Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat alokasi anggaran terbesar dalam RAPBN 2021 di antara seluruh Kementerian/Lembaga (K/L), yakni sebesar Rp 149,8 triliun.
Dari anggaran itu, terdapat alokasi untuk pembangunan 2 bidang jalan dan jembatan sebesar Rp 53,96 triliun. Apakah Jembatan Batam Bintan termasuk?
Jembatan Batam Bintan akan menghubungkan Pulau Batam dengan Bintan.
Presiden Jokowi sempat menegaskan pembangunan jembatan sepanjang 6,72 km itu dimulai pada 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, anggaran Kemen PUPR bakal dialokasikan untuk meneruskan program prioritas dan pembangunan yang sempat tertunda di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
"Tahun 2019 kementerian PUPR merelaksasi atau men-delay beberapa pekerjaan, yang tadinya single year jadi multi year, yang belum lelang kita jadikan prioritas di 2021," kata Basuki dalam konferensi video Nota Keuangan dan RUU APBN 2021, Jumat (14/8/2020).
• RAPBN 2021, Rp 356,5 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi Fokus 6 Sektor Ini
Basuki merinci, awalnya RKA-KL TA 2021 Kementerian PUPR adalah sebesar Rp 115,58 triliun, kemudian mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 34,23 triliun sehingga menjadi Rp 149,8 triliun. Dia bilang, tambahan anggaran tersebut bakal dialokasikan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
Misalnya untuk lumbung pangan/ketahanan pangan Rp 10 triliun, pihaknya mengembangkan kawasan pangan berskala luas (food estate) untuk meningkatkan produktivitas pangan di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.
"Ketahanan pangan di Kalteng, di lahan seluas 165.000 hektar yang kemarin dikunjungi Pak Presiden di lahan Aluvial, dan di Sumut adalah di Kabupaten Humbang Hasundutan seluas 4.000 hektar tahun 2021," tutur Basuki.
Selanjutnya, anggaran Rp 34,23 triliun juga dialokasikan untuk mendukung pembangunan kawasan industri.
Kementerian PUPR mendapat tugas untuk menyiapkan infrastruktur dasar seperti jalan, sumber air, sanitasi, tol, rumah susun untuk pekerja.
"Kemudian untuk menambah konektifitas jalan dianggarkan sebesar Rp 5,5 triliun. selanjutnya untuk pengendalian banjir, yang akhir-akhir ini juga banyak bencana alam, anggaran diperluka untuk perbaikan di Gorontalo, Demak, Pati, Kendal, dan lain-lain," jelasnya.
Dengan begitu, anggaran Rp 149,81 triliun dialokasikan untuk program sumber daya air Rp 58,55 triliun, untuk pembangunan 47 bendungan, pembangunan 50.000 hektar lahan irigasi baru, 120 km pengendali banjir, rehabilitasi pengamanan pantai, peningkatan 250.000 hektar lahan irigasi, dan revitalisasi 5 danau prioritas.
Selanjutnya, anggaran juga akan dialokasikan untuk pembangunan 2 bidang jalan dan jembatan sebesar Rp 53,96 triliun, di antaranya 831 km jalan, 19.000 meter jembatan, 3.100 meter fly over underpass dan terowongan, 35 km jalan bebas hambatan, peningkatan 1.279 km jalan nasional, serta 2.171 meter penggantian jembatan.
Sementara di bidang perumahan, pihaknya mengalokasikan Rp 8,09 triliun dengan pembangunan 9.210 unit rumah susun, 2.440 rumah khusus, serta 111.000 unit rumah swadaya dan peningkatan rumah tidak layak huni.
Jembatan Batam Bintan
Jembatan Batam Bintan dibangun untuk menghidupkan ekonomi Batam dan Bintan.
Saat ini akses kedua pulau itu masih melalui jalur laut.
Dari skema perancangan, jembatan akan dibangun menjadi tiga bagian.
Rute (trase) awal adalah jembatan dari Batam menuju Pulau Tanjungsauh yang panjangnya sekitar 2,17 km.
Sedangkan bagian kedua, jembatan akan menghubungkan Pulau Tanjungsauh menuju pulau kecil bernama Pulau Buau dengan taksiran panjang mencapai 3,9 km.
Sementara itu, untuk menghubungkan Pulau Buau menuju Kabupaten Bintan akan dibangun pula jembatan bagian tiga dengan panjang mencapai 0,9 km.
"Untuk titik awal pembangunan di wilayah ini (wilayah Punggur, lokasi masuk seberang TPA Punggur). Semoga dengan Pak Deputi Kemenko Maritim turun akan segera dipercepat pembangunannya," kata Isdianto melanjutkan peninjauannya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sempat mengungkapkan, proyek Jembatan Batam-Bintan (Babin) tengah dalam tahap pematangan detail desain.
Menurut Basuki, detail desainnya sendiri sudah dibuat oleh Pemerintah Kota Batam. Namun demikian, desatil desain ini masih membutuhkan penelaahan lebih lanjut.
Pasalnya, Jembatan Babin melintasi laut, jadi harus dikerjakan sangat hati-hati.
"Sekarang sudah ada detail desainnya dari Pemerintah Daerah (Pemda), nanti kami review terlebih dulu karena itu melalui laut jadi kami harus hati-hati," kata Basuki, di Kementerian PUPR, Jumat (10/1/2020).
Untuk merealisasikan jembatan yang dirancang sepanjang 6,79 kilometer tersebut, dibutuhkan dana cukup besar.
Biaya pembangunan jembatan Babin sendiri diperkirakan mencapai Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun dengan skema tahun jamak (multiyears contract).
Basuki melanjutkan, pembangunan Jembatan Babin tersebut merupakan salah satu program yang dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pembangunan Jembatan Babin mulai dilakukan pada tahun 2021 mendatang.
Kepastian tersebut disampaikan Jokowi kepada Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto menjelang kepulangan dirinya ke Jakarta dari Bandara Raden Sadjad, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.(*)
Sebagian artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Kementerian PUPR Dapat Anggaran Terbesar pada 2021, untuk Apa Saja?