TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mati air di Batam setidaknya sudah empat hari dialami warga Tanjung Sengkuang, Keccamatan Batuampar.
Itu terjadi setelah pipa induk di Simpang Baloi yang pecah setelah tertimpa ekskavator, Kamis (30/10).
Satu unit ekskavator yang berada di perbukitan Simpang Indomobil tumbang dan menimpa dua pipa saluran air berukuran 600 dan 300 milimeter.
Pipa utama penyuplai air bersih di Batam ke empat kecamatan yakni Batuampar, Jodoh, Nagoya dan Kecamatan Bengkong itu pun patah.
Air Batam Hilir melalui keterangan resminya, menginformasikan bahwa pekerjaan perbaikan kebocoran pipa DN 300mm, di Simpang Baloi, Lubuk Baja telah selesai dilakukan, Sabtu (2/12) sekira pukul 21.30 WIB.
Sementara perbaikan pipa induk tergolong sulit dilakukan.
Ini karena lokasi pekerjaan yang sulit dan terdapat beberapa jaringan instalasi lain serta kondisi tanah yang tidak stabil di lokasi perbaikan kebocoran.
Maka perlu dilakukan relokasi pipa di lokasi sehingga estimasi pekerjaan membutuhkan waktu tambahan.
Upaya maksimal tetap dilakukan agar pekerjaan dapat selesai secepatnya dan aliran air di rumah pelanggan dapat normal kembali melansir laman Instagram-nya.
"Padahal hujan lebat, air masih mati juga di tempat kami," ucap seorang warga Tanjung Sengkuang kepada TribunBatam.id, Senin (4/12/2023).
Warga pun terpaksa menggunakan air hujan untuk keperluan sehari-hari.
Namun saat kondisi tak hujan, warga tolong menolong menggunakan sumur dan bak penampungan untuk mendapat air bersih.
"Jadi saling berbagi, cuma mau sampai kapan. Tak ada kejelasan begini," sebutnya.
Baca juga: Mati Air di Batam Hari Ini Ancam 4 Kecamatan Gegara Ekskavator Tumbang
Pria yang memiliki usaha galon isi ulang ini pun terpaksa menutup sementara jualannya.
Ia mengakui jika beberapa hari sebelumnya cukup sibuk karena banyak warga yang memesan galon isi ulang.
Namun kondisinya berubah sebab air di penampungan kosong.
"Sudah dua hari ini kosong, gimana mau jualan. Ini tambah pula Jumat sama Sabtu kemarin gas 3 kg langka. Apa tak stres," gerutunya.
Warga berharap, ada kejelasan mengenai perbaikan pipa air di Batam yang pecah.
Sehingga distribusi air bersih dapat mengalir dengan normal kembali.
KATA SPAM BP Batam
Mati air di Batam sebelumnya mengancam empat kecamatan serta sedikitnya 20 ribu pelanggan air bersih di Batam.
Kondisi itu terjadi setelah satu unit ekskavator yang berada di perbukitan Simpang Indomobil tumbang dan menimpa dua pipa saluran air berukuran 600 dan 300 milimeter, Kamis (30/11/2023).
Pipa utama penyuplai air bersih di Batam ke empat kecamatan yakni Batuampar, Jodoh, Nagoya dan Kecamatan Bengkong itu pun patah.
Direktur Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) BP Batam, Denny Tondano, mengatakan pihaknya langsung menurunkan tim untuk melakukan perbaikan pipa yang patah sejak mendapat informasi pada malam hari.
"Kami langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi alat berat yang menimpa pipa. Kita juga meratakan tanah di sekitar lokasi untuk mencegah longsor susulan," ujarnya, Jumat (1/12/2023).
Menurut Denny, perbaikan pipa dilakukan dengan cara memotong pipa yang lama dan menyambungkan dengan menggunakan socket.
Baca juga: Mati Air di Batam Hari Ini Sasar Warga Batuaji, Berikut Lokasi Terdampak
"Pengerjaan sama seperti penyambungan pipa yang di depan Kongkow kemarin," ujarnya.
Ia menambahkan perbaikan pipa akan dilakukan selama 24 jam nonstop agar bisa selesai secepatnya.
Namun, ia belum bisa memastikan kapan perbaikan akan selesai karena tergantung dengan kondisi cuaca.
Denny mengatakan bahwa gangguan pasokan air akibat pipa patah ini berdampak pada sekitar 20.000 pelanggan Air Batam Hilir di empat kecamatan.
"Mereka mengalami gangguan berupa air kecil atau air terhenti untuk sementara waktu," katanya.
Dihimbau kepada pelanggan yang terdampak untuk menghemat penggunaan air dalam beberapa waktu ke depan untuk mengatasi gangguan sementara.
Pihaknya juga telah menyiagakan mobil tangki air bersih untuk melayani pelanggan yang membutuhkan.
"Layanan ini dapat dikoordinir oleh Ketua RT/RW/Kelurahan setempat. Warga terdampak dapat menyampaikannya melalui layanan saluran resmi kepelanggan Air Batam Hilir," katanya.
Air Batam Hilir adalah unit usaha SPAM Hilir yang mengelola distribusi air bersih ke pelanggan di Kota Batam.
Unit usaha ini dibentuk oleh BP Batam sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2021 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Aset di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Saat ini, Air Batam Hilir memiliki sekitar 200.000 pelanggan di seluruh Kota Batam.(TribunBatam.id/Aminuddin/*)