambah, tidak usah khawatir. Kami mencari orang sakit, maka biayanya besar. Kami bukan tunggu orang sakit," tuturnya.

Hal senada dikatakan Plt Gubernur Kepri Isdianto yang memuji kinerja Wali Kota Batam dan jajarannya dalam menangani COVID-19 dengan melakukan penelusuran ke RT/RW.

"Ini menunjukkan keseriusan pemda, untuk mengetahui itu semua dengan melakukan penyisiran di tempat tempat yang dianggap ada," kata dia.

Warga Batam diminta jangan kecil hati bila saat ini menjadi zona merah.

Ia menyatakan pemerintah juga tengah fokus pada klaster penyebaran COVID-19 di dalam kota. Karenanya dibutuhka peran serta masyarakat.

Sementara itu, terkait gencarnya Pemko Batam melakukan penyisiran di sejumlah wilayah, Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho meminta agar Pemko Batam memperhatikan kesiapan fasilitas kesehatan terkait upaya penyisiran terkait kasus covid-19 di Batam.

SELAMA 3 Bulan, 11 Penderita TBC di Batam Meninggal Dunia

Fakta Prilly Latuconsina & Reza Rahadian Buat Heboh Karena Pamer Cincin: Excited for This!

Kesiapan itu terutama ketersediaan penunjang swab test dan reagen bagi warga yang telah menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif.

Sehingga, setelah penyisiran Covid-19 di lingkungan masyarakat, warga yang disisir tidak hanya diketahui statusnya reaktif dan positif dalam rapid test.

"Kalau jumlah yang reaktif cukup banyak, bagaimana dengan swab test dan reagen," ujar Tumbur.

Dia juga meminta, Pemko tidak hanya melakukan penyisiran dengan rapid test, tanpa ada kesiapan alat reagen.

Sehingga, yang dinyatakan reaktif, tidak menunggu lama dan dalam tekanan psikologis, sebelum hasil final melalui PCR, keluar.

"Pemko harus memperhatikan kesiapan jika semua warga disisir. Jangan menimbulkan masalah baru. Nah rumah sakitnya cukup atau tidak untuk mengkarantina orang. Perhatikan juga sampai ke sana," tegasnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Berita Terkini