TRIBUNBATAM.id, TANGERANG - MA, seorang wanita di Tangerang Provinsi Banten yang berprofesi sebagai dokter nekat melakukan aksi pembakaran.
Tak main-main yang dibakar ibu dokter adalah bengkel sekaligus rumah.
Bengkel dan rumah tersebut milik pria yang sudah lama menjalin tali cinta dan kasih sayang dengannya.
Entah bagaimana ceritanya tali cinta tersebut mendadak memanas hingga berujung pembakaran.
Kabar yang santer terdengar, ibu dokter marah dan kecewa karena kekasih tak kunjung mau bertanggungjawab atas cinta yang sudah lama terjalin.
Dalam peristiwa pembakaran tersebut, tiga orang tewas.
Peristiwa ibu dokter bakar bengkel milik kekasih itu terjadi di Jalan Cemara Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, pada Sabtu (7/8/202) dini hari.
Awal mula kejadian tersebut adalah karena si dokter perempuan menuntut pertanggungjawaban sang pacar yang telah menghamilinya.
Niat sang pacar untuk bertanggung jawab rupanya terganjal restu orangtua.
Dokter perempuan tersebut berinisial MA.
Adapun korban berinisial LE (35), yang merupakan pacar pelaku, serta keduanya ortunya berinisial ED (63) dan LI (54).
Adapun aksi nekat dokter bakar bengkel yang sekaligus jadi tempat tinggal korban dan orangtuanya, karena sakit hati dengan LE.
Pasalnya, MA diketahui hamil di luar nikah dengan LE.
Namun, orangtua korban, ED dan LI tak mengizinkan LE menikahi perempuan tersebut.
"Hal tersebut dilakukan karena pelaku hamil dan orangtua korban (ED dan LI) tidak setuju kalau anaknya menikah dengan pelaku (MA)," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, Selasa (10/8/2021) dilansir Tribun Jakarta.
Peristiwa berawal pada Jumat (6/7/2021) sekira pukul 23.10 WIB, pelaku terlibat cekcok dengan korban di depan bengkel.
MA mengancam akan melemparkan plastik berisi bensin ke bengkel yang juga jadi tempat tinggal korban.
Pelaku yang berjenis kelamin perempuan itu mengendarai mobilnya dan pergi dari bengkel.
LE kemudian bercerita kepada saksi berinisial N.
"Tidak lama kemudian terdengar ledakan di dalam bengkel dan langsung terjadi kebakaran," kata Abdul, dilansir Kompas.com.
Saat kebakaran terjadi, dua orang menyelamatkan diri.
Nahas, ED LI, dan LE meninggal dunia dalam kebakaran itu.
"Selanjutnya para saksi korban ND dan MI naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri."
"Tapi hanya dua saksi korban yang selamat, sedangkan kedua orangtua saksi korban dan kakak saksi korban meninggal dunia," ungkap Abdul.
Setelah kejadian, polisi melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap pelaku.
Beli 10 liter bensin
Kembali dikutip dari Tribun Jakarta, Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono mengatakan, ditemukan lima liter bensin yang disimpan dalam lima kantong di dalam mobil MA.
"Jadi mobilnya itu Mitsubishi Expander milik MA didapatkan lima kantong plastik isi bensin," kata Zazali.
Dari penyelidikan di lapangan, MA diketahui sempat membeli sembilan liter bensin.
Namun, dugaan sementara, hanya empat liter yang digunakan pelaku untuk membakar bengkel.
"Informasinya dari tukang bensin dekat kejadian perkara itu dia (MA) beli 10 liter tapi hanya ada sembilan liter."
"Nah, diduga itu empat liter yang digunakan," ungkap Zazali.
Jadi tersangka
Polres Metro Tangerang Kota menetapkan pacar dari korban tragedi kebakaran maut di Kota Tangerang sebagai tersangka tunggal.
MA diketahui adalah kekasih LE yang merupakan satu di antara tiga korban tragedi kebakaran maut di bengkel kawasan Jalan Cemara Raya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang pada Sabtu (7/8/2021).
Kejadian dokter bakar bengkel tersebut merenggut tiga nyawa yang terdiri dari orangtua, dan satu anaknya bernama ED (63), LI (54), dan LE (35).
"Tersangka MA," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim kepada TribunJakarta.com, Selasa (10/8/2021).
Dari penyelidikan, polisi menemukan lima liter bensin di dalam mobil milik MA.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono mengatakan, ditemukan lima liter bensin yang disimpan dalam lima kantong di dalam mobil MA.
"Jadi mobilnya itu Mitsubishi Expander milik MA didapatkan lima kantong plastik isi bensin," jelas Zazali saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).
Dari penyelidikan di lapangan, MA diketahui sempat membeli sembilan liter bensin yang dibungkus dalam plastik.
Namun, dugaan sementara hanya empat liter yang digunakan untuk membakar bengkel tersebut.
"Informasinya dari tukang bensin deket kejadian perkara itu dia (MA) beli 10 liter tapi hanya ada sembilan liter."
"Nah diduga itu empat liter yang digunakan," jelas Zazali.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar terjadi disebuah bengkel yang berada di Jalan Cemara Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang pada Sabtu (7/8/2021) dini hari.
Si jago merah pun merenggut nyawa satu keluarga yang tengah tertidur pulas mulai dari ayah, ibu, dan satu orang anaknya.
Pasalnya, api yang membakar bengkel di kawasan Pasar Malabar tersebut berkobar hebat yang disertai ledakan-ledakan.
"Betul api ini bermula dari bengkel yang berada di lantai bawah, kemudian menjalar sampai ke atas lantai tiga," jelas Danru Pemadam Kebakaran BPBD Kota Tangerang, Dicky Kurnain saat dikonfirmasi, Sabtu (7/8/2021)
Nahas, di dalamnya ada satu keluarga yang tinggal di dalam ruko tiga lantai yang dijadikan bengkel motor.
Mereka adalah ED (63), LI (54), LE (35), MI (22) dan ND (21).
"Yang terjebak di atas lantai tiga ada tiga orang. Mereka lansia, korban atas nama ED dan LI, lalu seorang anaknya LE," jelas Dicky.
Ketiganya meninggal dunia karena keracunan asap dari kebakaran tersebut.
Awalnya, pingsan dan tewas terbakar di lokasi kejadian.
Jenazah pun sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Kota Tangerang.
Untungnya, petugas berhasil menyelamatkan dua anggota keluarga lainnya yakni MI dan ND yang kini juga dalam perawatan.
Hingga kini, petugas masih mencari tahu penyebab kebakaran yang menewaskan tiga orang penghuninya itu.
Dicky pun belum bisa menarik kesimpulan berapa total estimasi kerugian yang dialami korban atas peristiwa dokter bakal bengkel tersebut.