VIRUS CORONA DI BATAM

Pernah Jadi Klaster Virus Corona, Masih ada Warga Tak Pakai Masker di Pasar Tos 3000 Jodoh Batam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASAR TOS 3000 - Suasana di Pasar Tos 3000, Minggu (1/11/2020).

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kesadaran warga Kota Batam untuk menerapkan protokol kesehatan masih minim.

Pasar Tos 3000 Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri misalnya.

Sejumlah pedagang hingga pembeli terlihat tidak mengenakan masker maupun faceshield.

Sanksi sosial hingga denda dalam Peraturan Wali kota Batam tentang pelanggaran disiplin protokol kesehatan, nyatanya tak diindahkan mereka.

Tidak hanya itu fasilitas cuci tangan di pintu masuk yang sudah di sediakanpun tidak digunakan pengunjung dan pedagang pasar.

Seorang pengunjung pasar, Lukman bahkan mengaku sengaja membawa masker karena takut ada razia gabungan protokol kesehatan di salah satu pasar terbesar di Kota Batam yang sempat menjadi klaster penyebaran Corona ini.

Dia mengaku takut terkena razia karena menurut informasi yang beredar bisa kena sanksi push up, sanksi sosial, dan juga memakai rompi.

"Saya ini dari Barelang sudah bawa masker, katanya sering razia makanya saya bawa tak taunya biasa saja," sebut pria 40 tahun itu, kepada TribunBatam.id, Minggu (1/11/2020).

PASAR TOS 3000 - Suasana di Pasar Tos 3000, Minggu (1/11/2020). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Beberapa pedagang dan pengunjung pasar masih ada yang terlihat menggunakan masker tidak secara benar.

Masker yang sejatinya melindungi wilayah hidung dan mulut, malah terpasang di dagu mereka.

Pengunjung Pasar Tos 3000 lainnya Yulia, mengakui sepanjang pasar bisa dihitung jari yang menggunakan masker.

"Paling banyak di pasar ini orang yang tidak menggunakan masker, mungkin warga sudah bosan," kata warga Tajung Uma ini.

Wanita 27 tahun itu juga mengakui jika ia juga risih pakai masker karena yang lain banyak yang tidak pakai masker.

"Sepertinya Pemko Batam harus ada tindakan yang lebih tegas lagi.

Bila perlu aturannya lebih ketat sehingga masyarakat tidak hanya merasakan takut saja, tapi bisa menjadi efek jera dengan peraturan tersebut," tegasnya.

Sudah 2.887 Positif Corona di Batam

Pasien positif Covid-19 di Batam bertambah 47 orang.

Sebanyak 23 orang di antaranya termasuk dalam kategori pasien tanpa gejala atau asimptomatik.

Sementara itu, 15 orang lainnya merupakan pasien kategori bergejala.

Hal ini diketahui dari laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Batam, Sabtu (31/10).

Dari laporan itu, TribunBatam.id mencatat, jika pasien tanpa gejala masih mendominasi penularan Covid-19 di Batam.

Baca juga: Jumlah Kasus Posiitif Corona di Batam Sudah 2.887 Pasien, 1.400 Diantaranya Positif Tanpa Gejala

Baca juga: Kecamatan Batam Kota Terbanyak Jumlah Positif Corona, 8 Kecamatan di Batam Zona Merah Covid-19

KANTOR CAMAT SAGULUNG - Suasana di Kantor camat Sagulung, Selasa (27/10/2020). Layanan di kantor ini sempat ditutup selama satu hari setelah satu pegawainya positif Corona. (TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Dari jumlah kumulatif kasus yang mencapai 2.887 orang, sebanyak 1.400 orang di antaranya merupakan pasien tanpa gejala.

Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih banyak jika dibandingkan pasien bergejala dengan jumlah kumulatif mencapai 758 orang ataupun pasien dari hasil tracing dengan jumlah kumulatif sebanyak 729 orang.

Jika dilihat dari kategori profesi, pasien dengan status karyawan swasta menjadi penyumbang terbanyak dengan total kasus mencapai 1.490 orang.

Jumlah ini hampir tujuh kali lipat lebih banyak jika dibandingkan profesi ibu rumah tangga dengan total kasus sebanyak 269 orang dan wiraswasta sebanyak 197 orang.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi pun kembali mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

Yaitu dengan tetap memakai masker, menjagar jarak, dan mencuci tangan usai beraktivitas.

"Tingkat kedisiplinan masyarakat adalah kuncinya," ujar Didi kepada TribunBatam.id saat dihubungi, Minggu (1/11/2020).

Kecamatan Batam Kota Terbanyak Jumlah Positif Corona

Pasien positif Covid-19 di kota Batam masih terus bertambah.

Dampaknya, delapan kecamatan di Kota Batam maish berstatus zona merah Corona.

Kecamatan ini meliputi Kecamatan Nongsa, Kecamatan Batamkota, Kecamatan Sekupang, Kecamatan Bengkong.

Kemudian Kecamatan Lubuk Baja, Kecamatan Sei Beduk, Kecamatan Batuaji dan Kecamatan Sagulung.

Dari seluruh kecamatan tersebut, Kecamatan Batam Kota tercatat sebagai penyumbang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 paling banyak dengan total pasien mencapai 640 orang.

Jumlah ini lebih banyak dari Kecamatan Seibeduk dengan total pasien sebanyak 469 orang dan Kecamatan Sekupang dengan total pasien sebanyak 441 orang.

Tak hanya itu saja, ketiga kecamatan ini juga tercatat sebagai penyumbang pasien dalam perawatan paling banyak hingga saat ini.

Gugus tugas Covid-19 Kota Batam, Sabtu (31/10) mencatat, ada 47 orang warga Batam dinyatakan positif setelah menjalani pemeriksaan swab.

Jumlah ini ikut menambah total keseluruhan pasien positif Covid-19 di Kota Batam menjadi 2.887 orang.

Dimana, sebanyak 2.099 orang dinyatakan sembuh dan 67 orang di antaranya meninggal.

Sedangkan sisanya sebanyak 721 orang tengah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit rujukan.
(TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng/Ichwannurfadillah/Hening Sekar Utami)

Berita Terkini