TRIBUN BATAM.ID, BATAM - LIma puluh lima tahun sudah, kekejaman Gerakan 30 September/ PKI (G-30 S/PKI atau Gestapu) 30 September 1965, diperingati dengan cara berbeda.
Keesokan harinya, 1 Oktober 1965, gerakan penumpasan aksi separatisme oleh TNI ini lalu dikenal dengan Gerakan Satu Oktober 1965 (Gestok 65), Momen kemudian diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Namun jarang yang tahu, di Tingkok, China, 1 Oktober 1949 diperingati sebagai hari lahirnya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau Republik Rakyat China (RRC), sebagai manifestasi negara dari ajaran Marxisme dan Komunisme oleh Mao Zedong (1893- 1976).
Bertepatan hari ini, Kamis (1/10/2020) Republik Rakyat Tiongkok sudah 71 tahun.
Deklarasi RRC sebagai negara ini digelar di Lapangan Tiananmen, Shanghai.
• Bangunkan Ayah saat G30S/PKI, Begini Keseharian Eddy, Putra Jenderal Ahmad Yani
Deklarasi negara RRT ini, bertepatan Partai Komunis China, pimpinan Mao, memenangkan pemilu, setelah mengalahkan Partai NasionalisTiongkok nasionalis; Chiang Kai Shek. Chiang kemudian melarikan diri ke Taiwan.
Di Partai Komunis China, Mao sendiri menjadi ketua seumur hidup.
Sejak dia dirikan 20 Maret 1943, dia baru digantikan setelah meninggal dunia 9 September 1976, atau menjabat selama 27 tahun.
Setelah ikomunis jadi ideologi dan haluan negara, Mao kemudian berangkat ke Moscow, Uni Soviet.
Di negara persemakmuran komunis inilah, Mao belajar tentang pemerintahan, kebijakan luar negeri, mengelola aset dan tata atur keuangan negara.
Sepulang dari Moscow dan menyerap ilmu Stalin, Mao pun mulai membangun negerinya.
Rel kereta api, membangun angkatan laut, dan teknis bantuan dan menjaring pengaruh luar negeri,
termasuk bagiamana melebarkan sayap ke Vietnam, dan Indonesia di awal tahun 1950-an.
Dilansir dari buku 9 Komentar Mengenai Partai Komunis (buku yang mencerai beraikan Partai Komunis dan Menggemparkan Dunia) karya Jiuping, 2005, (penerbit Era Baru Agustus 2005), kisah-kisah kelalaian Mao memimpin partai dan negara banyak diulas.
Sejatinya Mao, bukan seorang filsuf yang orisinil.
Gagasan-gagasannya berdasarkan bapak-bapak sosialisme lainnya seperti Karl Marx, Friedrich Engels, Lenin dan Stalin.
Tetapi ia banyak berpikir tentang materialisme dialektik yang menjadi dasar sosialisme dan penerapan gagasan-gagasan ini dalam praktik seperti dikerjakan Mao bisa dikatakan orisinil. Inilah kemudian berkembang Maoisme, sebagai ajaran.
Konon, dua dari tiga pentolan Komunisme gelombang kedua Indonesia, Dipa Nusantara Aidit, MH Lukman, mengadopsi utuh ajaran Komunisme ala Mao.
Sedangkan Lukman Njoto, justru tetap berkiblat ke Marxisme ala Moskow.
Mao bisa pula dikatakan seorang filsuf Tiongkok yang pengaruhnya paling besar dalam Abad ke 20 ini.
Partai Mao didirikan pada tahun 1921 dan Mao semakin hari semakin vokal.
Antara tahun 1934 – 1935 ia memegang peran utama dan memimpin Tentara Merah Tiongkok menjalani “Mars Panjang”.
Lalu semenjak tahun 1937 ia ikut menolong memerangi Tentara Dai Nippon yang menduduki banyak wilayah Tiongkok.
Akhirnya Perang Dunia II berakhir dan perang saudara berkobar lagi.
Dalam perang yang melawan kaum nasionalis ini, Mao menjadi pemimpin kaum Merah dan akhirnya ia menangkan pada tahun 1949.
Pada tanggal 1 Oktober tahun 1949, Republik Rakyat Tiongkok diproklamasikan dan pemimpin Tiongkok nasionalis; Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan.