ANAMBAS TERKINI

Libur Lebaran 2024, Wisata Makam Keramat Siantan jadi Tujuan Warga Anambas

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak
Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makam Keramat Siantan dikunjungi warga berekreasi pada hari tearkhir libur Lebaran, Minggu (14/4/2024)

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Hari terakhir libur Lebaran atau cuti bersama, sejumlah objek wisata di Anambas mulai ramai dikunjungi wisatawan atau warga lokal.

Dari banyaknya wisata alam hingga wisata bahari yang jadi unggulan, wisata religi turut menjadi satu di antara destinasi wisata yang disambangi.

Destinasi wisata religi di Anambas tersebut bernama Makam Keramat Siantan.

Makam Keramat Siantan ini berlokasi di Dusun Air Nangak, Desa Teluk Siantan, Kecamatan Siantan Tengah.

Menuju ke lokasi, dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau mengendarai seped motor di atas pelantar laut.

Pantauan TRIBUNBATAM.id, Minggu (14/4/2024) belasan kendaraan roda dua terlihat berjejer terparkir di pintu masuk Makam Keramat Siantan.

Sebagian pengunjung bergerombolan mulai masuk berjalan menuju makam dengan sesekali berswafoto di gerbang gapura.

Dari gerbang gapura menuju makam, terhitung ada sekitar 50 - 60 meter panjang pelantar.

Di pertengahan jalan pelantar belok ke kiri juga terdapat objek wisata manggrove yang juga cukup favorit disambangi pengunjung.
Untuk tiba di area makam, ada gapura dan beberapa anak tangga yang harus kembali dilalui para pengunjung.

Salah seorang pengunjung Tika mengatakan, datang berkunjung ke Makam Keramat Siantan bersama dua orang temannya.

Mereka sebutnya datang dari Tarempa, Kecamatan Siantan sengaja untuk berekreasi ke Makam Keramat Siantan.

Diakuinya pula, dia bersama dua temannya sudah tiba di Kecamatan Siantan Tengah tepatnya di Desa Piabung sejak Sabtu kemarin.

"Dari Tarempa sudah berangkat dari kemarin. Sengaja datang cepat dan sudah bermalam di wilayah ini sekalian jalan-jalan menikmati suasan baru di sini," ucapnya saat diwawancarai Tribunbatam.id

Ia pun menungkapkan, kunjungan pihaknya ke makam tidak punya alasan khusus selain berekreasi dimomen cuti kerja libur Lebaran.

"Gak ada alasan-alasan lain, hanya mau jalan-jalan saja. Soalnya sudah hampir 3 tahun di Anambas belum pernah ke makam ini, jadi karena sudah akhirnya tahu," terangnya.

Tika sendiri mengaku takjub dengan adanya Makam Keramat Siantan yang dikelilingi batu karang di atas laut itu.

Hanya saja dia menyayangkan kurangnya perawatan dan pemeliharaan bangunan diarea makam tersebut.
"Sayang sekali sih jadi seperti kurang diperhatikan, padahal ini bisa menambah kunjungan wisatawan. Terus areanya juga banyak sampah sisa makan, mestinya siapapun yang datang ke sini jangan lah meninggalkan sampah," ujarnya.

Sebagai informasi, destinasi wisata yang satu ini kerap menjadi kunjungan wajib bagi setiap pendatang yang berlibur atau menetap sementara di Anambas.

Sebabnya, bagi masyarakat di sana, destinasi ini dianggap sebagai ikonik yang dipercaya apabila belum mampir ke makam Keramat Siantan sama artinya belum menginjakkan kaki di Anambas.

Sebagian masyarakat di sana juga masih mempercayai adanya aura mistis yang menyelimuti makam Keramat Siantan.

Setiap menjelang puasa dan perayaan hari Idulftri ataupun Iduladha masyarakat atau wisatawan domestik akan menyempatkan diri ke sana untuk berziarah atau sekedar rekreasi.

Makam yang dikelilingi rerimbunan pepohonan bakau itu juga terdapat tempat khusus untuk berdoa, itu membuat suasana ziarah menjadi lebih tenang dan khusyuk bagi peziarah.

Menurut cerita masyarakat setempat, makam Keramat Siantan sudah ada sejak dahulu sebelum pulau itu dihuni oleh masyarakat Dusun Air Nangak.

Di makam yang dikelilingi batu karang itu terdapat 8 batu nisan yang dibalut kain kuning.

Hingga kini oleh masyarakat setempat belum mengetahui persis siapa dan berapa usia penghuni yang ada di makam tersebut.

Ada beragam versi cerita masyarakat sehingga tidak ada catatan peninggalan yang pasti.

Kendati banyak versi, beberapa hikayat sejarah masyarakat itu menceritakan bahwa itu merupakan makam Opu Daeng Relaka dari tokoh Bugis.

Versi lainnya yang berkembang memperkirakan di antara sejumlah penghuni makam di sana juga terdapat penghuni bangsa Melayu dari Johor, Malaysia.

Kemudian dari beberapa versi sejarah lainnya, makam keramat Siantan diduga sebagai kuburan nakhoda Alang dan kuburan para lanun gunung yang tewas waktu merampok di laut.

Di antara sekian banyak kuburan di situ, ada satu kuburan yang dianggap keramat. Yaitu kuburan yang ukurannya paling besar dari pada kuburan lainnya.

Kuburannya bertembok dengan batu karang setinggi lebih kurang 70 cm.

Makam itu diyakini oleh warga itu sebagai kuburan nahkoda Alang yang disebut dengan keramat Pulau Siantan. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkini