Kehebatan Paskhas TNI AU saat Beraksi Bikin Pasukan Elite Negara Lain Melongo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasuka Elite TNI AU, Paskhas

TRIBUNBATAM.id - Selain Kopassus TNI AD, ternyata Indonesia juga punya pasukan khusus dari TNI AU bernama Pasukan Khas (Paskhas). 

Meski jarang terdengar di publik, keberadaan Korps Pasukan khas TNI Angkatan Udara (AU) dikenal memiliki kemapuan luar biasa.

Bahkan, Paskhas TNI AU merupakan pasukan khusus Angkatan Udara satu-satunya dan berkuliafikasi terlengkap di dunia.

Dikutip dari buku "All In One Tes Masuk TNI Polri 2015" karangan Tim Edukasi Indonesia, Paskhas TNI AU memilliki berbagai kemampuan tempur khas matra udara.

Di antaranya Pengendali Tempur (Dalpur), Pengendari Pangkalan (Dallan), SAR Tempur, jumping Master, Pertahanan Pangkalan yang memiluputi pertahanan horizontal (Hanhor) dan pertahanan vertikal (Hanver), Penangkis Serangan Udara, jungle warvare, air assault (mabod), raid operation hingga kemampuan anti teros aspek udara yang dikenal sebagai ATBARA (anti Pembajakan Udara).

Meski lekat dengan udara, Paskhas TNI AU juga mahir untuk bertempur di hutan, perkotaan, laut maupun pantai.

Ketangguhan prajurit Paskhas TNI AU ini ditakuti dunia bahkan oleh tentara negara maju sekelas Australia. 

Diketahui pasukan berkekuatan luar biasa ini satuan paling minim informasinya, makanya sering membuat musuh susah untuk menebaknya.

Pasukan ini dikenal pula sebagai Korps Baret Jingga, mengingat baret yang digunakan berwarna jingga.

 

Di dalam Korps Paskhas juga terdapat pasukan khusus yang dinamai Bravo 90.

Dalam kegiatan sehari-hari, banyak orang menyangka jika personel Paskhas adalah anggota Kopassus.

Tapi kok warna baretnya jingga bukan merah darah.

Nama Pasukan Khas pun banyak mengundang tanda tanya karena terasa ‘’aneh’’. Kenapa tidak menggunakan nama ‘’Khusus’’ saja.

Paskhas memang Pasukan Khas. Kekhasannya atau ciri khasnya adalah terdapat pada kemampuan para personel pasukan itu untuk mengoperasikan bandara atau pangkalan udara.

Sebagai pasukan elit andalan TNI AU tugas utama Paskhas adalah menjaga pangkalan udara dan semua asetnya.

Dalam peperangan tugas utama mereka juga menguasai pangkalan udara lawan dan kemudian mengoperasikannya.

Itulah kekhasan pasukan Paskhas, yakni kemampuan mengoperasikan pangkalan udara untuk penerbangan pesawat.

Satu-satunya pasukan elit TNI yang bisa mengoperasikan bandara atau pangkalan udara memang hanya Paskhas. 

Mereka telah mendapat pelatihan mengoperasikan pangkalan udara secara memadai.

Suatu kali ketika pasukan Australia mendarat di Timor-Timur usai jajak pendapat (1999) dan Tim-Tim kemudian lepas dari RI, mereka sangat terkejut melihat sepak terjang pasukan Paskhas.

Pasalnya semua personel pasukan Paskhas yang bertugas di Bandara Internasional Comoro (sekarang Bandara Presidente NicolouLobato) secara teknis mahir mengoperasikan bandara.

Pasukan Australia yang semula tampil arogan berubah jadi segan terhadap para personel Paskhas.

Pasalnya di kepala para pasukan Australia hanya pasukan SAS (Special Air Service) Inggris yang punya kemampuan mengoperasikan bandara.

Pasukan Paskhas memang Khas.

Combat SAR

Salah satu kemampuan tempur pasukan TNI yang sangat jarang dimiliki oleh pasukan militer pada umumnya dan harus bertaruh nyawa adalah operasi tempur Combat SAR.

Kemampuan melaksanakan misi SAR sambil bertempur melawan musuh ini dimiliki oleh pasukan baret jingga, Paskhas TNI AU.

Misi tempur Combat SAR adalah misi menyelamatkan pilot tempur yang eject atau bail out, melompat menggunakan kursi pelontar setelah pesawat tempurnya ditembak jatuh.

Pilot yang berhasil mendarat selamat itu akan menjadi masalah ketika lokasi pendaratannya di daerah musuh dan untuk menyelamatkannya membutuhkan pasukan yang memiliki kemampuan Combat SAR.

Di lingkungan TNI AU para pilot tempur memang demikian istimewa dan berharga.

Pasalnya butuh waktu bertahun-tahun untuk mencetak seorang pilot tempur yang dari sisi biaya saja minimal membutuhkan dana Rp1 milliar per orang.

Oleh karena itu, demi menjamin keselamatan pilot tempur, pasukan Paskhas sebagai pelindungnya pun dibekali kemampuan Combat SAR.

Dalam pelaksanannya operasi Combat SAR harus terencana matang, cepat dan akurat demi menghindari sergapan pasukan lawan.

Jika sampai disergap, akibatnya para personel yang sedang melaksanakan misi Combat Sar bisa saja gugur dalam tugasnya.

Kadang operasi Combat SAR memang berlangsung dalam hujan tembakan pasukan lawan seperti yang sering terjadi dalam Perang Vietnam (1968-1975).

Helikopter yang bermaksud mengevakuasi pilot atau prajurit yang terluka banyak yang hancur akibat disergap pasukan Viet Cong bersenjata peluncur granat (RPG).

Atau seperti dalam film berdasar kisah nyata jatuhnya pesawat F-16 AS di Bosnia, bertajuk Behind Enemy Line.

Dalam film itu dikisahkan bagaimana penyelamatan seorang pilot tempur AS demikian sulit dan pilot tempur itu sendiri harus mampu bertarung melawan pasukan bersenjata terlatih yang ingin menangkapnya.

Dalam operasi standar yang dilaksanakan oleh TNI AU, misi tempur Combat SAR biasanya melibatkan dua helikopter tempur.

Satu heli bertugas menurunkan pasukan penyelamat dan satu heli tempur lainnya bertugas sebagai pelindung (air cover).

Misi Combat SAR berlangsung secepat mungkin dalam hitungan detik.

Karena pasukan penyelamat bukan bertugas untuk menghadapi pasukan lawan yang kemudian datang dalam jumlah besar.

Namun, jika terpaksa mereka pun akan bertempur sampai titik darah penghabisan.

Apalagi pasukan Paskhas adalah juga pasukan parakomando yang terlatih berperang dalam kondisi dan situasi apapun demi menyelamatkan pilot tempur. (Intisari online)

BACA JUGA BERITA TRIBUNBATAM.ID DI GOOGLE NEWS:

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kisah Pasukan Elite Australia yang Sok Jago Mendadak Takut Usai Tahu Kualifikasi dari Paskhas TNI AU

Berita Terkini