TRIBUNBATAM.id - Komando Operasi Khusus Gabungan atau Koopsgabssus berhasil menangkap dua anggota teroris di Poso dalam misi operasi senyap.
Dalam penangkapan tersebut, Koopsgabssus menangkap dua kelompok MIT dalam kondisi tewas.
Keberhasilan pasukan Koopsgabssus menangkap kelompok teroris di Poso pun menjadi sorotan.
Didirikan pada 30 Juli 2019 lalu, kehebatan Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) pun tak perlu diragukan lagi.
Pasukan Koopsgabssus sendiri terdiri dari tiga matra TNI.
"Pasukan khusus dari tiga matra, darat, laut, udara, siaga di Mabes TNI. Sewaktu-waktu bisa digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kesatuan yang terdiri dari prajurit-prajurit pasukan khusus Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara itu, nantinya akan disiapsiagakan di lingkungan Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca juga: Sosok Ardian Iwasaki Armawi, Perwira TNI yang Raih Nilai Tertinggi di US Naval War College
Baca juga: TNI Gadungan Bikin Hati Istri Remuk: 7 Tahun Nikah Baru Ketahuan Sekarang
Sosok Mayjen TNI Richard TH Tampubolon
Mayjen TNI Richard TH Tampubolon merupakan komandan atau panglima di Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus).
Mayjen TNI Richard TH Tampubolon lahir April 1969 (52 tahun).
Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Staf Kogabwilhan I.
Dalam kariernya, Richard sempat menduduki jabatan strategis mulai dari komandan korem hingga komandan satuan elit TNI AD, Kopassus.
Lulusan alumni Akmil 1992 pun mengawali kariernya menjadi Pabandya Lid Sintel Makopassus.
Kemudian Danyon 11/Grup 1/Kopassus, Wadangrup 2 Kopassus, Asintel Danjen Kopassus hingga menjadi Dangrup 2 Kopassus dan Dangrup 3 Kopassus di tahun 2015.
Setelah itu, Richard menjabat sebagai Komandan Korem 023/Kawal Samudera dan Danrindam VI/ Mulawarman.
Mayjen TNI Richard TH Tampubolon seangkatan dengan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak (Pangdam Udayana), Mayjen TNI Agus Subiyanto (Danpaspampres), Brigjen
Dalam kariernya, Richard sempat menduduki jabatan strategis mulai dari komandan korem hingga komandan satuan elit TNI AD, Kopassus.
TNI Wahyoedho Indradjit (Kababinkun), dan Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, (Pangdivif 3 Kostrad).
Wahyoedho Indradjit dan Kunto Arief Wibowo segera berpangkat Mayjen.
Karier Richard terus menanjak saat ia dipercaya menjadi Wakil Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Wadanjen Kopassus) pada 4 Februari 2017.
Selepas menjabat Wadanjen Kopassus, Richard dipercaya menjadi Kasdam VI/Mulawarman.
Pada 5 Desember 2019, Richard melepas jabatan sebagai Kasdam IV/Mulawarman dan menjadi Kaskogabwilhan I.
Tujuh bulan menjabat sebagai Kaskogabwilhan I, Richard kini menjadi Dankoopssus TNI.
Dari sisi operasi militer, pernah menjadi komandan saat mengikuti operasi militer di Timor-timor tahun 1998.
Kemudian juga menjadi Komandan Sub Kontingen Sea Games XXXVI di Palembang tahun 2011.
Berikut riwayat karier Richard TH Tampubolon:
- Pabandya Lid Sintel Makopassus
- Danyon 11/Grup 1/Kopassus
- Wadangrup 2 Kopassus
- Asintel Danjen Kopassus (2014)
- Dangrup 2 Kopassus (2014-2015)
- Dangrup 3 Kopassus (2015-2015)
- Danrindam VI/ Mulawarman (2016)
- Danrem 023/Kawal Samudera (2016-2017)
- Wadanjen Kopassus (2017)
- Kasdam VI/Mulawarman (2018)
- Kaskogabwilhan I (2019-2020)
- Dankoopssus TNI (2020-sekarang)
Dalam keterangan resminya, Mayjen TNI Richard TH Tampubolon yang baru saja mengabarkan anak buahnya berhasil menewaskan 2 anggota teroris Poso dalam sebuah operasi senyap.
Mereka melumpuhkan para anggota teroris di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Minggu (11/7/2021).
"Dipastikan berhasil menewaskan dua orang kelompok teroris Poso dalam penyergapan yang belangsung di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah," kata Panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Kompas TV.
Ia menambahkan bahwa proses penyergapan itu dipimpin oleh Lettu Inf David Manurung yang berasal dari satuan Kopassus.
Mereka hanya beranggotakan sebanyak lima orang saat melakukan aksi pelumpuhan tersebut.
"Setelah dengan sabar serta cermat mengendus bekas-bekas jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sejak tanggal 7 Juli 2021 yang lalu," ujarnya.
Tim Tricakti mendekati markas kelompok MIT secara senyap dan kerahasiaan tinggi merayap ke sasaran sejak pukul 22.00 WITA.
"Akhirnya pada jarak sekitar 5 meter dari posisi Camp terlihat samar dalam kegelapan ada beberapa orang kelompok MIT sedang istirahat."
Ia menyebut, saat penyergapan terdapat lima orang di lokasi.
Namun, tiga orang di antaranya, juga disebut terduga teroris dari kelompok Poso, melarikan diri ke dalam hutan.
Tentang Koopsgabssus
Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) atau Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Markas Besar TNI pada 30 Juli 2019 lalu.
Saat itu Hadi mengatakan, kesatuan yang terdiri dari prajurit-prajurit pasukan khusus Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara itu, nantinya akan disiapsiagakan di lingkungan Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Pasukan khusus dari tiga matra, darat, laut, udara, siaga di Mabes TNI. Sewaktu-waktu bisa digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden," kata Hadi.
Secara struktural, Koopssus TNI berada di bawah komando Panglima TNI.
Koopssus terdiri dari 500 personel. Sebanyak 400 personil menjalankan fungsi penangkalan terorisme.
Sementara, 100 personil atau satu kompi lainnya melakukan penindakan aksi terorisme.
Koopssus awalnya dikomandoi oleh Brigjen TNI Rochadi yang sebelumnya merupakan Direktur A Badan Intelijen Strategis TNI.
Rochadi yang kemudian naik pangkat menjadi Mayjen TNI selanjutnya digantikan Mayjen TNI Richard Tampubolon.
Hadi mengatakan, pembentukan Koopssus merupakan bentuk peran serta TNI dalam upaya pemberantasan aksi terorisme sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Adapun pembentukan Koopssus TNI ini didasari oleh Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2019 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 3 Juli 2019 lalu.
Perpres itu menyatakan, Koopssus TNI bertugas menyelenggarakan operasi khusus dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan operasi khusus yang membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam maupun di luar wilayah NKRI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
(*)
Sumber: Wartakotalive.com