Motif Pembunuhan di Bintan Hingga Renggut Nyawa Amizan, Satu Pelaku Masih DPO

Ringkasan Berita:

• Polisi mengungkap motif pembunuhan di Bintan yang menewaskan Amizan Bin Bujang.
• Terungkap dari keterangan pelaku pembunuhan di Bintan yang berjumlah 3 orang, satu orang berstatus DPO.
• Mayat Amizan ditemukan di salah satu rumah kosong eks PT Antam, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (7/11).

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan di Bintan yang merenggut nyawa Amizan Bin Bujang, seorang nelayan.

Motif pembunuhan di Bintan ini terungkap setelah polisi mengorek keterangan dari para pelaku.

Polisi meringkus tiga pelaku dalam kasus pembunuhan di Bintan ini. 

Mereka di antaranya Charli (26), Syarul (23) dan Yusril (22).

Kapolres Bintan, AKBP Yunita Stevani, S.I.K., M.SI melalui Kasat Reskrim Polres Bintan, Iptu Fikri Rahmadi menyampaikan, saat ini polisi sudah meringkus dua pelaku.

Sementara satu pelaku atas nama Yusril berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).

Jasad Amizan ditemukan tewas di salah satu rumah kosong eks PT Antam, RT 002/ RW 009, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (7/11/2025) pagi.

"Pelaku DPO saat ini masih berada di laut. Kami sudah koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menangkap pelaku," ungkapnya, Kamis (13/11/2025).

Polisi menyebut jika motif pembunuhan di Bintan ini karena sakit hati.

Korban diketahui memiliki utang Rp 500 ribu dengan pelaku Yusril yang kini DPO.

Pelaku pembunuhan di Bintan itu meminjamkan uang kepada Amizan beberapa waktu lalu. 

Korban sempat mengembalikan Rp 100 ribu dan tersisa Rp 400 ribu lagi.

"Ketiga pelaku memang punya rencana membunuh korban sebelumnya," bebernya.

Sebelum membunuh, pelaku mengajak korban mengonsumsi minuman keras jenis arak putih.

Setelah mabuk mereka membawa korban ke salah satu rumah kosong eks PT Antam untuk dieksekusi.

"Ketiga korban bersama-sama memukul dan menusuk korban," akunya.

Pemukulan pertama dilakukan Yusril. 

Ia meminta bantuan terhadap kedua kawannya yakni Charli dan Syahrul.

Tidak puas dengan penganiayaan itu, Charli lalu mengambil pisau yang sudah dipersiapkan dari pinggangnya dan menusuk korban sebanyak 17 kali.

"Ketiga korban dalam kondisi mabuk saat membunuh korban," katanya. 

Charli menusuk korban secara membabi buta, hingga pisau bengkok.

Atas kejadian tersebut para tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana subsider Pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.

Asa Anak Korban Pembunuhan di Bintan

Korban meninggal dunia meninggal anak perempuan bernama Wulan (14).

Wulan saat ditemui TribunBatam.id belum lama ini berharap agar polisi menegakkan keadilan. 

"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka sudah menghilangkan nyawa ayah saya," harap Wulan.

Keponakan Amizan, Diki tak bisa menyembunyikan rasa kesedihan itu.

Dia mengaku keluarga sangat sedih atas kepergian Amizan. 

"Keluarga besar sangat sedih, terutama Wulan, anaknya yang berusia 14 tahun," akunya.

Amizan dan istrinya telah bercerai sejak Wulan berusia 3 bulan.

Amizan selama ini bekerja sebagai nelayan, dia baru pulang melaut seminggu lalu. 

Pada hari Rabu (5/11/2025) malam sebelum kejadian, Amizan masih di rumah, lalu mereka pergi makan bersama di sekitar Waduk Kolong Enam, Kijang.

Amizan dikenal sebagai orang yang sering mengajak anggota keluarga makan, bercanda dan tak memiliki masalah dengan siapa pun. 

"Amizan selama ini tidak punya masalah karena orangnya jarang keluar rumah," akunya. 

Dia ingin pelaku pembunuhan Amizan mendapatkan hukuman setimpal.

"Kami ingin pelaku dihukum berat. Dia sudah menghilang nyawa anggota keluarga kami," ujarnya. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)