Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 2 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk meninggalkan cara hidup lama dan menjalani kehidupan baru.
Dalam bacaan pertama, Kitab Kejadian mengisahkan bagaimana Ishak begitu mencintai Ribka dan menjadikan wanita itu sebagai istrinya.
Sedangkan dalam bacaan injil, Matius menceritakan bagaimana Yesus bertemu dengan Matius, si pemungut cukai.
Pertemuan Yesus dan Matius itu membawa perubahan yang besar dalam kehidupan si pemungut cukai tersebut.
Nah, atas dasar itu maka RP Lukas Gewa Tiala SVD mengajak seluruh umat Katolik untuk merenungkan Sabda Tuhan dalam renungan yang berjudul, ‘Tinggalkan Kehidupan Lama’.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 30 Juni 2021: Yesus Melindungimu dari Roh Jahat
Bacaan Pertama: Kej 23:1-4.19;24:1-8.62-67
Ishak sangat mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Sara, isteri Abraham, hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya. Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan.
Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya. Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya, lalu berkata kepada orang-orang Het,
"Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu. Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini, supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal."
Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan.
Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal.
Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua di rumahnya, yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya,
"Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu.
Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi, janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini.
Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku, untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."
Lalu berkatalah hamba itu kepadanya, "Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini?
Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu?" Abraham lalu berkata, "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana! Tuhan, Allah yang empunya langit, telah memanggil aku dari rumah ayahku dan dari negeri sanak saudaraku.
Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku, 'Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.'
Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku.
Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau, maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini.
Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana." Beberapa waktu kemudian Ishak datang dari arah sumur Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb.
Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangannya, dan melihat ada unta-unta datang mendekat.
Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak.
Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak. Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya kepada hamba Abraham, "Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?"
Jawab hamba itu, "Dialah tuanku." Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri. Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya.
Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: ‘Tinggalkan Semua Demi Yesus’
Bacaan Injil: Mat 9:9-13
Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku."
Matius segera berdiri dan mengikut Yesus. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Maka pelajarilah arti sabda ini, 'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'
Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 18 Mei 2021: ‘Yesus Berdoa Untuk Para Murid-Nya’
Renungan:
‘Tinggalkan Kehidupan Lama’
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus, semoga anda dalam keadaan yang sehat sehat saja, tak kurang satu apapun dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan.
Senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Jumat, 02 Juli 2021.
Saya ajak anda merenungkan: Undangan Panggilan Tuhan Itu Istimewa - Tinggalkan Kehidupan Lama.
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus, ada sebuah pujian yang bersyair “Alangkah indahnya hari itu, hari yang tak kulupa, setelah ku keliling dalam g’lap, ku dapat Juruselamat. Alangkah bahagia hatiku, ku dapat yang ku rindu…”.
Saudara dan saudariku seiman, seandainya Matius hidup pada zaman ini, sangat besar kemungkinannya bahwa syair lagu diatas menjadi pujian
yang akan dinyanyikannya ketika ia mengundang Tuhan Yesus untuk makan di rumahnya bersama dengan rekan rekannya,
sesama orang berdosa yang menjadi cemoohan bangsanya sendiri. Hari itu dimulai ketika Tuhan Yesus “melihat” dia dan berkata “Ikutlah Aku”.
Undangan ini merupakan undangan yang tidak ternilai keistimewaannya. Yesus, Sang Mesias, mengundang dan memanggil orang berdosa yang menurut pandangan orang lain tidak berharga!
Namun, panggilan itu sendiri bukanlah sebuah panggilan tanpa konsekuensi. Saudara dan saudariku seiman, ketika Allah memanggil, Ia memberikan anugerah dan sekaligus tanggung jawab.
Mengikuti Tuhan Yesus berarti meninggalkan seluruh kehidupan yang lama, termasuk pekerjaan yang telah memberikan suatu jaminan dan kemakmuran. Dan, Matius melepaskan semuanya itu.
Keputusannya ini akan menjadi sebuah tekad tanpa kemungkinan untuk kembali. Ia mencatat peristiwa pemanggilannya dengan kata-kata “Maka berdirilah Matius lalu mengikut dia”. Ia sudah memilih apa yang paling bernilai dalam hidupnya.
Terhadap orang Farisi yang mengkritik sikap-Nya mengundang Matius, Tuhan Yesus balik mengkritik mereka.
Mereka tidak mengerti hakikat undangan Tuhan Yesus. Saudara dan saudariku seiman, Tuhan Yesus mengundang Matius karena Ia mengasihi orang berdosa dan ingin menyelamatkan mereka.
Sikap orang Farisi ini menunjukkan bahwa mereka tidak merasa perlu mengikut Tuhan Yesus. Oleh karena itu, mereka tetap tinggal sebagai orang berdosa.
Kita hendaklah tidak demikian. Kita adalah orang berdosa. Kita "rindu" panggilan Tuhan Yesus tiap hari, yang memanggil kita keluar dari kehidupan lama kita, dan memulai hidup baru didalamNya dengan penuh tanggung jawab.
Saudara dan saudariku seiman, mari kita terus belajar untuk menanggapi panggilan Tuhan Yesus untuk kita orang berdosa ini. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 10 Mei 2021: ‘Bersaksilah Tentang Yesus’
Doa
Tuhan Yesus, kami tidak pantas untuk menerima Engkau, namun kami merasa terhormat karena Engkau bersedia untuk meluangkan waktu dengan kami.
Kami membuka hati kami kepada-Mu dan menerima kasih-Mu dan penyembuhan-Mu atas diri kami. Terpujilah nama-Mu, ya Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami, sekarang dan selama-lamanya.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan kasihi, serta segala usaha dan kerja kita, dibimbing, dilindungi, dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)
Berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik