FPI Rahasiakan Keberadaan Rizieq Shihab Demi Keamanan, Polisi Akan Jemput Paksa Jika Tak Juga Datang

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab keberadaannya masih dirahasialan oleh anggota FPI dengan alasan keamanan, namun polisi memastikan akan memanggil Rizieq Shihab jika tidak datang dalam panggilan ke 3 nantinya

TRIBUNBATAM.id | JAKARTA - Sejauh ini FPI masih merahasiakan keberadaam Habib Rizieq Shihab dari polisi dengan alasan keamanan.

Apalagi pasca tewasnya 6 orang pengikut Rizieq Shihab dalam bentrok dengan polisi.

Selain itu, polisi juga masih memburu 4 orang lagi yang tersisa dari 6 orang yang tewas ditembak mati.

Terjadi penyerangan oleh 10 orang diduga pengikut Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terhadap anggota polisi di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50 pada Senin (7/12/2020).

Penyerangan yang diduga dilakukan oleh pengikut Rizieq terkait adanya pesan di Grup Whatsapp soal kabar pengerahan massa pada pemanggilan Pimpinan FPI ke kantor polisi pada Senin.

Akibatnya kejadian tersebut, enam dari 10 diduga pengikut Rizieq meninggal dunia setelah mendapat tembakan dari polisi.

Konferensi pers soal penyerangan oleh 10 orang diduga pengikut Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terhadap anggota polisi di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50 pada Senin (7/12/2020). (Channel YouTube Kompas TV)

Terkait hal ini, keadaan Rizieq kini menjadi tanda tanya.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (7/12/2020), Ketua Umum FPI, Ahmad Shabri Lubis mengatakan bahwa pihaknya masih merahasiakan keberadaan Rizieq.

Padahal seharusnya Rizieq hari ini seharusnya menghadiri pemanggilan polisisi.

Menurut Shabri, rahasia itu dilakukan demi keamanan Rizieq.

"Untuk lokasi IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab), demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan," kata Shabri dalam keterangan tertulis, Senin.

Berbeda dengan keterangan polisi yang menyebut enam orang pengikut Rizieq tewas ditembak, Shabri menyebut simpatisan itu diculik.

"Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih enam orang laskar yang hilang diculik," kata dia.

Sedangkan saat penyerangan terjadi, Shabri menyebut Rizieq tengah perjalanan menuju tempat pengajian subuh keluarga.

Ustaz 55 tahun itu pergi bersama keluarganya, termasuk cucunya yang masih balita.

Shabri mengatakan, tiba-tiba saja rombongan itu diadang dan diserang di Jalan Tol Jakarta Cikampek, dekat pintu Tol Karawang Timur.

"Mereka yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," kata dia.

Shabri melanjutkan, pihaknya saat itu belum tahu siapa yang telah menyerang FPI.

"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (orang tak dikenal)," ujar Shabri.

"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," imbuhnya.

Kini Shabri berharap agar orang enam yang disebutnya telah diculik dalam kondisi yang baik-baik saja.

"Kami mohon doa, agar satu mobil yang tertembak berisi enam orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan," lanjutnya.

Kronologi Penyerangan versi Polisi

Fadil Imran mengatakan bahwa kejadian ini terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50.

Penyerangan pada polisi terkait pemanggilan Rizieq ke polisi terkait kasus kerumunan massa yang jadwalnya dilakukan Senin hari ini.

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan penyelidikan."

"Terkait dengan rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," jelas Fadil.

Fadil menjelaskan, kejadian ini berawal ketika polisi mendapat kabar dari grup WhatsApp yang menyebut akan ada pengerahan kelompok massa pada pemeriksaan Rizieq.

Bahkan kabar itu tersebar ke mana-mana hingga terdengar oleh polisi.

"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat saudara MRS dilakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya dari berbagai sumber termasuk rekan-rekan media."

"Bahwa akan ada WA grup pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya."

Sehingga polisi langsung bergegas untuk melakukan pengecekan apakah benar ada kelompok massa yang akan dikerahkan.

"Terkait hal tersebut kami pihak Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut," lanjutnya.

Saat polisi mencoba mengeceknya di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50, aparat tiba-tiba saja dipepet dan diserang.

Fadil menyebut orang-orang yang diduga pengikut Rizieq itu menggunakan benda-benda tajam.

"Dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam yang sebagaimana rekan-rekan lihat di depan ini," jelasnya.

Akibatnya, para polisi yang diserang melakukan tindakan tegas dan terukur.

Dari 10 orang yang belum diketahui identitasnya itu, enam orang di antaranya tewas.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindak tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang," ujar Fadil.

Polisi akan jemput paksa

Markas besar kepolisian RI memastikan akan menjemput paksa Habib Rizieq Shihab jika nantinya tidak penuhi pemanggilan polisi yang ketiga kalinya terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan Habib Rizieq diperiksa dalam statusnya sebagai saksi terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara akad pernikahan dan kegiatan maulid nabi di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Dalam Undang-Undang pasal 112 KUHAP sudah jelas, bahwa saksi itu wajib untuk hadir panggilan polisi. Sekali hadir dipanggil kedua kali, dua kali gak hadir. Apa? surat perintah membawa. Tentunya penyidik akan mengeluarkan itu," kata Brigjen Awi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/12/2020).

Ia meminta Habib Rizieq Shihab untuk bertindak sportif untuk mengikuti proses hukum yang tengah berjalan di Polda Metro Jaya.

Brigjen Awi Setiyono (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Sebaliknya, Polri tidak akan tinggal diam jika Habib Rizieq kembali tidak hadir.

"Jadi akhirnya akan menindak tegas agar HRS agar memenuhi pemeriksaan polisi. Nanti akan ada tindakan tegas kalau yang bersangkutan tidak hadir. Tentunya tadi kita berharap kalau MRS gantle ya penuhi panggilan kepolisian," tukasnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sebelumnya meminta Habib Rizieq Shihab untuk mematuhi proses hukum dengan memenuhi pemanggilan polisi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara akad pernikahan dan maulid nabi di Petamburan, Jakarta Pusat.

Fadil mengatakan pihaknya akan melakukan penindakan tegas jika Habib Rizieq menolak untuk memenuhi pemanggilan kedua dari Polri.

"Kami harap MRS mematuhi panggilan penyidik dalam rangka pemeriksaan. Apabila saudara MRS tidak memenuhi panggilan kami tim penyidik akan melakukan langkah penegakan hukum selanjutnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).

Polisi tunjukkan 2 pistol dan pedang yang disebut milik simpatisan HRS (YouTube/ Kompas TV)

Fadil juga mendesak agar Habib Rizieq dan simpatisannya untuk tidak menghalangi proses penyidikan Polri. Ia menegaskan Polri tak akan ragu menindak tegas para pelaku.

"Kami saya dan Pangdam Jaya mengimbau kepada saudara MRS dan pengikutnya untuk tidak menghalangi proses penyidikan karena tindakan tersebut merupakan tindakan melawan hukum dan bisa dipidana dan apabila tindakan menghalangi petugas membahayakan jiwa petugas saya dan Pangdam Jaya tidak akan ragu melakukan tindakan yang tegas," pungkasnya.

Lihat menit 4.14:


(TribunWow.com/Mariah Gipty)


Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Terkait 6 Simpatisan Tewas Ditembak Polisi, Ini Alasan FPI Kini Sembunyikan Keberadaan Habib Rizieq

Berita Terkini