TRIBUNBATAM.ID,BATAM - Penangkapan puluhan WNA di Belakang Padang bermula dari pengembangan kasus pencurian Boat nelayan.
Seorang pria ditangkap Polisi lantara terlibat kasus pencurian Boat nelayan.
Usut punya usut, penyelidikan mendalam dan tersangka pencuri Boat nelayan mengaku melihat adanya aktivitas WNA di Pulau Kasu.
Keterangan tersangka, para WNA itu sama sekali tak bisa berbahasa Indonesi.
Bermodalkan informasi dari tersangka, Polisi langsung melakukan penyelidikan dari informasi tersangka.
Setelah melakukan penyelidikan dan mendapat informasi titik terang. Polisi Belakang Padang pun langsung melakukan persiapan
Dalam persiapan penindakan, polisi mempersiapkan Personil dan perlengkapan untuk menyeberang.
Polisi kemudian membagi dua tim, tim pertama bertolak ke TKP pulau Kasu, dipimpin Kapolsek dan Kanit Reskrim. Sementara tim kedua bertolak menuju Pulau Gontong.
Dalam satu tim, terdapat 10 Personil anggota Polsek Belakang Padang.
Tim Polsek menyewa Kapal, dalam tim pertama dua Personil Polisi membawa senjata laras panjang dan laras pendek.
Setelah sama sama bergerak, pada Selasa (5/9) siang sekira pukul 14:00 wib tim pertama terlebih dahulu tiba ke TKP.
Pas polisi datang ke Pulau Kasu, TKP penampungan WNA. Dari lokasi itu, diamankan 13 orang WNA, semuanya laki-laki. Tak ada perlawanan saat itu. Sebab, para WNA diamankan dalam rumah. Dilokasi polisi turut menyita tas, hanphone dan Laptob.
Hasil penyelidikan, 13 WNA itu baru sepakan tinggal dilokasi. Selama dilokasi, para WNA hanya beraktivitas disekitar perkampungan tidak jauh dari tempat tinggal.
Warga sekilas melihat mereka, namun warga menduga para WNA merupakan turis.
Seorang tokoh masyarakat Pulau Kasu, Martono mengatakan tak banyak mengetahui keberadaan para WNA itu. Masyarakat mengira bahwa WNA itu dikira turis dari Singapura
Lokasi penangkapan di Pulau Kasu tepatnya berada di RT 1 RW 1 Kelurahan Kasu, Kecamatan Belakang Padang.
Setelah Polisi mengamankan 13 WNA itu, tim pertama dipimpin Kapolsek dan Kanit langsung bertolak menuju Pulau Gontong untuk membekap tim kedua.
Sesampai di Pulau Gontong, kedatangan polisi nampaknya sudah diketahui para WNA. Saat polisi mendobrak pintu rumah tempat mereka tinggal tak satupun WNA di dalam.
Di dalam rumah Polisi menemukan hidangan makanan, lauk daging ikan dan nasi baru selesai dimasak. Dari informasi masyarakat bahwa ada puluhan WNA berhamburan lari memasuki hutan.
Lantas, Polisi bersama masyarakat melakukan pengejaran dalam hutan.
Dikejar ke dalam hutan, ada empat orang WNA yang pertama berhasil diamankan. Namun masih ada puluhan WNA lainnya berada di dalam hutan.
Dari informasi yang didapat, Dilokasi penampungang pulau Gontong. Ada sebanyak 34 orang, lima diantaranya wanita dan selebihnya pria.
Polisi dibantu warga pun sempat melakukan aksi kejar-kejaran untuk menangkap WNA. Bahkan, Polisi sampai mengeluarkan tembakan peringatan. Namun hal itu tak diindahkan para WNA.
MelIhat jumlah WNA yang lebih banyak dari jumlah Personil, Polisi pun akhirnya melakukan pendekatan.
Saat itu Polisi hanya membawa satu borgol.
Hampir 3 jam polisi melakukan pengejaran dalam hutan dan akhirnya melakukan upaya dialog untuk membujuk para WNA agar turun dan tidak melakukan perlawanan.
Bermodalkan kemampuam Ilmu Litbang negosiator Kapolsek, akhirnya para WNA lewat komunikasi sala satu WNI untuk menyampaikan (penerjemah) akhirnya berhasil menenangkan para WNA hingga turun dari hutan.
Saat turun, para WNA masih menjaga jarak. Bahkan ada yang melakukan perlawanan hingga duel bergulat dengan Polisi. Akhirnya dua WNA nyebur ke laut.
Tiga WNA sempat berenang hingga 30 menit akhirnya ditangkap. Setelah WNA kecapekan.
Penempatan puluhan WNA Tiongkok di pulau tak lepas dari peran dua WNI asal Batam. Pertama, mengurus dan berkomunikasi dengan warga pulau tempat mereka diinapkan dan ditampung.
Ada warga Batam yang menjadi otak intelektual dibalik penempatan puluhan WNA ke pulau terluar.
Otak intelektual memerintahkan dua warga Batam itu untuk menyuplai logistik mereka. Logistiknya berupa makanan seperti Pop Mie, BIR, Aqua, kentang, bawang ikan dan sayuran sembako jenis lainnya.(TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)