Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Selesai sudah proses seleksi pemain untuk Garuda Select 3.
Proses seleksi Garuda Select 3 berakhir pada Selasa (3/11/2020).
Sebanyak 26 pemain dinyatakan lolos dan akan diboyong ke Inggris.
Program seleksi pemain muda yang digelar antara kerja sama PSSI dan MOLA TV ini ditangani langsung Direktur Garuda Selct, Dennis Wise dan tim pelatih dari Inggris.
Dennis Wise dan tim pelatih langsung memantau seleksi dari ratusan pemain hingga menemukan 26 pemain berbakat yang dinyatakan lolos.
Namun, tidak semua pemain akan diboyong langsung ke Inggris, tim pelatih bakal segera melakukan rapat untuk memilik setidaknya 24 dari 26 pemain untuk dibawa ke negara berjulukan The Three Lion tersebut.
Baca juga: 39 Pemain Terpilih Ikut Seleksi Final Garuda Select 3, Indra Sjafri: Banyak Pemain yang Berkualitas
Baca juga: Seleksi Garuda Select 3 Berlangsung di Jakarta Dennis Wise: Kualitasnya Setara Garuda Select 2
Dennis Wise mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera rapat bersama untuk menentukan puluhan pemain yang akan dipilih.
"Kami akan rapat terlebih dahulu untuk menentukan pemain-pemain yang akan terpilih," kata Dennis Wise sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman PSSI.
Legenda Chelsea itu juga menyatakan dari puluhan pemain yang bakal dipilih akan segera diumumkan pada pekan depan.
"Selama beberapa hari ini semua berjalan fantastis, saya dan tim banyak melihat talenta-talenta berbakat pemain muda sepakbola Indonesia."
"Saya sudah tak sabar ingin melatih mereka berikutnya di Inggris," ucapnya.
Setelah menyelesaikan seleksi Garuda Select Jilid III ini, Pelaksana tugas (plt) sekjen PSSI Yunus Nusi, mengatakan para pemain terpilih nantinya akan menjadi bagian dari masa depan sepakbola Indonesia.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini yang mana tak ada kompetisi yang berlangsung, sehingga diharapkan menjadi investasi berharga untuk timnas Indonesia kedepannya.
"Apa yang dilakukan beberapa hari ini muaranya untuk menciptakan calon-calon pemain Timnas Indonesia yang kuat di masa mendatang," tutur Yunus Nusi.
.
.
.