WISATA KEPRI

Budaya Khas Melayu Ini Tak Lekang oleh Zaman, Jadi Daya Tarik Wisata Kepri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) saat tepung tawar Masjid Agung Baitul Ma'mur Anambas. Tepung tawar yang dilakukan oleh Ketua MUI Anambas kepada Bupati, Wakil Bupati, dan istri Bupati Anambas.

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Provinsi Kepri begitu kental dengan budaya khas Melayu.

Salah satu budaya Melayu yang masih terjaga lestari bisa dilihat di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Prosesi tepuk tepung tawar salah satunya.

Ini lazim terlihat di Anambas saat menyambut tamu atau membuka acara termasuk saat peresmian.

Adat masyarakat Melayu ini sarat dengan nilai-nilai luhur.

Tepuk tepung tawar ini merupakan lambang memohon doa restu kepada yang maha kuasa agar mendapat keselamatan dan keberkahan dari Tuhan yang Maha Kuasa.

"Biasanya kalau kedatangan tamu penting seperti pejabat tinggi yang berkunjung ke Anambas, pasti kita lakukan adat ini.

Baca juga: Batam Tak Melulu Kota Industri, Berikut Objek Wisata Kepri di Kecamatan Sekupang

Baca juga: Wisata 1000 Patung di Ibu kota Kepri yang Memukau Wisatawan

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menjalani prosesi tepuk tepung tawar, Selasa (2/3/2021) malam di Gedung Nasional, Dabo Singkep Singkep, Lingga (tribunbatam.id/istimewa)

Karena ini memang adat istiadatnya orang Melayu," ujar Plt Ketua Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Kepulauan Anambas, Datok Syarifuddin kepada TribunBatam.id, Minggu (1/11/2020).

Terbentuknya Lembaga Adat Melayu yang memiliki ciri khas tata cara penyelenggaraan upacara adat.

Salah satunya yang paling sakral dalam upacara adat adalah tepung tawar, kemudian menyambut tamu dan keluarga yang baru pulang dari luar.

Upacara adat tepun tawar ini dikatakan oleh Syarifuddin dikhususkan untuk orang-orang yang baru masuk ke wilayah Anambas.

Hal ini dikarenakan sebagai penghormatan dan juga memberikan keselamatan kepada tamu yang baru menginjakkan kakinya di Anambas.

"Nanti dalam tepung tawar itu ada beras, kunyit, ada di situ beras putih, ada bertih yang dibuatnya itu dimasukkan ke dalam wajan dengan cara di gonseng dan akan meletup-letup, terus ada juga bunga rampai," tuturnya.

BAHAN-BAHAN

Terdapat sejumlah perlengkapan dan alat yang harus disiapkan sebelum memulai prosesi tepuk tepung tawar.

Sejumlah barang yang harus dipersiapkan itu, mulai dari beras kunyit, beras putih, beras bertih, air tepung tawar, Inai yang digiling, daun perenjis serta mangkuk sebagai wadah.

Baca juga: Pulau Bintan Punya Wisata Gurun Pasir yang Viral di Medsos, Serasa di Timur Tengah

Baca juga: Tanam Mangrove saat Astindo Joybike 2021 di Batam, Ansar Apresiasi Terobosan Para Pelaku Wisata

Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustin beserta suami, Muhammad Rudi menjalani upacara Tepuk Tepung Tawar di ruang VVIP Bandara Hang Nadim Batam, Kamis (25/2/2021) (tribunbatam.id/Hening Sekar Utami)

Setiap jenis yang wajib ada di tepung tawar itu memiliki lambang tersendiri.

Seperti beras kunyit yang melambangkan agar diberikan kemurahan rezeki, beras putih melambangkan kesucian.

Kemudian beras bertih melambangkan kemakmuran, air tepung tawar melambangkan penyejuk hati, inai digiling melambangkan kerukunan, dan daun perenjis melambangkan kebersamaan.

Sementara itu tepung tawar juga digunakan dalam acara pengantin dan tamu khusus.

Prosesi yang kental dengan budaya Melayu ini, biasa terlihat di sejumlah wilayah di Provinsi Kepri, termasuk Kabupaten Kepulauan Anambas.

Untuk pengantin sendiri tata cara tepung tawar ditabur ke empat penjuru mata angin dengan doa agar pengantin dijauhkan dari bala.

Sedangkan untuk tamu khusus dilakukan dengan cara menabur hanya sebatas pinggang ke bawah tidak sampai ke atas maupun terkena kepala dan muka.

Ternyata bertepuk tepung tawar ini mempunyai makna dan artinya tersendiri.

Menepuk dahi ubun-ubun maknanya berpikiran sehat, menepuk bahu kanan dan kiri maknanya mendoakan semoga kuat memikul beban dalam hidup.

Kemudian menepuk telapak tangan artinya memohon doa semoga cekatan dalam melaksanakan pekerjaan.

Waktu pelaksanaan tepuk tepung tawar biasanya dilakukan saat acara calon pengantin berinai, pelaksanaan adat nikah, upacara mandi-mandi.

Baca juga: Batam Tak Melulu Kota Industri, Berikut Objek Wisata Kepri di Kecamatan Sekupang

Baca juga: Wisata Religi di Pulau Bintan, Ada Patung Berlapis Emas 22 Karat

Ada juga yang melakukan tepung tawar saat melenggang perut 7 bulan bagi ibu yang mengandung, lalu saat menyambut tamu khusus termasuk saat anak laki-laki yang melaksanakan khitan.

Budaya khas Melayu ini pula yang sebelumnya diakui Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar menjadi daya tarik tersendiri.

Selain destinasi wisata Kepri yang kaya, ragam budaya menjadi hal lain dalam mendukung sektor wisata Kepri.

"Kami optimistis sektor pariwisata Kepri dapat bangkit meski kondisi masih pandemi covid-19," sebutnya. (TribunBatam.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Wisata Kepri

Berita Terkini