Pemprov Kepri Ajak Pelajar SMA N 1 Toapaya Jauhi Narkotika, Misni: Itu Merusak Masa Depan

Penulis: ronnye lodo laleng
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANTI NARKOBA  - Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepri, Misni sedang memberikan arahan anti narkoba di depan ratusan pelajar SMAN 1 Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (12/8/2025).

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) melalui Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepri, Misni menggaungkan anti narkoba di SMA Negeri 1 Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepri, Selasa (12/8/2025).

Di hadapan ratusan pelajar, Misni begitu semangat senyampaikan bahaya jika menggunakan narkotika di kalangan pelajar. 

Menggunakan mikrofon, Misni bersuara lantang penuh semangat.

Kala itu dirinya memang diberi kesempatan untuk menyampaikan arahan sekaligus membuka acara Kesbangpol Masuk Sekolah (Kemas) Kepri di SMAN 1 Toapaya.

"Anak-anak dilarang keras untuk menggunakan narkotika," ujar Misni.

Ia melanjutkan, bahaya narkoba yang bisa merusak generasi muda mendatang.

"Raih cita-cita tanpa narkoba. Wujudkan generasi muda Kepri hebat tanpa narkoba," ajak Misni.

Ia juga meminta pelajar menjauhi narkotika apa pun namanya, dan menggunakan waktu untuk belajar ilmu positif. 

Selain narkotika, Misni tak lupa mengajak siswa-siswi di SMA Negeri 1 Toapaya Bintan wajib jujur. 

"Harus jujur, harus bertanggung jawab, jika bersalah wajib mengakui kesalahannya kepada bapak/ibu guru," ajaknya.

Jujur yang lain adalah jangan menyontek. Kebiasaan ini menurutnya sudah mulai berkurang di beberapa sekolah di Kepri. 

"Sekarang ada isu yang santer menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke -80 Republik Indonesia (RI). Isu itu adalah istilah One Piece yang muncul di mana-mana," ujarnya. 

Gambar tengkorak yang menggambarkan bajak laut yang berarti masyarakat sudah tidak percaya dengan kebijakan Pemerintah. 

Ia meminta pelajar jangan ikut-ikut dengan kegiatan seperti itu. Karena anak-anak ditugaskan negara untuk belajar, dan menjadi generasi penerus.

Selain itu, Misni mengajak pelajar untuk menolak gerakan radikalisme di Kepri. 

Mengapa demikian? Karena itu akan merusak rasa persatuan dan kesatuan antara masyarakat Kepri. 

"Indonesia merdeka itu merupakan upaya orang tua kita terdahulu dan berkat doa mereka, sekarang kita harus jaga Kemerdekaan itu dengan baik," katanya. 

Setelah mendengar wejangan itu, pelajar yang hadir menyambut dengan tepuk tangan. Seorang pelajar mengaku setuju dengan arahan itu.

"Kami setuju bang. Kami ikut arahan baik dari ibu," kata seorang pelajar Mahmud.

Ia mengaku sudah memahami dampak dari narkotika saat ini.

"Sekarang saya dan kawan-kawan sudah semakin sadar akan bahaya narkoba itu," katanya. 

Fokus utamanya saat ini adalah belajar dan terus belajar. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Berita Terkini