TRIBUNBATAM.id - Anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat bernama Brigadir Esco Faska Rely (29) ditemukan meninggal dunia, pada Minggu (24/8/2025) siang.
Brigdir Esco ditemukan tewas dalam kondisi tubuh membengkak, wajah rusak, dan leher terjerat tali di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, tak jauh dari rumahnya.
Jenazah Brigadir Esco ditemukan di bukit belakang permukiman warga yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
Penemuan jenazah Brigadir Esco langsung menjadi sorotan publik, apalagi sang istri juga merupakan anggota kepolisian bernama Briptu Rizka Sintiyani.
Perempuan yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Lembar itu lansung syok mengetahui Brigadir Esco meninggal dunia dengan cara mengenaskan.
Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat bernama Amaq Siun (50).
Kasatreskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya, mengonfirmasi penemuan jenazah Brigadir Esco.
AKP Lalu Eka juga membeberkan pengakuan Amaq Siun yang menemukan mayat ketika sedang mencari ayam miliknya yang hilang di bukit belakang rumahnya.
Amaq Siun melihat sosok laki-laki tergeletak terlentang di bawah pohon.
Ia semakin terkejut ketika Brigadir Esco ternyata sudah tidak bernyawa dengan leher terikat tali.
Kondisi wajah korban sudah rusak dan tubuhnya mulai membengkak saat ditemukan oleh Amaq Siun.
Baca juga: Brigadir Esco Ditemukan Membusuk dan Leher Terjerat, Polres Lombok Barat Dalami Penyebab Kematian
Amaq Siun langsung memberi tahu warga sekitar dan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun Nyiur Lembang.
Hingga akhirnya warga desa membuat laporan ke anggota jaga SPKT Polsek Lembar.
Tak lama berselang, petugas Polsek Lembar tiba di lokasi dan memastikan kebenaran laporan. Selanjutnya, informasi diteruskan ke Unit Inafis Polres Lombok Barat.
Sekitar pukul 15.20 Wita, Tim Inafis Polres Lombok Barat bersama petugas lainnya tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP sekaligus mengevakuasi jenazah.
Satu jam kemudian, pukul 16.20 Wita, mobil ambulans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat tiba di tempat kejadian. Jenazah Brigadir Esco kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah. Barang bukti tersebut antara lain satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.
Lalu Eka mengungkapkan, hasil olah TKP menunjukkan bahwa korban ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon. Ia menambahkan, posisi tubuh korban berada di sekitar pohon di area dengan kondisi tanah yang miring dan agak curam.
"Kami telah melakukan pengamatan TKP secara umum dan khusus, pemotretan, serta pemeriksaan luar pada tubuh korban. Barang bukti juga sudah diamankan dari TKP," jelas AKP Lalu Eka Arya, Senin (25/8/2025).
Penyidik telah berkoordinasi dengan dokter pemeriksa untuk melakukan visum luar. Namun, hingga saat ini, penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil pemeriksaan medis secara mendalam.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwajib.
"Saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis terkait penyebab kematian korban. Kami akan terus menginformasikan perkembangan kasus ini," tutup Lalu Eka.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul "Detik-detik Brigadir Esco Ditemukan Tewas dengan Leher Terjerat Tali di Lombok Barat"