EMAS HARI INI

UPDATE Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 pada Hari Ini (18/8), Cek Rinciannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat-lihat emas batangan sebelum memutuskan untuk membeli di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung. Foto ilustrasi.

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Sehari setelah hari libur nasional 17 Agustus, harga emas Antam menguat tipis pada Rabu (18/8).

Harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 946.000.

Mengutip situs Logam Mulia, harga emas Antam ini menguat Rp 4.000 dari harga Senin (16/8) yang berada di level Rp 942.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 826.000 per gram.

Harga tersebut juga naik Rp 4.000 dibandingkan harga buyback pada Senin (16/8) yang ada di Rp 822.000 per gram.

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Rabu (18/8) dan belum termasuk pajak:

Harga emas 0,5 gram: Rp 523.000

Harga emas 1 gram: Rp 946.000

Harga emas 5 gram: Rp 4.505.000

Harga emas 10 gram: Rp 8.955.000

Harga emas 25 gram: Rp 22.262.000

Harga emas 50 gram: Rp 44.445.000

Harga emas 100 gram: Rp 88.812.000

Harga emas 500 gram: Rp 443.320.000

Harga emas 1.000 gram: Rp 886.600.000

Baca juga: Gramedia Batam Beri Diskon 25 Persen Berbagai Jenis Buku, Begini Syaratnya

Harga emas spot naik tipis

Harga emas naik  tipis pada pertengahan pekan ini.

Rabu (18/8) pukul 7.10 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.786,31 per ons troi, menguat dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.786,19 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange menguat ke US$ 1.788,20 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.787,80 per ons troi.

Dolar yang lebih kuat menjadi penahan penguatan harga emas lebih tinggi.

"Imbal hasil Treasury AS memberi emas sedikit perlindungan, dan kami melihat kemungkinan inflasi yang lebih tinggi tanpa kenaikan suku bunga," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

Tapi, harga emas yang juga safe haven bertahan di tengah rilis data penjualan ritel AS yang mengecewakan, meningkatnya infeksi Covid-19 di seluruh dunia dan gejolak di Afghanistan mengurangi selera untuk aset berisiko seperti ekuitas.

Emas sering bersaing dengan dolar sebagai safe haven selama ketidakpastian politik dan keuangan.

Penguatan dolar yang lebih tinggi juga membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Fokus pasar sekarang beralih ke risalah dari pertemuan Juli Federal Reserve yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu.

Investor akan mencermati isyarat pengurangan stimulus bank sentral AS pada risalah tersebut.

Baca Juga: Permintaan emas naik, ini rekomendasi saham Antam (ANTM) dari Indopremier Sekuritas

"Kami percaya kemungkinan bahwa pengurangan pembelian aset yang akan datang sudah diperhitungkan dalam harga emas, tetapi laju pengurangan tersebut masih cukup tidak pasti," kata analis HSBC James Steel dalam sebuah catatan.

"Peristiwa Afghanistan biasanya tidak menggerakkan emas, tetapi kemenangan Taliban yang cepat dan tampaknya lengkap dapat secara tidak langsung mendukung aset safe haven seperti emas batangan, meskipun hanya sedikit.

Dampaknya pada emas mungkin lebih besar dari yang dibayangkan sebelumnya," imbuh Steel. (*)

Berita Terkini