TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah momen pelaku Elvis Adri (EA) ditangkap oleh polisi setelah dua hari kabur.
Seperti diketahui, Elvis Adri merupakan pelaku pembunuhan Juniwarti (50) Wakepsek di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Elvis Adri menghabisi nyawa istrinya sendiri di kediamannya, pada Senin (24/2/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Anak Juniwarti berinisial Z (17) yang pertama kali melihat ibunya tergeletak bersimbah darah di dalam rumah.
Siswa kelas dua SMA itu masuk kamar ibunya setelah ia mendapat pesan WhatsApp dari ayahnya (Elvis Adri) untuk mengecek kondisi Juniwarti.
Sang anak sempat meminta bantuan tetangganya, namun nyawa Juniwarti tidak bisa tertolong lagi.
Setelah membunuh istrinya, Elvis Adri langsung melarikan diri hingga polisi memburunya.
Pengejaran Elvis Adri berlangsung dramatis karena pelaku sempat sembunyi di semak-semak.
Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, membeberkan kronologi penangkapan Elvis Adri.
"Benar, EA ditangkap di Kelurahan Muara Lembu pada pukul 09.30 WIB. Dia ditangkap setelah sembunyi di semak-semak di Muara Lembu," ujar AKBP Angga, Rabu (26/2/2025).
AKBP Angga mengatakan untuk memburu pelaku, Satreskrim menggunakan drone.
Elvis Adri akhirnya ditangkap oleh enam orang setelah ketahuan sembunyi di semak-semak.
Baca juga: Polsek Sagulung di Batam Dukung Ketahanan Pangan Nasional Lewat Program Pekarangan Pangan Lestari
Pembunuhan yang menggemparkan
Diberitakan sebelumnya, warga RT 005/RW 001, Lingkungan III Sinambek, Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan di pagi buta, Senin (24/2/2025).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.45 WIB di sebuah rumah yang dihuni Pasutri yang bekerja sebagai PNS.
Warga setempat yang tidak ingin namanya disebut mengatakan bahwa, korban pembunuhan adalah seorang Wakil Kepala Sekolah di salah satu SMP di Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah.
Korban diketahui bernama Juniwarti (48 tahun).
"Korban luka parah di leher, sudah meninggal," ujar Y warga setempat yang menyaksikan evakuasi korban.
Y mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika hujan deras.
Sehingga warga tidak mendengar teriakan dari korban atau penghuni rumah lainnya.
"Rumah itu dihuni pasutri dan seorang anak laki-lakinya yang masih kelas dua SMA," ujar Y.
Y mengatakan saat ia mengantar isterinya kerja pada pukul 06.30 WIB, ia tidak melihat kejanggalan di rumah korban.
Pagi itu pintu dan pagar rumah tertutup rapat.
Namun suami korban yang biasanya sudah berada di halaman tak terlihat padi itu.
"Biasanya suami korban yang berinisial EA sering terlihat di halaman. Namun pagi itu tidak, mungkin karena hujan," ujarnya.
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Wakepsek di Riau, Polisi Sebut Pelaku Kantongi Kartu Kuning dari RSJ
Sementara warga lainnya yang juga tak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa ia mendengar teriakan dari anak laki-laki korban yang berinisial Z (15).
Z yang masih duduk di bangku kelas dua SMA itu teriak minta tolong.
"Kak tolong hidupkan lagi mamak aku, aku mau mamak aku hidup," ujar W menuturkan teriakan Z.
Saat W ke rumah Juniwarti, W sudah melihat seorang perawat yang mengecek kondisi Juniwarti.
W melihat Juniwarti sudah tak sadarkan diri dengan luka parah di leher.
"Sudah ramai saat itu, anaknya pun histeris. Tak lama kemudian datang polisi," ujar W.
Sementara EA yang merupakan suami Juniwarti tak terlihat di rumah tersebut.
EA merupakan PNS yang bekerja di Dinas Inspektorat Kabupaten Kuansing.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul "Breaking News: Pelaku Pembunuh Wakepsek di Kuansing Ditangkap Saat Sembunyi di Semak-semak"