Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 23 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk percaya hanya kepada satu Allah.
Dalam bacaan pertama, Kitab Keluaran menulis tentang Allah berfirman kepada umat Israel melalui Musa di Gunung Sinai: Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.
Sedangkan dalam bacaan Injil, Matius menggambarkan bagaimana Yesus membuat perumpamaan tentang orang-orang yang mendengarkan Sabda Allah dan mengamalkan-Nya dalam hidup.
Bacaan-bacaan suci di atas sebenarnya mempunya benang merah yang sama yakni bagaimana relasi yang mesra antara antara Allah dengan manusia.
Dalam relasi, Allah juga tidak ingin di-dua-kan oleh manusia.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu, 18 Juli 2021: Hati Belas Kasih Seorang Gembala
Bacaan Pertama: Kel 20:1-17
Hukum Taurat diberikan lewat Musa.
Di Gunung Sinai Allah berfirman begini: “Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku,
dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan,
sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu.
Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan sesuatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki,
atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang-orang yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia Beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.
Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu.
Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8-11
R:Yoh 6:64
Tuhan, Engkau memiliki sabda hidup abadi.
Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata cerita.
Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil: Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan Injil: Mat 13:18-23
Orang yang mendengarkan sabda dan mengerti, menghasilkan buah.
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,”Dengarkanlah arti perumpamaan penabur.
Setiap orang yang mendengar sabda tentang Kerajaan Surga dan tidak mengerti, akan didatangi si jahat,
yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan.
Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira.
Tetapi ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu,orang itu pun segera murtad.
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar sabda itu, lalu sabda itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah.
Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh ganda.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 12 Juli 2021: Yesus Prioritas, Nomor Satu
Renungan
‘Allah juga Tidak Mau Diduakan’
Kalau tidak mau disakiti, jangan pernah menduakan orang. Seperti manusia, Allah juga tidak mau diduakan. Apalagi Dia diduakan oleh sesuatu yang wujudnya jauh dibawahnya. Misalnya, hantu atau dewa baal.
Allah tahu Dia tidak pernah menduakan manusia apalagi memutus hubungan dengan orang-orang yang diciptakan-Nya.
Namun, dia juga tidak pernah memaksa manusia untuk harus mengikuti dan mencintai-Nya dengan sungguh-sungguh.
Allah kita adalah Allah yang penu belas kasih. Hal itu diwujudkan-Nya dalam kebebasan yang ditawarkan-Nya kepada manusia.
Allah tidak memanjakan manusia dengan hal-hal yang baik dan manis saja seperti benih yang jatuh di tanah yang subur dan penuh air.
Kadang Allah memberikan tantangan kepada manusia dengan kesusahan dan kesulitan dalam hidupnya.
Dengan itu, iman manusia ditantang sekaligus dimurnikan dalam segala macam godaan, penderitaan dan kesusahan.
Pertanyaannya, apakah dlama situasi sulit seperti ini, Engkau masih setia dengan Allah dan menjaga imanmu kepada-Nya.
Ingatlha, Allah juga tidak mau diduakan. Amin.
Doa
Tuhan Allah Tritunggal Mahakudus, Engkau selalu setia kepada kami. Namun, kami lebih banyak tidak setia pada-Mu.
Karena kami mudah tergiur oleh hawa nafsu dan godaan dunia lalu lupa akan Dikau yang selalu menunggu kami.
Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami selalu sadar diri dan kembali kepada-Mu dalam semua cobaan dan godaan hidup kami.
Sebab, Engkau Allah yang hidup dan berkuasan kini dan sepanjang masa. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)
Berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik