NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM yang berlangsung hampir dua bulan berimbas ke perekonomian Natuna.
Salah satunya di Pasar Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.
PPKM Natuna membuat omzet pedagang terjun payung.
Aktivitas di sana begitu sepi. Seorang pedagang sayur di Pasar Ranai, Adi Gunarso mengaku pendapatannya turun hingga 40 persen dibanding sebelum PPKM.
"Pokoknya sepi, sapai kadang hanya cukup untuk balik modal saja," ujar Adi, Selasa (10/8/2021).
Hal senada juga disampaikan pedagang ayam potong, Tata.
Ia mengatakan bahwa pendapatannya setelah penerapan PPKM turun hingga 50 persen.
"Jauh turunnya. Sekarang bener-bener sepi.
Kalau seperti ini terus, bisa-bisa gak jualan lagi," kata Tata.
Baik Adi maupun Tata penarapan PPKM imbasnya cukup terasa pada masyarakat kecil yang penghasilannya bergantung pada pendapatan sehari- hari.
Bahkan Adi menilai penerapan PPKM di Natuna, terlalu berlebihan bila melihat dari kondisi daerah ini yang tidak separah daerah lainnya.
"Jadi malah membuat masyarakat susah, seharusnya gak perlu penerapan PPKM lah di Natuna ini, " tambah Adi.
Sementara Pemkab Natuna akan mengevaluasi PPKM Level 3.
Saat ini, Kabupaten Natuna berada pada zona oranye setelah sebelumnya menyandang Zona Merah Covid-19.
Baca juga: 18 Ahli Waris Pasien Covid-19 di Natuna Terima Santunan dari Pemprov Kepri
Baca juga: MESKI Sudah Berstatus PPKM Level 3, Tapi Masuk Batam Tetap Wajib PCR
Bupati Natuna Wan Siswandi menyebutkan, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan PPKM cukup tinggi.