TRIBUNBATAM.id - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang penuh kemuliaan, di bulan ini umat muslim yang mampu dianjurkan untuk menunaikan ibadah haji guna dalam rangka memparipurnakan rukun Islam.
Bagi umat Islam yang belum mampu menunaikan ibadah haji, di anjurkan untuk melakukan amalan-amalan di bulan Dzulhijjah, salah satunya adalah melakukan puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah atau bertepatan Jumat 9 Agustus 2019.
Sedangkan Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batam Muhammad Santoso menjelaskan mengenai keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah.
Berikut penjelelasannya.
• Niat dan Tata Cara Puasa Sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha
• Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Lengkap Beserta Artinya, Tanggal 8 & 9 Dzulhijjah
Apa itu puasa Tarwiyah?
Puasa tarwiyah adalah (merenung atau berfikir) puasa yang dilakukan pada hari tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah sebelum wuquf.
Adapun yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah (Mengetahui) puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yakni pada saat jemaah haji sedang melaksanakan wuquf di padang Arafah.
Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi umat muslim, agar kita dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jama’ah haji.
Namun, bagi jamaah haji sendiri haram hukumnya untuk berpuasa di hari Arafah 9 Dzulhijjah.
Puasa ini memiliki keutamaan yang begitu besar sehingga termasuk dalam sunnah muakad atau sunnah yang sangat dianjurkan, Puasa Tarwiyah tahun ini jatuh pada hari Jum’at tanggal 9 Agustus sedangkan Puasa Arafah jatuh pada hari Sabtu 10 Agustus 2019.
Dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut.
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Selain kedua puasa tersebut, umat muslim yang belum memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji bisa melakukan puasa sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.
Kemudian dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah dan Arafah.
Anjuran untuk memperbanyak puasa dan amalan lain selama 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah tertuang dalam Hadis Riwayat Ibnu 'Abbas dalam Sunan At-Tirmidzi.
"Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini". (HR At Tirmidzi).
Dalam hadis riwayat tersebut dengan jelas disebutkan bahwa amalan apapun selama 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan.
Salah satu amalan yang bernilai sangat tinggi yang bisa dilakukan adalah puasa.
Meski demikian, 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah ini tidak termasuk pada tanggal 10 Dzulhijjah yang masuk dalam perayaan Hari Raya Idul Adha.
Saat Hari Raya Idul Adha tidak diperbolehkan melakukan puasa sebab hukumnya haram.
Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arofah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah: Barang siapa yang menjalankan Puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.
Sedangkan yang berpuasa di hari Arofah akan dihapus dosa dua tahun (1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang) dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugerahi oleh Allah SWT dengan kemuliaan, yaitu:
1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya
2. Allah akan menambah harta
3. Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.
4. Membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
5. Dilipat gandakan amal dan ibadahnya
5. Memudahkan kematiannya
6. Diterangi kuburnya
7. Akan diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
8. Diselamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini
9. Dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Alangkah banyak keberkahan dan kebahagiaan yang Allah berikan bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arofah. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Adapun niat Puasa Tarwiyah NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.” Niat Puasa Arafah NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH“ Saya niat puasa Arofah , sunnah karena Allah ta’ala.” Wallahu alam bishowab.
(*)