TRIBUNBATAM.id - Inilah kumpulan doa menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Diketahui, umat Islam dari berbagai penjuru dunia saat ini sedang menyambut datangnya bulan Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi.
Bulan Ramadan adalah sebuah bulan di Kalender Islam yang di dalamnya terdapat banyak keistimewaan.
Tak sampai delapan hari lagi, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Baca juga: Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa di Bulan Ramadan, Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah
Adapun awal Ramadan 1445 H diperkirakan akan jatuh pada 11 atau 12 Maret 2024.
Dalam rangka menyambut bulan Ramadan, ada doa yang dapat dibaca.
Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, di antara doa ketika datang Ramadan adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
Allahumma Sallimni Ila Ramadan wa Sallim li Ramadan wa Tasallamhu Minni Mutaqabbalan
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).
Sementara itu, untuk mereka yang melihat hilal, bisa mengucapkan doa berikut ini:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad 888, Ad-Darimi dalam Sunannya no. 1729, dan dinilai shahih oleh Syua’ib Al-Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad, 3/171).
Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan, di mana umat Islam berlomba-lomba dalam ibadah, amal kebajikan, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Menyambut kedatangan bulan suci ini, berikut beberapa doa yang dapat diamalkan:
1. Doa ketika melihat bulan Ramadan pertama kali
Arab: رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Latin: Rabbana aamanna faghfir lana warhamna wa anta khayrur rahimeen.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan kasihanilah kami. Dan Engkaulah sebaik-baik Pemberi rahmat."
2. Doa di awal bulan Ramadan
Baca juga: Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, dan Amalan Sunnah yang Bisa Dilakukan Umat Muslim
Arab: اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي وَسَلِّمْهُ لِي مُتَقَبَّلاً
Latin: Allahumma sallimni li Ramadana wa sallim Ramadana li wa sallimhu li mutaqabbala.
Artinya: "Wahai Allah, selamatkanlah aku untuk memasuki bulan Ramadan, selamatkanlah bulan Ramadan untukku, dan terimalah bulan Ramadan dariku dengan penerimaan yang baik."
3. Doa ketika berbuka puasa:
Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Latin: Allahumma inni laka sumtu wa bika aamantu wa 'ala rizqika aftartu.
Artinya: "Wahai Allah, sesungguhnya aku berpuasa karenaMu, aku beriman kepadaMu, dan dengan rezeki dariMu aku berbuka."
4. Doa di pertengahan bulan Ramadan
Arab: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَعَافِنِي، وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي
Latin: Allahumma ighfir li, warhamni, wa 'afini, wahdini, warzuqni.
Artinya: "Wahai Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku kesehatan, berilah aku petunjuk, dan berilah aku rezeki."
5. Doa di akhir bulan Ramadan
Arab: اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتِلَاوَةَ قُرْآنَنَا
Latin: Allahumma taqabbal minna siyamana wa qiyyamana wa tilawata qur'anana.
Artinya: "Wahai Allah, terimalah daripada kami puasa kami, shalat malam kami, dan tilawah Al-Quran kami."
Bulan Ramadan merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memperbaiki diri.
Semoga dengan doa-doa tersebut, kita dapat meraih ampunan, ridha, dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.
Maka dari itu, banyak hal yang dipersiapkan menyambut bulan suci ramadan 1445 hijiriyah.
Lalu, apa saja persiapan yang kita perlukan?
1. Bekal ilmu
Membekali ilmu terkait bulan Ramadhan amat utama agar ibadah selama bulan Ramadhan bermanfaat, mendatangkan pahala, dan tidak asal-asalan.
Seperti ucapan dari Umar bin Abdul Aziz,
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).
Ilmu bulan Ramadhan dapat diperoleh dengan mengikuti kajian ilmu mengenai bulan Ramadhan.
Ilmu dipentingkan sebelum beramal. Hal tersebut merupakan syarat diterimanya amal setelah ikhlas adalah mutaba'ah, yang berarti benar dan sesuai dengan syariat dan sunnah.
Sebagaimana hadis yang terkenal dan menjadi kaidah dari Imam Bukhari,
العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ وَالعَمَلِ
“Ilmu dulu sebelum berbicara dan beramal.” (Shahih Bukhari, 1/24).
2. Perbanyak taubat
Memasuki bulan yang suci tentunya harus bersih dari dosa dan maksiat.
Dosa dan maksiat dapat menghalangi seseorang dari ketaatan, karena dosa dan maksiat dapat mengotori dan menutupi hati.
Oleh karena itu berusahalah membersihkan hati dari noda dosa dan maksiat dengan memperbanyak taubat dan istigfar.
Rasulullah SAW bertaubat dan beristigfar 70 kali dalam sehari. Dengan beristigfar dan bertaubat maka hal tersebut meneladani Rasulullah SAW.
3. Memiliki tekad kuat (azam) dan niat tulus
Memasuki bulan Ramadhan tentunya harus siap dengan tekad yang kuat serta niat beribadah tulus dari hati.
Tekad kuat dan niat tulus dapat membuat seseorang produktif mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amal saleh.
Baca juga: Doa Ziarah Kubur Orang Tua Jelang Ramadan 2024 Lengkap dengan Tata Caranya
Dengan tekad yang kuat dan niat yang tulus dapan mendatangkan taufik dan kemudahan dari Allah SWT.
4. Membayar atau meng-qadha utang puasa
Bagi sebagian umat muslim, terutama kaum wanita yang sudah baligh, ada masanya tidak berpuasa karena haid atau nifas.
Sehingga mereka akan berhutang puasa, dan harus menggantinya.
Untuk itu, bagi umat muslim yang memiliki hutang, sebaiknya mengganti hutang puasanya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Albaqarah ayat 184:
مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَر
“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari-hari yang lain”.
Seseorang yang berutang puasa Ramadhan dan sudah memasuki bulan Syaban, maka wajib menyegerakan membayar utang.
Tidak boleh menunda puasa untuk membayar hutang puasa hingga bulan Ramadhan yang akan datang tanpa adanya halangan.
Masa mengganti puasa Ramadhan dimulai dari bulan Syawal dan berakhir di bulan Syaban.
5. Perbanyak puasa di bulan Syaban
Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Sya'ban sebagai persiapan menyambut Ramadhan.
Sebagaimana penjelasan ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu :
وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.” H.R. Muslim: 1156. (*/tribunbatam.id)
Artikel ini telah tayang di Bangkapos.com
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News