TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wisata pacuan kuda dinilai menjadi peluang besar untuk dikembangkan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti, menilai, Kepri dapat menarik pasar peminat pacuan kuda di Singapura.
Hal ini mengingat, lapangan golf dan pacuan kuda di negara tetangga tersebut dikabarkan akan tutup setelah 2024 ini.
Kepri dinilai memiliki area lokasi yang cocok untuk dikembangkan sebagai arena pacuan kuda bertaraf internasional.
Hal ini disejalankan pula dengan pengembangan dan penyempurnaan wisata golf di wilayah tersebut.
Saat ini, Kepri akan memiliki 9 lapangan golf yang menjadi wadah bagi para pegolf domestik maupun mancanegara; 7 di antaranya di Batam, dan 2 di Bintan.
"Dikabarkan golf dan pacuan kuda di Singapura akan tutup. Nah, ini bisa jadi peluang juga bagi kita untuk mengembangkan pacuan kuda di Kepri," ujar Guntur, pada Minggu (21/7/2024).
Menurutnya, sementara negara tetangga, Singapura, mengalami keterbatasan lahan untuk mengembangkan pariwisata golf dan pacuan kuda.
Sementara Provinsi Kepri justru mengalami surplus playground yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata baru.
Dengan adanya beragam destinasi wisata seperti ini, maka diharapkan target kunjungan wisatawan mancanegara dapat tercapai.
Saat ini, pihaknya tengah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk investor dan komunitas berkuda.
Baca juga: Blak-blakan, Begini Langkah Politik Aunur Rafiq di Pilkada Kepri 2024
Ia optimistis rencana pengembangan sport tourism pacuan kuda di Kepri dapat menarik minat wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang memang memiliki tradisi kuat dalam olahraga berkuda.
"Kami akan perkuat kerjasama dengan tourism di negara-negara tetangga," tambah Guntur Sakti. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News