Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id - Raffi Ahmad mengirimkan anak sulungnya, Rafathar Malik Ahmad ke pesantren kilat Ramadhan.
Di bulan suci Ramadhan yang tersisa sedikit lagi, Raffi Ahmad ingin Rafathar belajar lebih dalam soal agama.
Oleh karena itu, dia pun mantap mengirimkan anak sulungnya itu ke pesantren kilat.
Tak hanya beribadah dan belajar soal agama, Rafathar juga bisa bertemu banyak teman-teman baru di sana.
Hari pertama Rafathar di pesantren pun menuai sorotan publik.
Bocah 7 tahun itu tampak sedih dan menangis saat ditinggal orantuanya pulang usai mengantarnya.
Sebelumnya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mengirim Rafathar ke pesantren agar putranya semakin baik dan saleh.
Baca juga: Foto-foto Rafathar di Pesantren, Anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Nampak Betah
Baca juga: Bikin Konten saat Rafathar BAB, Raffi Ahmad Ditegur Warganet: Gak Ada Privasinya
Raffi juga berharap Rafathar tak lagi mudah emosi sepulang dari pesantren.
Hal ini terekam dalam video Instagram story @raffinagita1717 beberapa hari lalu.
"Ya habis nge-drop-in Rafathar di Bayt Quran ya, tempat pesantren. Jadi, Rafathar pesantren kilat dulu lah biar dia enggak marah-marah terus," tutur Raffi Ahmad.
Sama seperti anak pada umumnya, Rafathar pun tak bisa menyembunyikan kesedihan usai ditinggal orangtuanya pulang.
Bahkan, hari pertama Rafathar di pesantren menuai sorotan publik.
Selain menangis, Rafathar juga terlihat merajuk dengan tak menghiraukan para pengurus pesantren.
"Rafathar ayo cerita-cerita dulu," kata pengurus pesantren kepada Rafathar.
Para pengurus pun mencoba membujuk agar Rafathar lebih ceria dan terbuka selama berada di sana.
Lantaran masih sedih, Rafathar tampak masih tidur tengkurap seraya menangis memeluk bantal.
Saat itu, para pengurus pesantren sudah berusaha menenangkannya.
Cuplikan momen Rafathar saat berada di pesantren kilat itu diunggah ulang oleh akun Instagram @insta_nyinyir, Kamis (28/4/2022).
Warganet pun membanjiri postingan itu dengan beragam komentar.
Mereka mendoakan agar Rafathar lebih betah dan semakin pintar usai belajar di pesantren kilat.
"Gak tega sebenarnya," tulis seorang warganet.
"Proses insya Allah makin pinter," tulis warganet lainnya,
"Gara-gara orang tuanya pingin Aa seperti Faaz," imbuh warganet lain.
Usai menjalani beberapa hari di pesantren kilat itu, Rafathar mulai bisa mengobrol dengan santri-santri lain di pesantren Bayt Quran.
Tidak hanya itu, Rafathar terlihat mulai bisa adaptasi dengan budaya di sana.
Dia pun tampak antusias ikut salat bersama dan menyetor hapalan sejumlah surat-surat pendek.
(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)