BATAM, TRIBUNBATAM.id - Seorang wanita di Batam berinisial RDJ (32) meninggal dunia secara tidak wajar.
Wanita itu ditemukan dalam posisi tergantung di pintu kamarnya oleh sang kakak yang baru pulang ke rumah, Sabtu (5/10/2024).
Informasi yang dihimpun, wanita kelahiran 1992 dengan sapaan akrab Butet ini mengakhiri hidupnya diduga karena rasa kesal yang menyelimuti dirinya.
Permasalahan bermula karena kejadian sederhana antara korban dan kakaknya.
Baca juga: Wanita di Batam Tinggalkan Surat Khusus untuk Kakaknya Sebelum Nekat Akhiri Hidup
Korban yang tugasnya sehari-hari menjaga dan merawat keponakannya (anak sang kakak) berusia sekitar 7 tahun, kadang merasa tidak dihargai dengan perlakuan sang kakak.
Hal itu lantas membuat keduanya salah paham dan berujung terjadi keributan antara kakak beradik ini.
"Kami telah minta beberapa keterangan. Rupanya mereka sudah sering ribut, ribut masalah mungkin kakak sama adik, adiknya ini tersinggung, dianggap tidak dihargai selama jaga anak kakaknya," ujar Kapolsek Sekupang Kompol Benhur Gultom, Minggu (6/10/2024).
Ia menjelaskan, dari keterangan sang kakak, ada permasalahan yang membuat perasaan sang adik kesal.
Pada saat itu, sang adik telah memberi makan anak kakaknya. Namun ia merasa bingung ketika anak tersebut makan dua kali.
"Permasalahannya itu hanya gara-gara anaknya sudah dikasih makan sama dia. Ibunya datang dan dikasih makan lagi. Nah korban bilang sama anak kakaknya 'kau ini kurang makan ya, kan sudah saya kasih'," kata Gultom menyampaikan keterangan yang dijelaskan kakak korban.
Baca juga: UPDATE Penemuan Mayat di Batam Centre, Polisi Pastikan Anwar Tewas Akibat Sakit
Ucapan korban tersebut sebenarnya tak lebih dari rasa heran. Tetapi kejadian tersebut berujung pada ketegangan yang tak terduga.
Diketahui, sehari-harinya Butet hanya bertugas menjaga ponakannya itu. Sedangkan, kakaknya bekerja bolak-balik Singapura, Malaysia, dan tempat lainnya untuk mencari nafkah.
"Pas pulang dan tahu sang adik seperti itu, si kakaknya ini juga bilang seperti mimpi, tak percaya," katanya.
Tidak ada suami, dan kedua orang tua kakak adik ini juga sudah tiada.
Hanya mereka bertiga yang tinggal bersama di rumah itu.
Gultom menyayangkan permasalahan yang terjadi antara kakak adik itu berakhir tragis.
Temuan Saat Olah TKP
Pada saat olat Tempat Kejadian Perkara (TKP), tim inafis juga menemukan rokok Sampoerna Mild di dalam kamar korban.
Selama ini kakaknya tidak mengetahui bahwa sang adik merokok.
Polisi juga menemukan bekas rangkaian kabel lainnya yang menggantung.
"Dia kelihatannya melakukan 2 kali percobaan, pertama menggunakan kabel listrik yang sudah dibentuk," ujar Gulthom.
Namun, ada kemungkinan karena kabel itu tipis dan Butet berpikir akan sakit, kemudian ia menggantinya dengan kain sejenis selendang. Di atas pintu kamarnya.
Imbauan Kapolsek Sekupang
Atas insiden ini, Kapolsek Sekupang mengimbau semua pihak, jangan sampai permasalahan kecil di dalam keluarga memicu keputusan-keputusan yang mendadak.
"Jangan gara-gara masalah sepele di dalam lingkup keluarga, kemudian mengambil keputusan yang tidak tepat," katanya.
Ia melanjutkan, segala sesuatu harus dikembalikan kepada iman dan keyakinan masing-masing. Bahwa perbuatan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan agama tidak seharusnya dilakukan.
"Ini dikembalikan kepada iman masing-masing lagi, agama masing-masing, bahwa perbuatan seperti itu tidak selayaknya dilakukan oleh kita selaku umat Tuhan," tutupnya.
Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi.
Atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News