Pemkab Bintan Berduka atas Meninggalnya Taufik, Kadis LH Kenang Sosok Rekan Kerjanya

Kepala DLH Bintan Niken Wulandari kenang loyalitas Taufik Gunawan saat bekerja. ASN Pemkab Bintan itu ditemukan tak bernyawa di rumahnya

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
Tribun Batam.id/ Ronnye Lodo Laleng
EVAKUASI JENAZAH - Anggota Inafis Polresta Tanjungpinang melakukan evakuasi terhadap jasad Taufik, ASN Pemkab Bintan yang ditemukan tak bernyawa di sebuah rumah di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (13/10/2025). Kadis DLH Bintan Niken Wulandari kenang sosok rekan kerjanya itu 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Taufik Gunawan (48), Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, telah pergi untuk selamanya.

Pegawai Inspektorat Pemkab Bintan itu ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya yang berlokasi di lorong Tanama, Jalan Pramuka, RT 001, RW 004, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari, Senin (13/10/2025) pagi.

Taufik tak ada kabar sejak Jumat (10/10/2025) lalu, hingga akhirnya ditemukan kakak kandungnya dan warga sekitar dalam kondisi meninggal dunia di rumah, yang dihuninya seorang diri.

Kepergian pria 48 tahun itu meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi orang-orang yang mengenalnya. 

Satu di antaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan, Niken Wulandari, yang pernah bekerja sama dengan Taufik di bagian Inspektorat. 

Di mata Niken, rekan kerjanya itu sosok yang telaten. Taufik merupakan pegawai yang rajin.

"Kalau ngerjain laporan sering sampai malam. Jika tak kelar, dia belum mau berhenti," ujar Niken mengenang sosok Taufik.

Selama ini, almarhum dikenal sebagai pekerja keras, dia hobi turun ke lapangan, sehingga kesehatannya kurang diperhatikan.

"Almarhum sering lembur. Kerjanya selalu malam-malam," ujarnya.

Niken mengaku sudah cukup lama tak berkomunikasi dengan Taufik.

"Saya tak telpon atau WhatsApp lagi dengan beliau setelah pindah kantor. Dulu kami satu kantor, di Inspektorat Kabupaten Bintan," katanya.

Selain pekerja keras, Taufik dikenal mudah bergaul.

"Orangnya pun senang diajak kerja sama, jika ada masalah dia pasti ada solusinya," katanya.

Niken mengaku ikut kehilangan sosok Taufik yang dikenalnya penuh tanggung jawab itu.

Niken mengaku kaget dengan informasi meninggalnya Taufik.

"Kaget pasti. Selama ini tak pernah dengar sakit," ujarnya.

Taufik selama ini ini tinggal seorang diri, sementara anak dan istrinya tinggal di rumah berbeda di Kota Tanjungpinang.

Duka yang sama juga dirasakan Abdul. Dia adalah rekan korban.

Abdul mengaku rekannya itu memang sedikit tertutup masalah keluarga.

"Saya pernah tanya masalah keluarga, namun beliau tak respons," katanya.

Abdul mengaku jarang bertemu Taufik. Pasalnya kalau kerja, Taufik suka pulang malam.

Paling mereka bertemu saat libur. Itu pun jarang.

Selama ini, Taufik pun tak pernah menceritakan soal penyakitnya kepada Abdul.

"Kalau ketemu paling ngopi-ngopi dan cerita-cerita lucu saja," katanya.

Kematian Taufik Buat Geger Warga 

Sebelumnya diberitakan, warga RT 001, RW 004, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti,  Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) geger dengan penemuan mayat Taufik.

Jasad Taufik ditemukan pertama kali oleh kakak kandungnya sekira pukul 07.40 WIB.

Kakak Taufik menaruh curiga, sebab sejak Jumat kemarin, dirinya tak mendapat info atau kabar dari sang adik.

Ketua RT 001, Irwansyah menyebutkan korban selama ini tinggal seorang diri di rumahnya.

"Awalnya kakaknya curiga. Telpon tak pernah angkat sejak pekan lalu," kata Irwansyah.

Atas kecurigaan itu, kakaknya datang ke rumah korban untuk memastikan keadaan adiknya itu.

"Kakaknya sempat memanggil, namun tak mendapatkan jawaban dari dalam rumah," ujarnya.

Kakaknya dan warga sekitar semakin khawatir, sebab mereka sudah mencium aroma tak sedap dari dalam rumah tersebut.

Mereka kemudian mendobrak pintu, dan mendapati Taufik sudah meninggal dunia.

Jasad Taufik kala itu dalam posisi terlentang, dan tubuhnya sudah mulai membusuk.

Selama ini Taufik dikenal sebagai sosok yang tertutup, jarang menceritakan persoalan kepada warga setempat.

Wakasat Reskrim Polresta Tanjungpinang, Iptu Onny Chandra, membenarkan peristiwa tersebut.

"Jasad Taufik sudah dievaluasi ke RSUD RAT Tanjungpinang," katanya.

Korban diduga telah meninggal dunia sejak dua hingga tiga hari lalu.

Sebab kondisi jasad sudah membengkak dan mengeluarkan bau tak sedap.

“Penyebab pasti kematian korban masih kami lakukan penyelidikan," katanya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved