BATAM, TRIBUNBATAM.id - Masa pencoblosan di Pilkda Kepri 2020 memang sudah usai, namun persahabatan tiga kandidat yang bertarung tidak pernah usai.
Hal itu dibuktikan dengan kebesaran hati setiap kandidat yang bertarung.
Seperti Ansar Ahmad dan Isdianto, mereka mengunjungi Soerya Respationo yang memiliki suara terendah dalam pilkada kali ini.
Walaupun datang di hari yang sama, namuan ketiga kandidat ini tidak bertemu dalam satu meja.
Ansar Ahmad tidak bertemu dengan Isdianto di kediaman Soerya Respationo.
Tentunya hal ini menjadi pertanyaan Publik, mengapa para sahabat ini tidak duduk bertiga usai pilkada.
Apalagi diketahui, Pasangan Isdianto-Suryani dan Ansar Ahmad-Marlin Agustina sama-sama mengklaim kemenangan di Pilkada Kepri 2020.
Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo menerima kunjungan dari dua lawan politiknya di kediaman Perumahan Taman Duta Mas, Baloi Permai, Batam Kota, Kamis (10/12).
Tidak hanya Isdianto, Soerya yang berpasangan dengan Iman Sutiawan di Pilkada Kepri juga menerima kunjungan Ansar Ahmad. Keduanya datang di saat yang tidak bersamaan.
"Waktu itu, Ansar Ahmad datang pukul 10 pagi, Isdianto berkunjung pukul 2 siang," ungkap Soerya, Jumat (11/12/2020).
Soerya mengatakan, adapun tujuan kunjungan tersebut adalah guna menjaga silaturahmi antara para kontestan Pilgub Kepri 2020.
Menurutnya, kunjungan tersebut dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk terus menjaga keamanan dan kondusifitas Kepri di tengah Pilkada Serentak di Kepri.
Perbedaan pendapat terkait hasil penghitungan suara adalah lumrah.
Meski demikian, dirinya mengimbau untuk menunggu terlebih dahulu Hasil Rapat Pleno KPUD Kepri tentang penetapan paslon yang terpilih.
"Kami tunggu dulu. Kalau ada ketidakpuasan dapat disalurkan secara hukum, yaitu di Mahkamah Konstitusi," ujar Soerya.
Tunggu Hasil Resmi Pleno KPU Kepri
Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo lebih memilih menunggu hasil resmi rapat pleno KPU Kepri, ketimbang mengklaim kemenangan sendiri.
Dalam video rilis Tim SInergi, Rabu (9/12/2020) malam, pasangan Iman Sutiawan di Pilgub Kepri ini menyatakan, sejak setelah proses pemungutan suara usai, telah beredar banyak Hasil Quick Count Pilkada Kepri dari berbagai sumber.
Hasil Hitung Cepat Pilkada Kepri tersebut menurutnya tidak dapat dijadikan patokan utama menentukan kemenangan pasangan calon Pilkada Serentak di Kepri.
Pasalnya, hasil quick count masih fluktuatif dan berbeda-beda menurut sumbernya.
"Di sini kita menang, di tempat lain kita urutan kedua, dan di yang lain lagi kita urutan ketiga," ujar Soerya yang sejak mencoblos kemarin, tidak kunjung keluar dari kediamannya untuk memantau hasil quick count.
Dengan demikian, Soerya Respationo mengimbau kepada partai pengusung dan pendukung, tim kampanye, relawan, konstituen, terutama para saksi untuk tetap mengawal jalannya proses penghitungan suara.
Pengawalan baik di tingkat PPK, KPUD Kabupaten/Kota, KPU Kepri agar tidak ada kecurangan dan manipulasi dalam setiap tahapan.
"Hasil akhir Pilkada baru dinyatakan sah berdasarkan hasil rapat pleno KPUD Kepri. Di sini lah nantinya kita akan mengetahui dengan pasti siapa pemenangnya," ucapnya.
Tim INSANI Klaim Selisih Suara 2 Persen dari Ansar-Marlin
Suasana posko pemenangan Isdianto dan Suryani atau INSANI Kamis (10/12/2020) siang terpantau cukup lengang.
Puluhan kursi plastik disusun bertumpuk-tumpuk di depan ruko posko.
Sementara itu, di dalam posko, hanya tampak sekitar empat anggota tim pemenangan yang berjaga.
Meski tampak lengang, namun terdapat Ketua Tim Pemenangan, Bakti Lubis, tengah berada di lokasi posko pemenangan tersebut.
Tampak jajaran ketua dan wakil ketua tim pemenangan yang tengah menyelenggarakan konferensi pers di lantai atas posko pemenangan, bermimik muka agak lesu.
Pada kesempatan itu, Bakti Lubis pun mengakui, dari data Hasil Hitung Cepat Pilkada Kepri internal tim Insani yang telah masuk 91 persen.
Sementara Insani masih berada di bawah Aman dengan selisih hampir 2 persen.
"Kami akan tetap mengikuti jalannya rangkaian penghitungan suara ini.
Walaupun nanti pada akhirnya kita menang atau pun tidak menang akan kita sampaikan dengan baik," ujar Bakti Lubis.
Meski Hasil Real Count Pilkada Kepri masih berlangsung, Bakti Lubis mengakui masih optimis Insani dapat menyusul ketertinggalan jumlah suara sebanyak hampir 2 persen tersebut.
"Klaim kemenangan adalah bagian dari proses demokrasi. Kalau tim lawan sudah mengklaim kemenangan, kami hormati itu.
Tapi kami optimis masih punya peluang untuk menang," tegas Bakti Lubis.
Perhitungan hasil pemilihan Kepala daerah Serentak 2020 terus digesa oleh tim pemenangan Isdianto-Suryani.
Ketua tim pemenangan Isdianto-Suryani, Bakti Lubis pada Kamis (10/12/2020) mengatakan bahwa saat ini data realcount yang masuk dari laporan saksi Insani sudah mencapai 91 persen.
Dijelaskannya data yang masuk dari tim Insani menunjukkan Paslon Isdianto dan Suryani mendapatkan kurang lebih 37 persen perhitungan suara.
Sedangkan kompotitor Paslon nomor 03 mendapatkan 39 persen perolehan suara.
Untuk Kota Batam perolehan suara untuk pasangan calon Isdianto dan Suryani unggul dibanding dengan pasangan calon Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.
Ia juga menyebutkan bahwa kabupaten Karimun pasangan calon Isdianto dan Suryani unggul.
"Untuk di daerah lain seperti Lingga, Anambas dan Natuna perolehan kami seri," klaimnya.
Bakti menyebutkan bahwa untuk saat ini pihaknya masih menunggu perhitungan hingga seratus persen secara internal dan perhitungan resmi versi KPU.
"Nantinya apapun hasilnya akan kita sampaikan," ujarnya.
Ketua Tim Pemenangan INSANI itu juga menyebutkan bahwa pihaknya juga nantinya akan melakukan validasi hasil perhitungan real dari tim dan KPU.
Selain itu Insani juga tengah mengumpulkan bukti-bukti dari sejumlah pengaduan dari awal masa kampanye hingga hari ini akan dilakukan tindakan selanjutnya.
Bakti juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kepri baik dari pemilih, tim pemenangan, simpatisan serta kader pengusung agar tetap solid.
"Yakinlah tim sampai saat ini masih terus berjuang," ujarnya.
Sedangkan hasil penyampaian hasil kemenangan oleh pasangan lain di Pilgub kepri insani menghormati itu sebagai proses demokrasi.
"Klaim kemenangan itu hak setiap paslon tapi kita tunggu hasil resmi saja," ujarnya.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Alamudin)