KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan atau Dinkes Kepri meminta warga Kepri waspada peredaran masker bedah palsu.
Sebelum memilih atau membeli, masyarakat diingatkan agar teliti memastikan keaslian masker.
Kementerian Kesehatan/ Kemenkes sebelumnya juga meminta masyarakat mewaspadai peredaran masker bedah palsu.
Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Masker medis yang digunakan mestinya yang sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan.
Hal ini demi menghindari terjadinya penularan Virus Corona di Kepri.
Kepala Dinkes Kepri, M. Bisri mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan ditemukan masker medis palsu.
"Belum ada laporan masker palsu di Kepri. Memang masker saat ini macem-macem jenisnya.
Dikatakan palsu itu, yang tidak memenuhi standar unyuk pencegahan penyebaran Covid-19," ujarnya, Selasa (6/4/2021).
Ia menjelaskan, masker medis yang baik digunakan tentu seperti masker N95 dan sejenisnya.
"Semakin tinggi N nya, semakin bagus pasti fungsinya.
Bisa jadi juga masker itu menyerupai masker medis, namun ternyata tidak memenuhi standarnya," ungkapnya.
Bisri pun menyampaikan ciri-ciri membedakan masker medis palsu.
Pertama, sangat kelihatan pada bahannya. Dimana bahan masker tipis dan sangat renggang pori-porinya.
Baca juga: Polsek Sri Bintan Pura Cegah Corona di Tanjungpinang, Bagi Masker di Dua Pelabuhan
Baca juga: Kisah Penjual Oleh-Oleh Cik Puan Banting Setir Jadi Pembuat Masker saat Pandemi Covid
Kedua, saat digunakan, masker medis palsu terasa sangat gampang menghirup udara.
Ketiga, kalau masker medis tentu lebih terasa ada saringan udaranya.
Memang agak sesak gunakannya. Keempat, tidak ada label resmi dari kementerian kesehatan atau izin serta lainnya.
"Jadi kalau masyarakat memakai masker medis kok tipis.
Tak ada terasa penyaringan udaranya, walapun bentuknya sama, bisa dikatakan itu palsu.
Namun bisa dikatakan masker itu hanya untuk fungsinya menghindari debu saja. Makanya banyak macam kan masker saat ini.
Memang kalau masker medis yang dijelaskan tadi," tambahnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Kepri