ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Harga cabai rawit di Anambas dan Tanjungpinang meroket.
Harga cabai rawit di Pasar Inpres Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri bahkan naik hingga Rp 20 ribu per onsnya.
Melambungnya harga cabai rawit di Anambas ini, karena stok cabai yang kosong sejak dua hari.
Diketahui bahwa tidak adanya stok cabai di pasar Inpres akibat cuaca buruk yang menyebabkan kapal feri dan kapal perintis yang gagal sandar di Anambas.
Pantauan TribunBatam.id, hanya di Pasar Inpres yang menjual cabai rawit.
Beberapa pedagang lainnya tidak ada terlihat cabai yang dijajakan oleh pedagang.
"Iya satu ons Rp 20 ribu, ini stoknya cuma dikit.
Aturannya kan kapal masuk tapi ni kapal tak masuk, jadinya kami nunggu barang dari Tanjungpinang, kalau kapal tak masuk ya barang sembako itu tak ada.
Kalau udah musim kayak gini sering kami alami tiap tahun," kata Ina, salah satu pedagang yang juga kekosongan cabai," ucap seorang pedagang Ina, Minggu (6/12/2020).
Melambungnya harga cabai rawit ini pun membuat pembeli, khususnya ibu rumah tangga memutar otak.
Mereka memilih beralih untuk membeli serta mengonsumsi cabai kering giling.
Harga cabai kering giling yang dijual pun dirasa terjangkau oleh pembeli.
Satu kilogram cabai kering giling dijual pedagang Rp 25 ribu.
"Terpaksa beli cabai giling ini, biasanya saya suka pedas, ya tahan-tahan selera aja dulu sampai cabai ada di pasar," tutur seorang pembeli, Julina.
Kondisi di Pasar Bintan Center Tanjungpinang
Menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah bahan pokok di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang mulai mengalami kenaikan..
Kenaikan ini juga dilihat dari perbandingan harga pada 06 November 2020 lalu.
Pantauan TribunBatam.id, harga bawang putih sebelumnya Rp 24 ribu perkilogramnya, kini Rp 25 ribu perkilogram atau naik seribub Rupiah.
Bawang merah Jawa, sebelumnya harga perkilogramnya Rp 46 ribu, kini Rp 48 ribu atau naik sebesar Rp 2 ribu.
Kemudian, bawang merah Birma sebelumnya Rp 20 ribu per kilogramnya, kini menjadi Rp 25 ribu atau naik Lima ribu.
Sementara untuk bawang bombay masih relatih sama. Sebelumnya dan sampai kini harga masih Rp 18 ribu per kilogramnya.
Baca juga: Mengenal 6 Jenis Cabai di Tantangan MasterChef Indonesia, Ini yang Terpedas di Dunia
Baca juga: Cara Simpan Cabai Agar Awet hingga 3 Bulan, Tetap Segar dan Tak Busuk dengan Trik Ini
Kenaikan juga terjadi pada komoditas cabai. Sebelumnya cabai merah harganya mencapai Rp 52 ribu per kilogramnya, kini harganya Rp 58 ribu.
Untuk cabai rawit mengalami kenaikan juga. Sebelumnya Rp 28 ribu perkilogramnya, kini Rp 34 ribu perkilogramnya.
Salah satu pedagang Reski menyebutkan, kenaikan harga sejumlah sembako tersebut sudah memang dari distributor.
"Memang sudah dari tempat kita ambil naiknya, gak mungkin kita gak nyari untung jualan mas," sebut pedagang tersebut.
Sedangkan untuk ayam potong masih perkilogramnya Rp 38 sampai Rp 39 ribu perkilogramnya.
Kenaikan harga ini pun dikeluhkan sejumlah pembeli. Juis salah satunya, mengaku kaget dengan kenaikan sejumlah bawang.
"Padahal bawang ini menjadi salah satu bumbu wajib saat mengolah makanan untuk hidangan keluarga, kok naik pula ya," ujarnya mengeluh sambil bertanya.
Disampaikannya, dalam kondisi pandemi-19 ini seharusnya harga kebutuhan bahan pokok tidak naik.
"jangan sampai naik kalau bisa, kasian ibu rumah tangga, lebih irit maksimal kalau mau belanja," sebutnya sambil tertawa.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google