TRIBUNBATAM.id - Kematian Putri Ariyani (24) membuat luka yang mendalam bagi keluarga.
Putri ditemukan tewas di kamar kosnya di Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).
Kematian Putri terlihat janggal. Saat ditemukan, wajah Putri dalam kondisi gosong. Asumsi warga pun mengarah Putri menjadi korban pembunuhan dengan cara dibakar.
Kondisi janggal tersebut langsung membuat geger warga. Mereka berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat proses olah TKP yang dilakukan polisi.
“Infonya geger meninggal karena dikabar,” ujar Ilyas (27), Ketua Karangtaruna Desa Singajaya saat ditemui di lokasi kejadian.
Usai menerima kabar, ia langsung datang ke lokasi. Suasana pun sudah ramai oleh warga.
Dari keterangan saksi-saksi, kata Ilyas, ada warga yang sempat mendengar tangisan wanita dari dalam kos.
Tangisan itu cukup kencang hingga terdengar ke luar kos-kosan.
“Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB, ada ibu-ibu mau ke pasar dengar tangisan wanita,” ujar dia.
Ibu itu, lanjut Ilyas, penasaran, tidak lama keluar dua orang pria pakai sepeda motor.
“Paginya baru geger, ternyata ada penemuan mayat,” ujar dia.
Polisi pun saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut soal kejadian yang menggemparkan tersebut.
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno meminta warga untuk menanti perkembangan lebih lanjut soal kejadian ini dari pihak kepolisian.
Proses penyelidikan pun saat ini masih berlangsung.
“Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar dia.
Perasaan keluarga hancur
Polisi belum mengungkap penyebab pasti kematian korban berikut dengan kronologi. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
“Kami sangat kehilangan, karena anak yang dari kecil diasuh, digedein, sudah gede malah diambil nyawanya secara tidak masuk akal,” ujar paman korban, Tamsin (58) saat ditemui Tribun di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025).
Tamsin mengungkapkan, perasaan keluarga saat ini sangat hancur.
“Coba bayangkan bapak-bapak kalau jadi orang tua korban, bagaimana perasaannya dengan kematian anak yang sangat tragis dan tidak masuk akal,” ujar dia.
Tamsin meminta tolong kepada semua pihak untuk mengawal kasus ini hingga pelakunya bisa tertangkap dan diadili sesuai dengan perbuatannya.
Di sisi lain, pihak keluarga juga menuntut pihak kepolisian segera mengungkap penyebab pasti dan alasan pelaku tega menghabisi nyawa Putri secara tragis.
“Biar jelas benderang kematian korban karena apa, kami minta tolong kasusnya dikawal,” ujar dia.
Tamsin meyakini polisi punya cara untuk mengungkap kasus yang menimpa Putri Apriyani. Pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi untuk mengungkap kejadian ini.
Di sisi lain, ayah dari Putri, Karja (48), mengaku hatinya hancur. Apalagi saat melihat kondisi terakhir anak bungsunya tersebut.
Menurutnya Karja, wajah anaknya yang semula cantik berubah menghitam seperti gosong habis dibakar.
“Saya masih mengenali muka anak saya, tapi mungkin kalau orang lain belum tentu karena kondisinya lumayan parah,” ujar dia.
Secara keseluruhan, Karja tak tahu persis di mana saja luka yang didapat oleh Putri, mengingat malam saat autopsi dilakukan dirinya syok berat.
Karja hanya ingat luka bakar itu ada di bagian muka, kemudian rambut. Sedangkan baju dan celana masih utuh.
“Pas masuk itu saya panik, jadi yang tadinya mau lihat luka ada di mana saja itu nge-blank,” ujar dia.
Karja pun meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.
“Kami hanya minta keadilan untuk putri saya,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua RT 9 RW 3 Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Toni, tidak mengetahui secara pasti kejadian yang menggegerkan lingkungan tempat tinggalnya itu.
Tapi dari keterangan warga, ada wanita tewas di dalam kamar kos.
“Saya enggak tahu (penyebab kematian), tahu-tahu dapat kabar ada orang meninggal di kosan,” ujar Toni kepada Tribun, Sabtu.
Kosan yang jadi TKP kejadian diketahui berwarna abu-abu. Sedangkan kamar kos korban berada di kamar nomor 9.
Toni sendiri walau sebagai RT, tidak tahu siapa saja penghuni kos tersebut. Pemilik kos tidak pernah melapor ke RT.
Pihaknya pun hanya diberi tahu bahwa kosan itu merupakan kosan yang diisi laki-laki dan perempuan.
“Jadi enggak pernah lapor, ada data juga yang dulu-dulu, tapi kan namanya kosan keluar masuk,” ujar dia.
Kendati demikian, Toni tidak memungkiri bahwa sudah jadi rahasia umum kosan di wilayah setempat sering kedatangan tamu dari luar.
Hal tersebut juga terjadi di kosan lain yang ada di wilayah sana.
Ketua karang taruna desa setempat, Ilyas (27), menambahkan, warga sebenarnya resah, tapi tidak mau berurusan panjang.
Kosan di wilayah setempat juga tidak jarang dilakukan penggerebekan oleh aparat kepolisian. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Wanita Ditemukan Tewas Dibakar di Kos-kosan di Indramayu, Warga Dengar Tangisan dan Lihat 2 Pria