SELEB TERKINI

Ritual Dea Prasetya sebelum Masak, Lolos Bootcamp MasterChef Indonesia 9 Usai Sajikan Menu Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dea saat audisi MasterChef Indonesia 9

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dea Prasetya Wibowo, peserta audisi MasterChef Indonesia 9 (MCI) sukses melenggang ke babak Bootcamp.

Tampil dengan busana kebaya berwarna merah, semangat Dea untuk mengikuti audisi ini begitu berapi-api.

Dengan pembawaan yang begitu ceria, Dea menyapa para juri yang telah berada di ruangan audisi.

Dekan yang juga berstatus sebagai mahasiswa ini juga mengungkapkan motivasinya mengikuti ajang bergengsi MasterChef Indonesia.

Dea menyajikan kreasi menu unik yang membuat para juri tertarik.

Dia menyajikan menu sapi nggulung sayur cocol sambal bajak yang telah dikreasikannya sendiri.

Peserta asal Malang ini mengkreasikan hidangan empal menjadi menu appetizer yang begitu berkelas.

Tak hanya soal hidangan, Dea juga tampil dengan membawakan sebuah ritual unik sebelum memasak.

Perempuan 40 tahun yang berprofesi sebagai dekan ini melakukan ritual cakra untuk menyembuhkan trauma.

Momen ini terekam di video yang diunggah kanal YouTube MasterChef Indonesia, Selasa (25/1/2022).

“I believe kalau ikutan kompetisi masterchef internasional dan nasional seperti ini, saya akan elevate lebih banyak. Sebab, ketemu orang-orang berbakat se-Indonesia plus dijuriin sama juri-juri kece, my skill and my knowledge akan upgrading like two times,” ujar Dea.

Ternyata, Dea sudah melakukan ritual cakra tersebut sejak 2011.

Tujuannya untuk melepaskan trauma dan luka batin.

Sebelum, mulai menyajikan makanannya ke juri, Dea meminta izin untuk melakukan ritual unik, yakni centering cakra.

Perempuan berambut cepak ini terlihat sangat khusyu saat memukul cakra tersebut.

Chef Juna lalu menanggapi ritual cakra yang dilakukan Dea tersebut.

“Kalau saya tidak punya luka batin, tapi saya selalu trauma dengan masakan kontestan yang selalu ngga enak” kata Chef Juna dengan nada bercanda.

Dea pun tampak tertawa mendengar komentar Chef Juna.

“Bisa saya sembuhkan Chef, dinetralisir,” jawab Dea seraya tertawa.

Dea juga mengungkapkan kepada juri, kontestan MasterChef Indonesia di season sebelumnya juga ada yang merupakan murid Dea.

Beberapa di antaranya ada Faiz, Clava, dan Hans.

Hidangan kreasi yang dimasak Dea rupanya cukup disukai juri.

Apalagi Dea menyajikannya dengan penampilan yang begitu cantik dan rapi.

Berkat masakan itu, Dea mendapatkan dua yes dari Chef Juna dan Chef Renatta.

Sementara Chef Arnold masih memberikan no untuk hidangan Dea tersebut.

Meski demikian, para juri menyukai ide unik Dea dalam membuat hidangan masakan sapi nggulung sayur cocol sambal bajak tersebut.

Namun, Chef Juna dan Chef Renatta tetap berpesan kepada Dea agar lebih ditingkatkan lagi dalam segi flavor (rasa).

Sebab, rasa adalah hal yang utama sebelum texture dan presentation.

Dea pun sukses membawa pulang apron abu-abu yang artinya lolos masuk ke babak Bootcamp.

Namun, setelah memberikan hidangannya, Dea lagi-lagi kembali menghibur para juri.

“Kok bisa ya hari ini pakai baju merah semua ya chef?” tanya Dea.

Pernyataan Dea itu sukses membuat para juri kebingungan.

Sebab, saat itu, mereka semua mengenakan baju berwarna putih.

“Oh ini ngga merah ya? Berarti cinta itu buta chef,” kata Dea lalu tertawa.

Gombalan Dea itu disambut gelak tawa dari para juri yang ada di ruangan tersebut.

(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)

Baca berita terbaru lainnya di Google

Berita lain tentang SELEB

Berita Terkini