TRIBUNBATAM.id - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tidak sendirian, Immanuel Ebenezer ditangkap bersama 10 orang lainnya oleh KPK di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, pada Rabu (20/8/2025) malam.
Penangkapan yang dilakukan secara senyap oleh KPK itu terkait kasus dugaan pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kemenaker.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Cahyanto, yang pertama kali mengonfirmasi penangkapan Immanuel Ebenezer.
"Benar, ada giat tangkap tangan," ujar Fitroh saat dikonfirmasi oleh wartawan pada Kamis.
"Ya," jawabnya singkat, membenarkan keterlibatan Wamenaker dalam OTT tersebut.
Paling menjadi sorotan tentu Immanuel Ebenezer yang aktif di media sosial membela rakyat.
Ternyata Immanuel Ebenezer malah terjaring OTT KPK beserta barang bukti, termasuk 22 kendaraan berupa mobil dan sepeda motor mewah.
Terdapat sejumlah mobil mewah dengan harga fantastis juga disita oleh KPK, terlihat pula sepeda motor mewah yang diproduksi di Italia.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, berikut harga mobil dan motor yang disita oleh KPK atas kasus yang menjerat Wamenaker tersebut.
Mulai dari mobil sport merek Nissan GT-R R35 berkelir biru yang ditaksir dijual seharga Rp3 miliar dalam kondisi bekas di Indonesia.
Baca juga: Deretan Aset yang Disita KPK dalam OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Motor Ducati Jadi Barang Bukti
Nissan merupakan pabrik pembuatan mobil yang berada di Yokohama, Jepang, dan sudah berdiri sejak 1934 lalu.
Selain itu, disita pula mobil mewah lainnya yakni BMW 3 Series yang berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di beberapa situs jual beli mobil mewah dihargai Rp1,2 miliar dalam kondisi bekas.
KPK pun turut menyita dua mobil merek Hyundai Palisade yang dikutip dari situs resminya dibanderol dengan harga per unit Rp1,2 miliar.
Sehingga, jika ditotal, harga mobil Hyundai Palesade yang disita KPK tersebut sebesar Rp2,4 miliar.
Sementara, sepeda motor mewah yang disita dalam OTT KPK mayoritas bermerek Ducati.
Adapun Ducati adalah pabrikan sepeda motor yang berkantor pusat di Bologna, Italia dan sudah berdiri sejak tahun 1926.
Perusahaan ini didirikan oleh tiga bersaudara yakni Adriano Ducati, Bruno Ducati, dan Marcello Ducati.
Kembali lagi terkait motor Ducati yang disita KPK, mayoritas memiliki harga di atas 300 juta.
Adapun yang paling murah yakni Ducati Scrambler yang dibanderol, berdasarkan situs resmi Ducati, mulai Rp377 juta.
Sedangkan yang memiliki harga paling mahal adalah Ducati Streetfighter V4 SP di mana dihargai Rp1,09 miliar per unitnya.
Berikut daftar perkiraan harga 22 kendaraan yang disita KPK dalam OTT terhadap Noel, dikutip dari beberapa sumber:
- 1 unit Nissan GT-R R-35: Rp3 miliar:
- 2 unit Hyundai Palisade: total harga Rp2,4 miliar
- 1 unit Mitsubishi Pajero Sport: Rp779 juta
- 1 unit Sedan BMW 3 Series:Rp1,2 miliar
- 1 unit Jeep Cherokee XJ:Rp110 juta
- 1 unit Suzuki Jimny/Katana:Rp470 juta
- 2 unit Honda CR-V: total harga Rp1,4 miliar
- 2 unit Mitsubishi Xpander: total harga Rp676 juta
- 1 unit Hyundai Stargazer:Rp249 juta
- 1 unit Honda Freed:Rp289 juta
- 1 unit Toyota Corolla Cross:Rp608 juta
- 1 unit Pikap Toyota Hilux:Rp310 juta
- 1 unit Ducati Streetfighter V4 SP: Rp1,09 miliar
- 1 unit Ducati Hypermotard:Rp400 juta
- 1 unit Ducati XDiavel:Rp988 juta
- 1 unit Ducati Multistrada: Rp1,3 miliar
- 1 unit Ducati Scrambler:Rp377 juta
- 2 unit Vespa matic: total harga Rp122 juta
Dari daftar harga di atas, total harga seluruh kendaraan yang disita KPK mencapai Rp15,7 miliar.
Seluruh kendaraan yang disita tersebut kini dipajang di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Kendati demikian, KPK belum mengumumkan terkait siapa pemilik dari seluruh kendaraan mewah tersebut.
Noel Dibela Presiden Partai Buruh: Gaji Wamen Belum Layak
Meski terjaring OTT KPK, Noel pun masih dibela, salah satunya oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.
Dia menganggap gaji wakil menteri (wamen) seperti Noel tidak sebanding dengan beban dan tanggung jawab yang diemban.
Sehingga, Said Iqbal menganggap apa yang dilakukan Noel adalah wajar.
“Gaji seorang wakil menteri, bahkan menteri sekalipun, masih jauh dari layak. Itu sebabnya godaan untuk melakukan korupsi kerap kali muncul,” ujar Said kepada Tribunnews.com, Kamis (21/8/2025).
Iqbal menambahkan, godaan serupa juga kerap dialami para aktivis buruh ketika berhadapan dengan pelanggaran yang dilakukan perusahaan besar.
Menurutnya, iming-iming uang bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti pengurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tidak sesuai aturan, pengelolaan limbah B3, hingga pembayaran upah dan pesangon yang tidak sesuai ketentuan.
“Setiap pejabat, bahkan aktivis buruh, ketika berhadapan dengan pelanggaran perusahaan besar, selalu berisiko tergoda oleh sejumlah uang,” tuturnya.
Ia menyinggung kasus Noel yang dikenal aktif menangani isu-isu perburuhan, namun kini terseret dalam dugaan korupsi.
“Bang Noel sangat dikenal karena sering turun langsung menangani kasus buruh. Tapi akhirnya, bisa saja tergoda oleh iming-iming uang,” kata Iqbal.
Prabowo Bakal Ganti Noel
Kendati dibela Said Iqbal, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mengganti Noel jika memang terbukti bersalah.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.
Dia menuturkan Prabowo menghormati penuh proses hukum di KPK dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada lembaga antirasuah.
"Presiden sudah dapat laporan dan beliau sampaikan bahwa itu ranah hukum, beliau hormati proses di KPK dan dipersilahkan untuk proses hukum itu dijalankan sebagaimana mestinya. Dan apabila nanti terbukti maka akan secepatnya dilakukan pergantian," kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Ia menambahkan pemerintah turut prihatin karena Wamenaker menjadi pejabat pertama di kabinet yang terjaring OTT KPK.
"Tentu kami mewakili pemerintah menyampaikan keprihatinan salah satu anggota koalisi merah putih diinfo jadi salah satu yang kena operasi tersebut," ujarnya
Prasetyo menekankan Prabowo sejak awal selalu mengingatkan agar jajaran kabinet berhati-hati dan tidak menyalahgunakan amanah rakyat.
"Nah tentu sebagaimana yang berkali-kali diingatkan Presiden ke kita semua bahwa kita perlu untuk terus hati-hati. Semangat kita adalah semangat untuk tidak menyalahgunakan amanah yang diberi ke kita semua. Oleh karena itu, kita nyatakan keprihatinan yang mendalam," pungkasnya.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Harga 22 Kendaraan Mewah yang Disita KPK saat OTT Wamenaker Noel Tembus Rp15 Miliar"