TRIBUNBATAM.Id, BATAM — Hampir 20 jam, jaringan penyedia selular raksasa Nusantara, Telkomsel, mati total di lima provinsi di Sumatera, sepanjang Selasa (11/8/2020) hingga Rabu (12/8/2020).
Shutdown jaringan layanan selular dengan pelanggan sekitar 36,5 juta di Sumatera ini, menyusul terbakarnya fasilitas Sentra Telepon Otomat (STO) Telkom di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (11/8/2020) siang.
Akibatnya, akses komunikasi selular 2G, 3G dan 4G Telkomsel di dua dari tiga wilayah layanan utama di Pulau Sumatera, mati total.
Di wilayah kerja Telkomsel Area Sumatera ada tiga bagian, yaitu Sumbagut (Sumatera Bagian Utara; Sumut dan Aceh), Sumbagteng (Sumatera Bagian Tengah; Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau ).
Area layanan di bagian ketiga, Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan; Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung) dilaporkan normal.
• Jaringan Telkomsel di Batam Terganggu, Kartu Perdana Provider Lain Laris Manis
• Jaringan Selular Mati Total di Sumatera, Telkomsel Sarankan Pelanggan Tempuh 2 Langkah Ini
Manajemen Telkomsel, melalui Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, sudah meminta maaf.
Rabu (12/8) pagi, dia menyebutkan layanan komunikasi baik telpon, SMS dan akses data Telkomsel di seluruh wilayah Sumatera pulih 100 persen.
Insiden shutdown network di wilayah Sumatera menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 ini, ini ternyata bukan kali pertama.
Dalam catatan Tribun, hampir tiap tahun, Telkomsel mengalami hal serupa.
Sebelum kejadian kemarin, permalasahan jaringan ini terjadi empat kali dalam dua tahun terakhir.
Medio Juni 2020 lalu, tepatnya hari Minggu (14/6/2020) sekitar pukul 11.13 WIB, layanan jaringan Telkomsel di SUmatera bagian barat dan tengah, bermasalah.
Ini memantik keluhan pelanggan di media sosial.
Akhir tahun 2019 lalu, tepatnya Selasa, 5 November 2019 sekitar pukul 10.25 WIB, terjadi gangguan akses internet internasional.
Dampaknya, hampir sama.
Ribuan pelanggan berkicau di semua flatform media sosial.
Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo, kembali menghaturkan maaf.
Pelanggan seakan melupakan.
Saat insiden serupa juga terjadi di timur Indonesia, Sabtu (12/10/2019) lalu, efeknya juga berimbas ke sebagian wilayah Indonesia, termasuk Sumatera, keluhan pelanggan bangkit lagi.
Kala itu, Telkom, induk perusahaan Telkomsel, mengklaim jaringan kabel optik Backbone SMPCS dengan Kabel fiber optik di dua titik jalur darat di Sulawesi, membuat kualitas layanan internet milik Telkom dan Telkomsel di sejumlah wilayah Sulawesi, Papua, Maluku, dan Kalimantan menurun.
Setahun sebelumnya, tepatnya awal Desember 2018, lebih kurang satu jam, akses internet Telkomsel juga mengalami masalah di sejumlah wilayah di Sumatera.
Kala itu, General Manager ICT Operation Region Sumbagteng Telkomsel Noviandri memberikan penjelasan terkait penyebab gangguan internet di area Sumatera Bagian Utara dan Sumatera Bagian Tengah.
"Fiber optik putus. Tapi itu sudah clear dan sedang proses perbaikan di sistem," ujar Noviandri, kepada wartawan, Kamis (6/12/2018).
Gangguan jaringan internet Telkomsel bukan hanya terjadi di wilayah Batam, Kepulauan Riau.
Namun juga di daerah lain, seperti Padang, Sumatera Barat, dan Medan, dan Sumatera Utara. Gangguan internet ini diperkiran terjadi sejak pukul 12.00 WIB.
Management Area Sumatera Awal R Chalik dan Corporate Communication Telkomsel Sumbagteng, Agus Winarto di Pekanbaru, kala itu juga menghaturkan maaf.
"Telah terjadi gangguan layanan data di wilayah Sumatera Tengah dan Sumatera Utara akibat gangguan di sistem perangkat layanan data, sedangkan layanan voice dan SMS tetap berfungsi dengan normal," papar Awal dalam keterangan resminya, Kamis (6/12/2018).
Pelanggan Turun
Sebagai operator selular pelat merah terbesar dan tertua di Indonesia, PT Telekomunikasi Selular, memang penguasan market.
Kini Indonesia ada tujuh operator selular; PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat (Indosat), PT XL Axiata (XL), PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria), PT Smartfren, dan PT Bakrie Telecom.
Telkomsel yabf berinduk ke BUMN, Telkom ini awal tahun 2020 ini mencatatkan penurunan jumlah pelanggan secara tahunan dan semester.
Berdasarkan info memo Telkom, pada kuartal II/2020 Telkomsel memiliki 160,07 juta pelanggan, turun 1,50% atau setara dengan 2,49 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal I/2020.
Jika dibandingkan periode sama tahun lalu, jumlahnya turun sekitar 4,60 % atau sekitar 7,72 juta pelanggan.
Pada kuartal I/2019 jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 167,79 juta pelanggan.
Sayangnya, selama periode Januari—Juni 2020, jumlah pelanggan Telkomsel penurunan tajam hingga 11 juta pelanggan.
Jumlah terendah di kuartal II/2020 yaitu 160.072 juta pelanggan.
Jumlah pelanggan Telkomsel pada periode ini juga merupakan jumlah pelanggan terkecil dalam 10 kuartal terakhir atau sejak kuartal I/2018.
Pada kuartal I/2018, Telkomsel untuk terakhir kalinya mencatatkan jumlah pelanggan di atas 180 juta.
Saat itu, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 192,75 juta pelanggan.
Meski mencatatkan jumlah pelanggan yang bergelimang saat kuartal I/2018, memasuki kuartal II hingga kuartal IV jumlah pelanggan Telkomsel terus menyusut hingga mencapai 162 juta pelanggan pada kuartal IV/2018.
Pada 2019, jumlah pelanggan Telkomsel mulai merangkak naik. Puncaknya, Telkomsel berhasil membutukan pelanggan sebanyak 171 juta pelanggan pada akhir 2019.
Dari sisi pendapatan, jumlah pendapatan data Telkomsel pada kuartal II/2020 tumbuh 1,30 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020.
Telkomsel mencatat pendapatan dari layanan data senilai Rp16,03 triliun.
Sementara itu, dari sisi pendapatan layanan legacy (layanan suara dan SMS) jumlah turun menjadi Rp15,90 % menjadi Rp5,54 triliun.
Secara keseluruhan total pendapatan yang dibukukan Telkomsel pada kuartal II/2020 lebih kecil 3,70 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang mencapai nilai Rp22,42 triliun.
Dilansir Kompas, Operator seluler Telkomsel mencatatkan kinerja positif pada kuartal ketiga (Q3) 2019 lalu.
Anak usaha dari Telkom itu berhasil membukukan pendapatan Rp 68,3 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Jumat (1/11/2019), salah satu faktor yang membuat Telkomsel meraih pendapatan tersebut adalah adanya peningkatan pelanggan data. Menurut Harry M Zen, Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia, jumlah pelanggan Telkomsel pada kuartal III-2019 tercatat ada sebanyak 170,9 juta.
Sementara pada periode yang sama di tahun 2018 lalu, Telkomsel memiliki jumlah pelanggan sebanyak 167,8 juta.
"Dari peningkatan tersebut, sebanyak 112,1 juta pelanggan atau sekitar 65,6 persennya merupakan pelanggan data. Alhasil dengan meningkatnya jumlah pelanggan, trafik data Telkomsel pun turut terdongkrak sebesar 55,2 persen menjadi 4.673 petabyte selama Q3 2019," kata Harry.
Tidak hanya itu, Harry menuturkan untuk terus mempertahankan posisi dalam penyediaan jaringan hingga di luar Jawa dan mendukung pengembangan bisnis digital, Telkomsel juga telah menambah sebanyak 20.829 BTS yang seluruhnya berbasis 4G selama tahun 2019.
Dengan demikian, jumlah BTS Telkomsel hingga saat ini telah mencapai 209.910 unit atau tumbuh 14,5 % dari kuartal III/2018, dimana 76 % di antaranya adalah BTS 3G/4G.
Telkom sendiri melalui anak usaha Mitratel beberapa waktu lalu juga telah mengakuisisi sebanyak 2.100 menara BTS milik Indosat Ooredoo.
Harry menyebut akusisi itu adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kapabilitas infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dimiliki Telkom.
Sebagai induk dari Telkomsel, PT Telkom Indonesia Tbk. pun menorehkan pertumbuhan keuangan yang semakin positif.
Pendapatan Telkom mengalami peningkatan dari periode yang sama di tahun 2018 sebesar 3,5 persen yakni sebesar Rp 102,6 triliun.
Dari pendapatan tersebut, laba bersih Telkom mencapai angka 16,5 triliun atau naik 15,6 persen periode yang sama di tahun 2018.
"Ini menggambarkan kinerja Perseroan yang semakin sehat dan profitable. Hal ini tidak lepas dari bisnis digital yang terus menunjukkan performansi positif, sejalan dengan fokus utama perusahaan dalam mengembangkan bisnis dan layanan digital ke depannya," pungkas Harry.