POSITIVE PARENTING

Anak Jadi Demam Setelah Vaksinasi? Berikut Kiat-kiat Untuk Orangtua Menghadapinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Anak demam setelah vaksinasi, apakah perlu obat pereda panas?

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Demi menunjang kesehatan anak, orangtua juga kerap memberikan vaksinasi yang dibutuhkan.

Tak sedikit dari anak yang mengalami demam setelah mendapatkan vaksinasi.

Namun ternyata, demam setelah vaksinasi dianggap sebagai hal lumrah dan tak perlu dicemaskan orangtua.

Haruskah kita memberi mereka parasetamol atau obat pereda panas untuk "mencegah" terkena demam nanti?

Associate Professor Thoon Koh Cheng, kepala dan konsultan senior untuk layanan penyakit menular di departemen pediatri di KK Women's and Children's Hospital, mengatakan bahwa demam tidak perlu ditakuti.

Demam sebenarnya merupakan indikasi yang baik bahwa tubuh telah meningkatkan respons kekebalan terhadap vaksin dan karenanya tidak boleh dihindari secara aktif.

Bikin Haru, Tangisan Ibu 5 Anak Ini Pecah Setelah Dicerai Suami Demi Menikah Dengan Wanita Lain

Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa jika obat antipiretik atau anti-demam diberikan sebelum timbulnya demam dan setelah vaksinasi, respons kekebalan terhadap vaksin akan lebih buruk daripada jika ini tidak dilakukan.

Beberapa efek samping vaksinasi yang umum adalah nyeri injeksi dan kemerahan, pembengkakan lengan yang divaksinasi, peningkatan iritabilitas atau kerewelan, nafsu makan yang buruk untuk sementara waktu, dan menjadi kurang aktif.

Yang perlu diwaspadai Meski demikian, orang tua harus waspada saat anak demam hingga menyentuh suhu di atas 37 derajat ke atas.

Selain itu, berikut adalah tanda-tanda yang harus perhatikan:

- 38 derajat celsius atau lebih tinggi pada bayi di bawah 3 bulan

- 39 derajat celsius atau lebih tinggi pada bayi yang berusia antara 3 dan 6 bulan

- Kelelahan ekstrim

- Nyeri di perut, anggota badan, dan telinga

- Kesulitan menelan cairan

- Muntah atau diare

- Demam yang berlangsung selama lebih dari 3 hari

- Kantuk

Kiat untuk membantu bayi menghadapi fase ini

Meskipun demam setelah vaksinasi adalah hal yang normal, orangtua tentu ingin memastikan bayinya merasa lebih nyaman.

Inilah yang dapat dilakukan:

1. Selalu berada di samping si kecil

Tidak ada yang lebih diinginkan oleh bayi selain cinta dan perawatan orangtuanya.

Berada di samping si kecil saat masa ini adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.

Untuk orangtua yang bekerja, rencanakan vaksinasi beberapa hari sebelumnya, sehingga kamu bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan si kecil saat masa-masa pasca vaksinasi.

2. Jangan beri bayi pakaian yang berlapis

Beri si kecil pakaian yang ringan dan menyerap keringat. Kamu juga bisa memberinya selimut yang lembut dan tak terlalu tebal.

3. Beri si kecil banyak cairan

Demam mendehidrasi tubuh, jadi pastikan untuk memberinya banyak cairan.

4. Jaga agar kamar bayi mendapatkan ventilasi yang cukup

Biarkan jendela terbuka dan biarkan udara segar masuk. Suhu ideal adalah 18 ° celsius. kamu juga bisa menggunakan pelembab udara.

Orangtua Perlu Awasi Jajanan Anak, BNN Ungkap Peredaran Narkoba Dalam Kemasan Permen Jelly

Tak semua jajanan anak-anak aman untuk dikonsumsi.

Sehingga orangtua perlu mengawasi dengan baik, jajanan yang dimakan anaknya.

Namun tahukan anda? kasus peredaran narkoba dalam bentuk jajanan anak-anak ternyata masih tersebar.

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan peredaran narkoba dalam kemasan permen jelly.

Kepala BNN Komjen Heru Winarko mengatakan permen jelly itu mengandung tetrahidrokanabinol atau senyawa utama dari ganja.

BNN menciduk seorang pria di Jakarta Pusat karena kedapatan memesan permen Helmy dari Inggris yang mengandung narkoba.

"Tersangka pria berinisial AH kita amankan tanggal 20 Juli 2020 di daerah Batu Ceper, Jakarta Pusat.

Gumpalan seberat 60,34 gram ini dikirim dari Inggris," kata Heru di kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2020).

Tampilannya seperti jajanan anak berwarna cerah.

Permen jelly tersebut begitu memikat karena warnanya beragam seperti merah, hijau, dan biru.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menuturkan kandungnya tetrahidrokanabinol bakal diserap tubuh saat permen lumer di mulut.

"Ini perlu kita waspada karena ternyata narkotika itu juga bisa diubah bentuk-bentuk permen yang sangat menarik," ujar Arman.

Meski tersangka pemesan permen jelly dari Inggris itu mengaku untuk konsumsi sendiri, kasus ini harus dimaknai sebagai antisipasi.

BNN meminta para orangtua mengawasi jajanan yang dibeli anak-anak agar tak sampai mengkonsumsi jajanan mengandung narkoba.

"Menjadi perhatian kita bersama untuk mengawasi konsumsi dan jajan anak-anak kita di tempat umum, di sekolah atau di tempat-tempat yang lain," tuturnya.

Perlu diketahui, kasus narkoba yang dikemas dalam bentuk jajanan anak ini tak hanya ditemukan sekali.

Arman menyebut kasus permen jelly mengandung tetrahidrokanabinol menandakan kecanggihan laboratorium milik para gembong.

"Supaya kita paham betul yg dikonsumsi itu aman untuk kesehatan terutama bukan terbuat dari bahan yang mengandung narkotika," lanjut Arman.

(*)

Setelah 10 Tahun Menunggu, Pasangan Rianti Cartwright dan Cassanova Alfonso Dikarunia Anak Pertama

Ibu 5 Anak Syok Dicerai Suami setelah 13 Tahun Bersama, Suami Kepincut Nikah Lagi: Salah Saya Apa?

Pastikan Sambungan Internet Lancar, Berikut 5 Tips Agar Anak Betah di Rumah Selama Pandemi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Haruskan Kita Mencegah Agar Bayi Tak Demam Setelah Vaksinasi?.

Berita Terkini