BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bintan mencatat ada 1.051 unit rumah tak layak huni di Bintan.

Data itu dilakukan pembaharuan dari Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sejak 2022 hingga 2024.

Kepala Dinas Perkim Bintan, Mohammad Irzan mengatakan, 1.051 RTLH itu dari pendataan di beberapa kecamatan.

"Kecamatan yang sudah dilakukan pendataan adalah Gunung Kijang tahun 2022, Toapaya dan Bintan Timur tahun 2023," kata Irzan, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Rehab RTLH di Tanjungpinang Jalan Lagi, Satu Rumah Dapat Rp 25 Juta

Sementara itu, Kecamatan Teluk sebong dan Teluk Bintan saat ini sedang dilakukan pendataannya.

Dari jumlah RTLH itu, ada ratusan unit rumah yang sudah direhabilitasi oleh Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Bintan.

"Jumlah rumah yang sudah direhabilitasi oleh Pemkab Bintan dari tahun 2022 sampai tahun 2024 sebanyak 125 unit," jelasnya.

Rumah-rumah tersebut dilakukan renovasi menggunakan sumber dana APBD Bintan.

"Setiap rumah kami alokasikan anggaran sebesar Rp 22 juta untuk peningkatan kualitas hunian," kata Irzan.

Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan, RTLH di Bintan tetap diperhatikan oleh pemerintah.

"Rumah-rumah itu bakal dilakukan rehabilitasi secara bertahap," kata Roby.

Baca juga: Roby Minta Masyarakat Ikut Awasi Proses Pembangunan RTLH di Bintan hingga Kelar

Bupati Bintan melalui Dinas Perkim selalu menganggarkan kebutuhan RTLH kurang lebih Rp 1.000.000.000 tiap tahun.

Rehab RTLH ini berjalan terus dilakukan secara konsisten tiap tahun.

"Anggaran yang dikucurkan pada tahun 2024 sebesar Rp 720 juta atau mencakup 32 unit rumah yang bakal direhab," ucap Roby.

Ia meminta masyarakat yang sudah didata agar tetap bersabar menunggu antrean rehabilitasi rumah.

"Kami akan melakukan rehab rumah yang sudah didata. Mohon bersabar bapak/ibu," kata Roby. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News