KECELAKAAN MAUT DI PADANG

7 Fakta Kecelakaan Maut di Padang, Kereta Api Tabrak Mobil, Tewaskan Anak Kapolres Solok Kota

Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KECELAKAAN DI PADANG - Penampakan mobil Honda Brio yang ditabrak kereta bandara di kawasan Jati Parak Salai, Kota Padang, Kamis (21/8/2025). Mobil yang ditabrak berisikan 7 pelajar SMAN 10 Padang.

TRIBUNBATAM.id, PADANG - Kecelakaan maut terjadi di Padang, Kamis (21/8/2025) siang, antara mobil Honda Brio berisi sejumlah pelajar tertabrak kereta api Bandara Minangkabau Ekspres.

Mobil minibus Honda Brio tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, di kawasan Parak Salai, Kelurahan Jati, Kota Padang, Sumatera Barat.

Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspres itu dalam perjalanan dari Stasiun Simpang Haru menuju Bandara saat menabrak mobil Honda Brio. 

Peristiwa kecelakaan ini terjadi Kamis (21/8/2025) siang sekitar pukul 12.45 WIB yang mengakibatkan dua orang penumpang mobil meninggal dunia.

Dua dari korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini adalah putri Kapolres Solok Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Menurut keterangan warga setempat yang berada di lokasi kejadian, mobil tersebut berisi 7 orang pelajar dari SMAN 10 Padang.

Berikut sejumlah fakta terkait kejadian kecelakaan antara Kereta Api Bandara dengan mobil Honda Brio di Padang seperti dikutip dari Tribun Padang:

1. Kesaksikan warga

Menurut warga setempat, kereta api yang menabrak mobil Honda Brio dalam perjalanan dari Stasiun Simpang Haru menuju Bandara.

Tempat kejadian kecelakaan hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari stasiun Kereta Api Simpang Haru atau baru kereta api baru berjalan sekitar 5 menitan.

Sementara mobil bergerak dari arah jalan Jati Parak Salai menuju Jati Koto Panjang. 

Yulianti, salah seorang warga, menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB.

“Tadi saya di dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara benturan keras. Begitu keluar, saya lihat mobil ditabrak kereta api bandara,” katanya.

2. Mobil berisi 7 orang pelajar, satu orang terlempar

Warga setempat melihat mobil Honda Brio berisi penumpang 7 orang pelajar.

Pelajar di dalam mobil semuanya dari SMA Negeri 10 Padang.

Ia juga melihat ada tujuh siswi SMA Negeri 10 Padang di dalam mobil.

“Ada satu yang terlempar keluar mobil, lainnya masih di dalam. Saya langsung teriak minta warga bantu evakuasi,” ujarnya.

3. Melayat ke rumah teman

Warga yang diketahui bernama menyebut rombongan pelajar itu hendak melayat ke rumah salah seorang teman.

Sebelum kejadian, mereka baru saja melaksanakan salat jenazah di sebuah masjid tak jauh dari lokasi.

“Saat balik dari masjid, mobil mereka hendak menuju rumah duka. Tapi saat melintas, kereta datang dan terjadilah tabrakan,” tutur Yulianti.

4. Kondisi korban

Minibus Honda Brio yang ditabrak kereta api Banda itu ringsek di bagian kiri dan terlempar beberapa meter dari perlintasan sebidang.

Masyarakat sekitar berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian setelah mendengar suara benturan keras.

Kereta api sempat berhenti usai menabrak minibus tersebut.

Mukhlis, warga lainnya yang ikut mengevakuasi korban, menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar, sementara ada yang tidak sadar.

“Waktu saya evakuasi, satu orang sudah meninggal, satu kritis, dan lainnya luka-luka. Kami letakkan korban di teras rumah warga sebelum dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Para korban kemudian dievakuasi menggunakan ambulans warga dan mobil operasional sekolah.

“Sebagian dibawa ke RS Bhayangkara, sebagian lagi ke RS Yos Sudarso,” katanya.

5. Anak Kapolres Solok Kota

Satu dari korban meninggal dalam kecelakaan itu adalah Nabila Khairunisa, anak Kapolres Solok Kota, Sumatera Barat.

Dikutip dari TribunPadang.com, rumah duka yang berada di kawasan Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat sudah ramai karangan bunga.

Nabila Khairunisa adalah sulung dari Kapolres Solok Kota, AKBP Mas'ud Ahmad.

"Iya benar, korban tersebut merupakan anak dari pak Kapolres," kata seorang anggota Polres Solok Kota yang hanya dikenal dengan nama Jhon.

Setelah korban dimandikan dan di salatkan di masjid sekitar rumah duka, korban kemudian dibawa ke kampung halaman ibunya, di Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan.

"Setelah disalatkan itu, korban langsung dibawa ke kampung halaman ibunya di Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan, sekira pukul 17.20 WIB tadi rombongan sudah berangkat," katanya.

Seperti Wagub Sumbar Vasko Ruseimy, Walikota Solok Ramdhani Eka Putra, sejumlah pejabat umum di jajaran Polres dan Polresta wilayah Polda Sumbar, serta pimpinan-pimpinan instansi lainnya.

Jhon menyebutkan korban merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara. Dari ibu yang juga merupakan seorang anggota Polri.

Di sepanjang jalan menuju rumah duka, tampak sejumlah karangan bunga berjejer. Tampak karangan bunga dari anggota polres, dari BRI BO Solok, Kejari Solok, hingga dari sejumlah PJU jajaran Polres Solok Kota.

Hingga pukul 18.00 WIB, masih banyak juga tamu yang datang untuk melayat. Terutama dari jajaran anggota kepolisian.

6. Kondisi Mobil

Minibus Honda Brio yang ditabrak kereta api Banda itu ringsek di bagian kiri dan terlempar beberapa meter dari perlintasan sebidang.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com di lokasi, mobil Mobilio berwarna putih itu tampak ringsek parah pada bagian bodi sebelah kiri.

Kaca samping dan depan mobil pecah berhamburan. Kendaraan tersebut tergeletak di samping rel. Warga sekitar pun ramai memadati lokasi kejadian.

Petugas kepolisian telah berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

7. TKP Sering Terjadi Kecelakaan

Insiden di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu di Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kerap terjadi.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga setempat, Edi. Menurutnya, perlintasan tersebut cukup ramai dilalui masyarakat karena menjadi jalur pintas yang menghubungkan satu perumahan dengan perumahan lainnya.

“Mobilitas masyarakat sangat tinggi lewat sini. Kecelakaan juga sudah sering terjadi di perlintasan ini,” kata Edi, Kamis (21/8/2025).

Ia menambahkan, meski tidak mengingat secara pasti jumlah maupun waktu kejadian, insiden di perlintasan itu sudah berulang kali terjadi.

Karena itu, warga berharap adanya perhatian serius dari pihak PT KAI maupun pemerintah daerah agar keselamatan pengguna jalan lebih terjamin. 

“Kami minta ini segera ditangani. Jangan sampai terus terulang dan menelan korban jiwa,” ujarnya.

Selain rawan kecelakaan, warga sekitar juga menyoroti kondisi perlintasan yang dinilai memprihatinkan.

Salah satunya terkait kerusakan pada alat peringatan dini kereta api yang sudah tidak berfungsi optimal.

[ tribunbatam.id ]

sumber: tribunpadang.com

Berita Terkini