PEMBUNUHAN RESMA RETA

Ayah Resma Reta Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Mandikan Jenazah Anaknya, 13 Luka Tusukan Menghantuinya

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN DI CURUP - Kolase foto Resma Reta (23), gadis di di Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu ditemukan bersimbah darah dengan sejumlah luka tusukan membuat kedua orang tuanya murka.

TRIBUNBATAM.id - Polisi sejauh ini masih memburu pelaku pembunuhan Resma Resta Gadis Asal Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Drama kasus pembunuhan ini masih menajdi misterius, apalagi polisi belum bisa menangkap pelaku dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

Fakta baru yang menyakitkan muncul ketika pihak keluarga memandikan jenazah Resma Resta.

Ayah Resma Reta tak kuasa menahan tangis ketika memandikan jenazah anak kesayangannya itu.

Dalam hitungannya, ada sekitar 13 luka tusuk di tempat berbeda ditubuh anaknya. 

Munggil (52), ayah korban tak kuasa menahan kesedihan. Ia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Hitungan kami ada 13 luka tusuk, ini sudah gak normal pelakunya," ujar sang ayah, Munggil saat ditemui Tribunbengkulu.com, Rabu, (11/6/2025).

“Kami minta pelakunya bisa ditangkap. Kemudian dihukum dengan berat. Kalau bisa dihukum mati. Pelaku ini sangat sadis dan kejam,” harapnya.

Sementara hasil visum pihak kepolisian menyebutkan jumlah luka tusuk lebih dari 20.

Keluarga korban yang tak menyangka Reta menjadi korban pembunuhan brutal.

“Anak saya diperlakukan seperti itu, bukan manusia ini pelakunya. Sudah binatang!” teriak Eli (48), ibu korban, saat ditemui di rumah duka.

Hingga saat ini, keluarga mengaku tidak memiliki petunjuk atau kecurigaan terhadap siapa pelakunya.  

Mereka juga menegaskan bahwa selama hidupnya, Reta dikenal sebagai pribadi yang tertutup namun terbuka pada keluarga. 

Reta juga diketahui tidak pernah terlibat dalam masalah atau konflik apa pun.

“Selama ini dia selalu cerita kalau ada apa-apa. Tapi kami tidak tahu kalau dia ada masalah atau tidak. Tidak ada firasat apa-apa juga,”tambah kedua orangtuanya dengan sedih.

Berikut Fakta-Fakta Kematian Resma Reta: 

1. Dibunuh saat Ngobrol di aplikasi Discord

Peristiwa mencekam itu terungkap bermula ketika Alwin, teman semasa kuliah korban, menghubungi dua teman lainnya, Nabilah dan Aisyah. 

Saat itu, Alwin sedang mengobrol dengan Reta melalui aplikasi Discord.

Dalam percakapan itu, tiba-tiba Reta terdengar berkata, "Ngapoin kau kesiko." 

Tak lama setelah itu, terdengar suara keributan dan disusul teriakan korban yang meminta tolong. 

Kemudian, suara Reta mendadak hilang.

Merasa curiga dan cemas, Alwin lantas menghubungi Aisyah dan meminta agar ia segera mengecek kondisi Reta. 

Aisyah pun mengajak Nabilah, dan mereka langsung menuju rumah korban.

2. Korban Ditemukan Bersimbah Darah

Setibanya di lokasi, mereka menemukan pintu rumah dalam keadaan setengah terbuka. 

Di keset depan, terdapat bercak darah. 

Ketika masuk ke dalam rumah, keduanya mendapati Reta sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Darah berceceran dari arah dapur hingga ke bagian depan rumah. 

Melihat kondisi itu, Nabilah dan Aisyah segera memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan. 

Mereka kemudian menghubungi pihak kepolisian, yang tak lama kemudian tiba di lokasi kejadian.

Sementara itu, di lokasi kejadian, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan sejumlah barang bukti.

Mareta ditemukan dalam kondisi meringkuk di dekat jendela ruang tamu, dengan tubuh dipenuhi luka akibat senjata tajam.

Diperkirakan terdapat sekitar 11 tusukan.

Sementara itu, pihak kepolisian mengungkapkan adanya sejumlah keanehan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan seorang perempuan muda di Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (10/6/2025).

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan bahwa di tubuh korban ditemukan sejumlah luka yang disebabkan oleh senjata tajam.

Luka-luka tersebut ditemukan mulai dari bagian leher hingga perut.

Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RSUD Rejang Lebong untuk dilakukan visum dan autopsi.

Pihak kepolisian menduga kuat bahwa korban meninggal dunia akibat dibunuh.

"Dugaan kuatnya dibunuh, jadi korban pembunuhan," ujar Sinar.

3. Diduga Pelaku Orang Terdekat

Polisi kini memburu pelaku pembunuhan tewas bersimbah darah di rumahnya pada Selasa (10/6/2025).

Potongan percakapan itu menjadi bukti diduga kuat pelaku pembunuhan adalah orang terdekat korban.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, yang tidak membantah dugaan tersebut. Dugaan ini muncul berdasarkan beberapa petunjuk.

Pelaku diduga bisa dengan mudah masuk ke dalam rumah korban dan melakukan pembunuhan. 

Selain itu, bukti percakapan Discord juga menguatkan dugaan ini. 

Dalam suatu percakapan yang didengar oleh saksi saat menelepon di Discord, korban sempat mengatakan, "Ngapoin Kau Kesiko?"

"Jadi kita menduga pelakunya orang dekat atau dikenal oleh korban, karena pelakunya ini masuk dan keluar lewat pintu depan," jelas Sinar.

Saat ini Satreskrim Polres Rejang Lebong tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk upaya mengidentifikasi pelaku jika benar korban meninggal karena dibunuh.

Polisi juga masih menyisir area sekitar TKP untuk mencari kemungkinan adanya rekaman CCTV yang dapat membantu pengungkapan kasus.

"Masih penyelidikan, tapi dugaan kuatnya memang pembunuhan," lanjut Sinar.

4. Laptop Korban Hilang

Selain itu, laptop yang digunakan korban saat mengobrol dengan saksi melalui aplikasi Discord hilang dari lokasi kejadian.

"Kita belum bisa pastikan apakah ini perampokan atau murni pembunuhan, masih diselidiki," tutup Sinar.

Sinar juga mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi dan tetangga, saat kejadian korban sedang berada sendirian di rumah.

Sementara ayah, ibu, dan kakak kandungnya tengah berada di kebun di Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang.

"Korban saat kejadian ini tengah sendirian, keluarganya sedang di kebun," jelas AKP Sinar.

Dalam pemeriksaan lanjutan di lokasi, polisi tidak menemukan laptop milik korban yang diduga digunakan saat berkomunikasi melalui Discord. 

Laptop itu diduga dibawa oleh pelaku.

Meski begitu, polisi belum dapat memastikan apakah motif pembunuhan ini berkaitan dengan perampokan atau bukan.

"Masih kita selidiki, yang hilang sementara ini laptop yang digunakannya saat sedang telponan itu," tutup Sinar.

5. Korban Baru Lulus Kuliah

Resma Reta diketahui merupakan lulusan Universitas Bengkulu (Unib) tahun 2024. 

Pilunya, Reta tengah mengikuti seleksi penerimaan kerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Bahkan, menurut informasi dari teman-temannya, ia sudah memasuki seleksi tahap akhir.

Reta dikenal sebagai sosok yang ceria dan ramah. Ia tidak pernah terlibat dalam masalah apa pun.

Saat bertemu teman-temannya, Reta selalu murah senyum dan mudah bergaul.

Hal ini diungkap salah satu teman korban, Vially.

"Baik dia orangnya, teman dari SMA, kalau ketemu, dia selalu yang negur duluan," ungkap Vially, salah satu teman korban.

Nabila, teman lainnya, menambahkan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui apakah sahabatnya ini memiliki suatu masalah. 

"Kami sangat tidak menyangka, dia orangnya baik, enggak pernah ada terlibat masalah," cerita Nabila sambil menangis.

Ia menceritakan bahwa dirinya dan korban adalah sahabat dekat yang sering bermain atau nongkrong bersama dua teman lainnya. 

Mereka kerap menghabiskan waktu bersama, sehingga Nabila sangat terkejut dan tak menyangka sahabatnya tewas secara tragis.

"Sahabatan dari SMP, sangat tidak menyangka dia bisa begini," lanjut Nabila.

Senada dengan itu, Aisyah juga menyampaikan bahwa korban adalah pribadi yang baik, alim, dan ramah. 

Menurutnya, tidak mungkin korban memiliki suatu masalah.

"Baik, alim, ramah dia Pak, bisa tanyakan ke teman-temannya," singkat Aisyah.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com

Berita Terkini