BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Dua desa di Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riay (Kepri) mengajukan usulan berbeda saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang), Kamis (9/2/2023).
Jika usulan Musrenbang biasanya identik dengan pembangunan infrastruktur, namun perwakilan Desa Gunung Kijang dan Desa Malang Rapat menyampaikan usulan lain.
Mereka mengusulkan sertifikasi untuk jasa keamanan atau sekuriti.
Usulan itu merupakan hasil musyawarah masyarakat yang memang memerlukan sertifikasi sekuriti.
Apalagi ketika ingin bekerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang yang berada di Kecamatan Gunung Kijang.
Baca juga: Roby Ungkap Rencana Pembangunan Bintan Timur 2023 saat Buka Musrenbang di Bintim
Lokasi KEK Galang Batang memang berlokasi dekat dengan permukiman mereka.
"Kami sangat berharap pelatihan sekuriti ini bisa diadakan. Soalnya setiap masyarakat yang mengajukan lamaran untuk bekerja sebagai sekuriti, pertama sekali yang ditanya sertifikasi sekuriti. Makanya kami ajukan pelatihan ini salah satu dari lima prioritas yang kita ajukan," terang Kades Desa Malang Rapat, Sakri.
Bupati Bintan Roby Kurniawan menyetujui usulan perwakilan dua desa itu.
Pemberdayaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menurutnya menjadi poin penting yang menjadi perhatiannya.
"Untuk pelaksanaan pelatihan Dana Desa juga bisa digunakan. Nanti kami akan kolaborasikan dengan Disnaker Bintan ataupun Disnaker Provinsi Kepri," terangnya.
Orang nomor satu di Pemkab Bintan ini juga mengaku, akan mengusahakan dari CSR perusahaan - perusahaan yang ada di Bintan.
Baca juga: Plt Camat Gunung Kijang Usulkan Pembangunan Rumah Dinas saat Musrenbang di Bintan
Seperti kawasan industri Lobam, kawasan wisata Lagoi dan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).
"Kami akan meminta CSR dari mereka. Kami coba lakukan pendekatan untuk pelatihan yang dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kemampuan atau sertifikasi untuk mencari pekerjaan," ujarnya.
Roby juga menambahkan, bahwa pelatihan-pelatihan ini merupakan Kebutuhan daripada masyarakat Bintan. Khususnya bagi warga Bintan.
"Jangan kita menuntut perusahaan-perusahaan mempekerjaakan anak-anak Bintan. Sedangkan kita tidak mempersiakan SDM-nya dengan sertifikasi dan sebagaianya. Inilah yang harus didukung bagi masyarakat," tutupnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)