BATAM, TRIBUNBATAM.id - Rapid Test Antigen Massal yang digelar Pemko Batam menuai pro kontra di masyarakat.
Ada masyarakat yang peduli dan berinisiatif untuk memeriksakan diri mereka.
Namun ada juga acuh. Mereka khawatir akan diangkut jika hasil pemeriksaan menyatakan mereka positif covid-19.
Pemko Batam sebelumnya merencanakan tak ada lagi pasien isolasi mandiri.
Semua pasien covid-19 di Batam akan menjalani karantina terpadu.
Tujuannya tidak lain untuk menekan laju penyebaran virus corona di Batam.
Yang dampaknya penurunan level PPKM di Batam.
Kota Batam kini menyandang status PPKM Level IV.
Kondisi ini diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 sesuai instruksi pusat.
Rapid Test Antigen Massal yang terbaru digelar di oleh Puskesmas Tiban Baru.
Mereka menyasar salah satu warung internet di ruko Cipta Puri, Kecamatan Sekupang, Kota Batam itu.
Tampak dari luar pintu ruko warnet tersebut setengah tertutup.
Tetapi ketika petugas masuk ke dalam ruangan, terlihat sekitar belasan pemuda dari tua hingga muda berada di ruangan tersebut.
Di antara para pengunjung warnet itu, tak sedikit pula anak-anak di bawah umur dan remaja.
Beberapa dari mereka masih belum memiliki KTP.
Maka petugas hanya memeriksa pengunjung dan penjaga warnet lainnya yang cukup umur.
"Kalian yang anak-anak ini seharusnya berhati-hati selama PPKM Level IV.
Baca juga: Tes Antigen Massal, Ini Arti Pentingnya bagi Kepri Kata Jubir Covid-19 Tjetjep Yudiana
Baca juga: Khawatir Dikarantina Jika Positif Covid-19, Cuma Segelintir Warga Buana Raya Ikut Tes Antigen Massal
Sekolah daring itu berarti diam di rumah, jangan ke mana-mana kalau nggak perlu," imbau petugas Bhabinkamtibnas yang menyisir lokasi warnet.
Beberapa sampel pun diambil dari pengunjung warnet tersebut.
Setelah diperiksa terdapat satu sampel tes Antigen yang menyatakan positif Covid-19.
Sebelumnya, tim menggelar Rapid Test Antigen Massal di Pasar Cipta Puri.
Petugas Puskesmas Tiban Baru menyasar para pedagang pasar serta warga sekitar yang berada di lingkungan Pasar Cipta Puri.
Sejak pukul 09.30 WIB, petugas sudah menyiapkan dua meja khusus di seberang pintu masuk pasar, bagi warga yang ingin menjalani pemeriksaan Antigen.
Selain itu, beberapa petugas keamanan juga telah memberikan imbauan dan informasi mengenai rapid test Antigen pagi itu, kepada masing-masing pedagang di area dalam pasar.
Suasana Pasar Cipta Puri terbilang sepi, hanya ada beberapa pengunjung yang datang berbelanja.
Selain itu, sebagian pedagang juga masih tampak enggan mengikuti arahan petugas untuk dites Antigen.
"Antigen lagi, antigen lagi, malas lah dicolok-colok hidung," terdengar seruan salah seorang pedagang pasar.
Alhasil, hingga jelang tengah hari pun, baru ada 11 warga yang bersedia diambil sampelnya.
Di antara 11 sampel tersebut, ada satu sampel yang menyatakan hasil positif.
Baca juga: 2 Metode Tes Antigen Massal di Batam, Termasuk Datangi Langsung Rumah Warga
Di Kecamatan Sagulung, seorang ibu rumah tangga berinisial NA mendadak panik dan kebingungan setelah tahu hasil pemeriksaan Rapid Test Antigen Massal yang ia ikuti terkonfirmasi positif covid-19.
Saat itu ia ditenangkan sang suami yang juga ikut menjalani pemeriksaan antigen massal di Perumahan Buana Raya, Sagulung, Senin (26/7/2021) sore.
"Gimana ini, bu dokter. Ada bayi saya masih kecil di rumah. Apa harus saya bawa ke sini untuk diantigen," ujar NA dengan nada sedih kepada dokter di lokasi antigen massal.
Dengan mata berkaca-kaca, wanita 37 tahun ini meneteskan air mata.
Tak sabar ia pun mencecar sejumlah pertanyaan kepada petugas medis.
"Bayi saya gimana dong bu dokter, saya bersama dia terus. Kalau saya positif covid-19 gimana dengan bayi saya," ucapnya.
Tak lama petugas medis pun langsung menyarankan keluarga itu pulang ke rumah untuk menjalani isolasi mandiri.
"Ibu jangan panik, jangan takut. Itu kan baru hasil antigen, nanti kita lanjutkan pemeriksaan sampel SWAB/PCR iya. Sekarang ibu isoman saja dulu," ujar penanggungjawab antigen massal UPT Puskesmas Sungai Langkai, dokter Sinta.
Orang yang terkonfirmasi positif covid-19 di perumahan Buana Raya, tak hanya NA. Ada satu orang warga lainnya.
Para warga yang hasilnya positif covid-19 langsung diarahkan pulanv untuk isoman untuk selanjutnya dilakukan Swab/PCR.
SUMBER DANA
Pemko Batam kembali merefocusing anggaran untuk mendukung Rapid Test Antigen Massal.
Dengan anggaran ini, pihaknya juga memberikan target kepada Puskesmas untuk melakukan Antigen massal terhadap 1.000 masyarakat dalam sehari.
"Anggaran ini telah disiapkan dalam refocusing anggaran yang telah kita bahas secara terus menerus," ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Selasa (27/7/2021) siang.
Menurutnya pelaksanaan antigen ini akan membuat masyarakat terisolasi dengan sendirinya.
Baik mereka melakukan isolasi mandiri di rumah atau di lokasi karantina yang telah disediakan.
"Intinya apapun itu, kami juga menyiapkan anggaran bagi masyarakat untuk konsumsi mereka," kata Amsakar.
Ia melanjutkan dengan pelaksanaan antigen massal ini, pihaknya juga fokus mengenai penyediaan lokasi karantina bagi masyarakat yang terdeteksi reaktif.
"Akomodasi sudah disiapkan baik di Asrama Haji dan Rusun yang dikelola oleh Pemko dan BP Batam," katanya.
Amsakar mengakui, bahwa pelaksanaan Rapid Test Antigen Massal ini juga semakin menyaring warga Batam yang memang terpapar Covid-19.
Baca juga: Polemik Harga Rapid Antigen di Pelabuhan Roro Bintan, Kadinkes Koordinasi ke Gubernur
Wali Kota Batam Muhammad Rudi sebelumnya mengatakan jika pelaksanaan Rapid Test Antigen Massal termasuk karantina akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
Sementara bagi keluarga yang ditinggal selama karantina berlangsung, juga akan diberikan sembako yang merupakan sumbangan dari pihak Pengusaha.
"Apabila nanti saat Rapid Test Antigen Kepala Keluarga ternyata positif, maka akan kami bawa ke rusun sebagai lokasi karantina.
Keluarga yang di rumah akan tetap disupport sembakonya.
Saya sudah dapat bantuan dari pengusaha untuk urusan sembako," sebutnya.
Perihal teknis pelaksanaan, para nakes yang ditugaskan akan langsung turun di titik sasaran.
Petugas diwajibkan untuk dilakukan secara bersamaan.
Untuk lokasinya, suami Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina ini mengakui mungkin akan memanfaatkan titik atau posko penyekatan yang telah ada sebelumnya.
"Kalau tidak kami langsung datang ke tempat warga di Kelurahan itu.
Intinya harus dilakukan bersamaan dan jangan sampai terputus.
Agar bisa langsung mendeteksi sudah seberapa besar penyebaran di titik sasaran," ungkapnya.
Untuk test yang akan dilaksanakan, Rudi mengungkapkan tidak membutuhkan waktu lama.
Rudi menegaskan bahwa tim yang telah disusun akan berkonsentrasi di dua Kecamatan yakni Kecamatan Batam Kota dan Sekupang.
"Kelurahan di 2 Kecamatan ini akan menjadi prioritas karena pertumbuhan pasien positif Covid-19 cukup pesat.
Tapi intinya nanti Kelurahan di Kecamatan lain juga akan kami tracing," katanya.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Bereslumbantobing/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri