TRIBUNBATAM.id - Aplikasi Signal naik daun setelah Elon Musk orang terkaya di dunia mencuit untuk menggunakan Signal.
Pasalnya Whatsapp aplikasi besutan Facebook Inc itu mewajibkan setiap penggunanya untuk menyinkronisasi data mereka.
Jadi, data pengguna WhatsApp akan otomatis tersambung dengan data akun Facebook dan Instagram miliknya.
Elon Musk pun sempat memberikan pendapat mengenai aplikasi pengganti WhatsApp yang dinilai lebih baik yaitu Signal.
"Use Signal," tulis Musk melalui akun Twitter @elonmusk pada hari Jumat (8/1).
Kabar itu pun langsung menyeruak dan membuat para pengikut Musk di Twitter berbondong-bondong mengunduh Signal.
Pasalnya setelah cuitan tersebut, banyak orang mengadu susah untuk mendapatkan kode OTP saat ingin membuat akun Signal, dikutip dari The Verge.
Jadi besar kemungkinan bahwa server Signal sedang penuh akibat lonjakan pengguna baru.
Lalu apa sebenarnya Signal dan bagaimana cara menggunakannya?
Signal merupakan aplikasi berbagi pesan yang tidak jauh berbeda dibanding WhatsApp.
Aplikasi ini juga bisa digunakan secara gratis dengan layanan enkripsi data.
Sistem antarmuka serta fitur yang ada di Signal pun hampir mirip dengan WhatsApp.
Signal juga diketahui dikembangkan dengan sistem model swadaya.
Jadi, para penggunanya bisa menjadi donatur untuk Signal Foundation yang mengklaim dirinya ingin mengembangkan layanan yang mengutamakan privasi.
Untuk urusan privasi memang Signal digadang-gadang sebagai aplikasi yang tidak menyimpan data penggunanya sama sekali.
Forbes membeberkan kalau perbandingan metadata dari berbagai aplikasi pesan seperti WhatsApp, iMessage, Facebook Messenger, dan Signal menunjukkan kalau Signal tidak menghimpun data apapun.
Hasil menunjukkan selisih yang cukup jauh jika dibandingkan dengan metadata yang diambil oleh WhatsApp dan Facebook Messenger.
"Mereka (data pengguna) tidak akan dibagikan atau dilihat oleh siapapun kecuali anda dan penerima pesan," tulis Signal dalam laman kebijakan privasi.
Pada 2018 lalu, Signal juga sempat meluncurkan Sealed Sender yang merupakan fitur privasi yang akan menyembunyikan data pengirim pesan dan siapa penerimanya.
Fitur itu dinilai bisa makin melindungi metadata pengguna di sistem back-end.
Selain itu, fitur-fitur lainnya yang ada di Signal pun cukup banyak.
Kamu bisa mengirim teks, gambar, video, suara GIF, dan dokumen yang sama seperti WhatsApp.
Aplikasi itu juga memiliki fitur bisukan pesan, video call pribadi atau grup hingga lima orang.
Selain itu, ada juga "Disappearing Messages" yang berguna untuk menghapus pesan otomatis dalam durasi 5 detik hingga 7 hari.
Dengan adanya kemiripan fitur dengan WhatsApp dan klaim keamanan yang lebih baik.
Mungkin ini alasan Elon Musk merekomendasikan Signal kepada para pengguna.
Diketahui bahwa Edward Snowden yang merupakan ahli teknologi pun sempat mengatakan kalau dirinya menggunakan Signal setiap hari.
Jadi, apakah kamu para pengguna Android dan iOS akan migrasi ke Signal?
Atau akan tetap menggunakan WhatsApp sebagai aplikasi berbagi pesan utama?
(*)