Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id - Budiman Sudjatmiko Komisaris Independen PTPN V, Erick Thohir Ingin Direksi Kalangan Milenial.
Politikus PDI-P, Budiman Sudjatmiko resmi ditunjuk sebagai komisaris independen PTPN V.
Penunjukan tersebut dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Dikutip dari Kompas.com, staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Budiman ditunjuk Erick jadi komisaris independen PTPN V karena dianggap memiliki pengalaman terkait masyarakat desa.
"Budiman Sujatmiko adalah mantan anggota DPR yang berhubungan dengan masyarakat desa, kita tahu UU Desa, ia yang menggagas," ujar Arya.
Arya menambahkan, selama ini, PTPN V kerap bersinggungan dengan masyarakat desa untuk program petani plasma.
Atas dasar itu, Budiman dianggap sosok yang tepat.
"Artinya kita melihat ia mampu untuk organisis masyarakat desa."
"Selama ini kita tahu, PTPN V banyak berhubungan dengan plasma jadi dengan bantuan beliau nanti kita harapkan PTPN V bisa mengembangkan plasma lebih baik," kata jubir Erick Thohir itu.
Dengan adanya Budiman, lanjut Arya, diharapkan bisa mendukung petani plasma yang ada di desa-desa.
"Beliau kan bisa jadi mendukung masyarakat desa yang di plasma-plasma ini, dan demikian juga kita harapkan juga kualitas dari hasil dari plasma-plasma makin kuat dengan dukungan dari Mas Budiman."
"Prinsipnya kita melihat beliau kuat di masyarakat desa," ungkapnya.
PT Perkebunan Nusantara V (Persero) adalah BUMN yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet.
Perusahaan berkantor pusat di Pekanbaru dengan lokasi kerja di Provinsi Riau.
Erick Thohir Ingin Komposisi Direksi BUMN dari Kalangan Milenial dan Perempuan
Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan ingin komposisi direksi perusahaan plat merah diisi kalangan milenial dan kaum perempuan.
"Kami siapkan juga perubahan di BUMN komposisi 15 persen Direksi BUMN perempuan dan saya mau ada Direksi BUMN yang di bawah 40 tahun paling tidak jumlahnya 5 persen," kata Erick di hadapan ribuan Account Officer (AO) PT PNM (Persero) secara virtual, Sabtu (16/1/2021).
Menurutnya, generasi milenial memiliki pola pikir yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan negara.
Erick mengakui meskipun pola pikir milenial berbeda tetapi memiliki kesamaan dalam kepedulian terhadap masyarakat.
"Ini di hati nurani saya juga bikin menantang untuk seluruh BUMN harus punya empati ini," tuturnya.
Mantan bos klub Inter Milan itu menegaskan, direksi harus mampu melihat apa yang terjadi secara konkret di lapangan.
Dia bilang hal ini pula yang dicontohkan Presiden RI Joko Widodo kepada para menteri dan jajarannya di Kabinet Indonesia Maju.
"Ini yang saya juga challenge (tantangan). Kita sebagai pemimpin tidak hanya bisa mengarahkan tapi harus bisa melihat apa yang terjadi," ungkapnya.
Dalam agenda Berteman PNM, Erick menyampaikan minatnya untuk memberi beasiswa kepada AO (account officer) PNM yang 98 persen merupakan milenial.
Pemberian beasiswa ditujukan untuk AO yang berkinerja baik melalui program CSR BUMN yang difokuskan untuk bidang pendidikan.
"Saya berharap PNM coba mapping para AO siapa yang kinerjanya terbaik, siapa yang bisa mencapai pendidikan yang lebih tinggi," imbuhnya.