Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Sabtu, 19 Juni 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk mendahulukan Kerajaan Allah.
Dalam Bacaan Pertama, Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus mengisahkan tentang kisah Paulus yang mewartakan Injil.
Paulus memberikan pengakuan tentang penglihatan yang dia terima dari Tuhan sehingga membuat dia bertobat.
Dalam Bacaan Injil, Matius mengenang kembali kisah Yesus berkhotbah di atas bukit tentang larangan mengabdi kepada dua tuan: Allah dan mammon.
Bertolak dari bacaan-bacaan suci itu, RP Lukas Gewa Tiala SVD mengajak seluruh umat Katolik untuk memaknai hidupnya dengan renungan bertajuk ‘Carilah Dahulu Kerajaan Allah’.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: ‘Tinggalkan Semua Demi Yesus’
Bacaan Pertama: 2Kor 12:1-10
Aku suka bermegah atas kelemahanku
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, aku harus bermegah, sekalipun hal ini memang tidak ada faedahnya.
Namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lalu, entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allahlah yang tahu orang itu tiba-tiba diangkat ke surga, ke tingkat yang ketiga.
Aku juga tahu tentang orang itu, (entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allahlah yang tahu),
ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran.
Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menilai aku lebih daripada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.
Saudara-saudara,
agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu,
aku diberi suatu duri di dalam dagingku,
yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, agar aku jangan meninggikan diri.
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Sebab itu aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Baca juga: Renungan Kristen, Lima Kelompok Murid Tuhan Yesus, Anda Masuk di Mana, Berikut Ulasannya
Bacaan Injil: Mat 6:24-34
Janganlah kuatir akan hari esok
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum,
dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga.
Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian?
Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.
Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api,
tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya?
Maka janganlah kamu kuatir dan berkata, 'Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?
Apakah yang akan kami pakai?' Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu.
Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 10 Mei 2021: ‘Bersaksilah Tentang Yesus’
Renungan
‘Carilah Dahulu Kerajaan Allah’
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus,
Semoga anda semuanya dalam keadaan yang sehat sehat saja, tak kurang satu apapun dan selalu dalam lindungan Kasih Tuhan.
Senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Sabtu, 19 Juni 2021.
Saya ajak anda merenungkan Sabda Yesus: Carilah Dahulu Kerajaan Allah Dan Kebenarannya, Maka Semuanya Akan Ditambahkan Kepadamu.
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, perasaan khawatir adalah perasaan yang manusiawi yang dialami oleh setiap manusia.
Contoh: Kita khawatir akan masa depan anak-anak, akan kesehatan, akan apa yang akan dimakan, dipakai dan lain sebagainya.
Dalam kacamata iman, itu adalah tanda bahwa kita belum sungguh percaya akan penyelenggaraan ilahi.
Injil hari ini ingatkan kita: Carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan padamu.
Maksud dari Sabda ini adalah Yesus minta untuk menjadikan Kerajaan Allah nomor satu dalam hidup kita, maka pastinya kita akan terhindar dari segala bentuk kekhawatiran.
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, adalah satu kebenaran yang tidak dapat kita pungkiri bahwa kita hidup, butuh makan, minum dan pakaian.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 20 Mei 2021: ‘Yesus Selau Berdoa Buatmu’
Tetapi kita juga percaya dalam iman kita bahwa Allah Bapa kita yang menganugerakan hidup kepada kita, tahu bahwa kita memerlukan semuanya itu.
Ia yang memberi hidup kepada kita, juga bertanggungjawab untuk menghidupi kita, dengan menjamin kebutuhan-kebutuhan kita.
Maka, kita tidak perlu kuatir. Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, namun, kita juga mengalami bahwa itu semua tidak diberikan begitu saja.
Kita harus bekerja, memelihara dan mengusahakan alam semesta untuk mendapakan makanan, minuman dan pakaian (bdk. Kej 2,15).
Tetapi mengapa Yesus katakan bahwa orang yang mencari semua itu adalah orang yang tidak mengenal Allah.
"Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah". Lalu harus ditanggapi bagaimana ini?
Pertama, sebagaimana ditegaskan Yesus, kita tidak perlu kuatir karena Tuhan tahu dan menjamin kebutuhan-kebutuhan kita.
Maka, kita bekerja dan mencari rezeki, bukan dalam kekuatiran tetapi dalam iman dan pengharapan atas jaminan Tuhan.
Yang kedua, kita mencari rezeki dengan bekerja dan memelihara serta mengusahakan alam semesta sebagai orang-orang yang mengenal dan beriman kepada Allah, bukan sebagai orang yang tidak mengenal Allah.
Dengan demikian, kita tidak akan meninggalkan Allah dan mengandalkan diri sendiri tetapi sebaliknya senantiasa bersama dan mengandalkan Tuhan.
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, kita selalu mengawali, menjalani dan mengakhiri pekerjaan kita dalam Tuhan.
Bahkan, Tuhanlah yang lebih kita utamakan karena kita sadar bahwa hidup dan segala kemampuan, keterampilan serta pengetahuan yang kita miliki adalah pemberian Tuhan.
Singkatnya, semua yang kita lakukan, yang kita kerjakan, yang kita cari dan dapatkan, semuanya demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Itulah yang harus kita imani dan tanam dalam dalam dalam hati serta pikiran kita sebagai orang beriman, dan kemudian laksanakan itu. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 6 Mei 2021: ‘Tinggallah Dalam Kasih Yesus’
Doa
Allah Bapa yang mahabaik, baharuilah selalu diri kami berkat Roh Kudus yang Kaucurahkan.
Berilah kami rahmat untuk menerima kehadiran Putra-Mu dalam hidup kami sehingga dapat meneladan Dia dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dlam hidup.
Dengan demikian menjadi nyata bahwa kami adalah murid Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan kasihi, serta segala usaha dan kerja kita, dibimbing, dilindungi dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)
Berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik