Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik dari Kel 24:3-8 dan Mat 13:24-30 mengajak seluruh umat Katolik untuk menjaga benih Sabda Allah dalam kehidupannya sehari-hari.
Kitab Keluaran menceritakan bagaimana Musa turun dari Gunung Sinai setelah menerima sepuluh perintah Allah.
Dia kemudian menyampaikan menyampaikan kepada seluruh umat Israel dan mereka bersepakat untuk melaksanakan semua perintah Allah itu.
Sedangkan Matius dalam bacaan injil, mengisahkan Yesus yang memberikan perumpamaan tentang benih dan penabur.
Perumpamaan Yesus inilah yang menjadi sumber inspirasi bagi RP Lukas Gewa Tiala, SVD untuk menyusun renungan berjudul, "Menjaga Benih Sabda Tuhan Dalam Hati".
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 15 Juli 2021: Enaklah Kuk Yang Tuhan Yesus Pasang
Bacaan Pertama: Kel 24:3-8
Inilah darah perjanjian yang diikat Allah dengan kalian.
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai, dan memberitahukan kepada umat segala sabda dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, "Segala sabda yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami laksanakan."
Musa lalu menuliskan segala sabda Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel.
Kemudian disuruhnyalah beberapa pemuda Israel mempersembahkan kurban bakaran
dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan.
Sesudah itu Musa mengambil darahnya sebagian, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu dituangkannya di atas mezbah.
Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan.
Lalu mereka berkata, "Segala sabda Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati."
Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada umat seraya berkata,
"Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kalian, berdasarkan segala sabda ini."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Bacaan Injil: Mat 13:24-30
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak. "Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya.
Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, 'Tuan, bukankah benih baik yang tuan taburkan di ladang Tuan?
Dari manakah lalang itu?' Jawab tuan itu, 'Seorang musuh yang melakukannya!' Lalu berkatalah para hamba itu, "Maukah tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?'
Tetapi ia menjawab, 'Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai,
'Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku'."
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
• DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 30 Juni 2021: Yesus Melindungimu dari Roh Jahat
Renungan
"Menjaga Benih Sabda Tuhan Dalam Hati"
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus, semoga anda semuanya dalam keadaan sehat walafiat dan tak kurang satu apapun serta selalu dalam lindungan Kasih Tuhan.
Buat saudara dan saudariku yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh. Senang berjumpa kembali dalam permenungan harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Sabtu, 24 Juli 2021.
Saya ajak anda merenungkan: Menjaga Benih Sabda Tuhan Dalam Hati Kita.
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan, apa yang dapat diceritakan atau dikatakan oleh penabur lalang yang jahat kepada kita tentang kerajaan Allah?
Gambaran yang Yesus gunakan di sini adalah contoh sehari-hari yang umum tentang menanam, memanen, dan memilah buah yang baik dari yang buruk.
Rumput liar dapat merusak dan bahkan membunuh hasil panen yang baik jika tidak dipisahkan dan dimusnahkan pada waktu yang tepat.
Mencabutnya terlalu dini, bagaimanapun, dapat menghancurkan tanaman yang baik dalam prosesnya bertumbuh.
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan, sebagaimana alam mengajarkan kita kesabaran,
demikian pula kesabaran Tuhan juga mengajarkan kita untuk menjaga firman yang telah Dia tanamkan di dalam hati kita dan waspada terhadap kekuatan penghancur dosa dan tipu daya yang dapat menghancurkan Firman Tuhan itu.
Firman Tuhan membawa kehidupan, tetapi Setan, bapak dari kebohongan, berusaha menghancurkan benih baik yang ditanam Tuhan di dalam hati orang-orang yang mendengarkan firman-Nya.
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan, penghakiman Tuhan tidak tergesa-gesa, tetapi itu akan datang.
Dan pada akhirnya, Tuhan akan membalas setiap orang sesuai dengan apa yang telah dia tabur dan tuai dalam hidup ini.
Pada hari itu Tuhan akan memisahkan yang jahat dari yang baik. Apakah saya dan anda membiarkan firman Tuhan berakar dalam di hati kita?
Marilah kita berjuang untuk sungguh menjaga Firman Tuhan itu dengan selalu rendah hati dan taat pada Tuhan,
selalu hidup dalam takut akan Allah dengan selalu berpedomankan pada hukum kasihNya, dan selalu terbuka. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: ‘Tinggalkan Semua Demi Yesus’
Doa
Tuhan Yesus, semoga firman-Mu berakar dalam di hati kami dan semoga kami menghasilkan buah yang baik untuk kemuliaan-Mu.
Semoga kami lapar akan kebenaran-Mu sekarang sehingga kami juga dapat menantikan hari penghakiman dengan sukacita daripada dengan cemas. Bantulah dan Tolonglah kami.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan cintai, serta segala usaha dan kerja kita, dindungi, dibimbing dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)
Berita terkait DOA Bacaan dan Renungan Harian Katolik