Kapolda kepri
Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin Ungkap Rahasia Batam Tetap Aman di Tengah Gejolak Nasional
Pimpinan Redaksi Tribun Batam, Prawira Maulana, mewawancarai Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Asep Safrudin.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Nah, kalau daerah investasi itu bisa tumbuh besar sampai mengejar pertumbuhan ekonomi nomor tiga nasional, maka yang harus dijaga adalah kamtibmas. Maka memang itulah yang selalu ditanya oleh siapapun yang datang ke Kepri.
Investor dari Jepang - itu pasti setelah mereka datang ke BP Batam, pasti ada yang berkunjung ke Polda Kepri. Mereka minta update situasi kamtibmas seperti apa. Dari China juga begitu - setelah datang ke BP Batam melihat prospek ekonomi, mereka datang ke Polda untuk tanya bagaimana update keamanan. Begitu pun dari negara-negara yang lain.
Ini menunjukkan betapa pentingnya Kepri ini kita jaga kamtibasnya. Maka tidak bisa ditawar - semua elemen masyarakat, semua stakeholder harus bersama-sama menjaga.
Prawira Maulana : Situasi nasional beberapa waktu lalu memanas. Di Kepri aman-aman saja, tidak ada situasi memanas, situasinya tampak landai. Ini apa rahasianya sehingga dibandingkan daerah lain begitu aman luar biasa?
Kapolda: Jadi, potensi itu ada. Kemarin ada beberapa elemen dari masyarakat - dari adik-adik mahasiswa, dari ormas - mereka ingin melakukan kegiatan-kegiatan untuk menyampaikan aspirasi.
Kemudian kami melakukan dialog-dialog dengan komunitas-komunitas tersebut. Dan seolah-olah kita sepakat, kompak dengan Pak Gubernur, Ketua DPRD, Danrem, Danlantamal, Wali Kota Batam, Kepala BP Batam - semua pemerintah kota berpikir yang sama: bagaimana supaya tidak terjadi kerusuhan.
Kemudian saya diskusi dengan adik-adik mahasiswa, dengan komunitas-komunitas kita. Kami tidak melarang mereka menyampaikan pendapat. Yang kami lakukan adalah mengajak berdiskusi: "Coba buka mata, buka pikiran, kita diskusi. Apa yang akan kalian sampaikan? Kalau hanya mau menyampaikan pendapat, mau ke siapa? Saya fasilitasi."
Mau ke Gubernur, kita ketemu Gubernur. Mau ke saya, silakan. Mau di mana tempatnya - formal atau non-formal? Mau dengan Wali Kota, kita fasilitasi.
Yang kami larang adalah kalau kalian turun ke jalan dalam bentuk demonstrasi besar-besaran. Karena pasti ada orang-orang yang akan masuk menggunakan situasi seperti di kota-kota lain untuk membuat kerusuhan.
Setelah kita diskusi cukup alot, Alhamdulillah adik-adik kita paham. Ternyata memang mereka sadar bahwa Batam ini harus dijaga.
Saya sampaikan: "Kalian tidak bisa samakan Batam dengan daerah lain. 'Pak, kalau kami tidak turun nanti dibilang begini begitu,' tapi kalian tidak bisa menyamakan. Karena Batam itu posisi geografisnya berbeda. Kalau daerah lain rusuh, dua minggu selesai. Tapi kalau di sini rusuh, investor kabur. Puluhan tahun baru bisa bangkit lagi. Rugi semua. Semua saudara-saudara kalian yang buka kos-kosan akan kehilangan penghasilan karena perusahaan pergi."
Nah, kita diskusi cukup alot dan akhirnya mereka paham. Kemudian mereka bilang: "Pak, kalau begitu kami mau dipertemukan dengan pimpinan di Kota Batam."
Saya langsung telepon Pak Wali Kota, Pak Wakil, Ketua DPRD Pak Nuryanto - semua mereka siap terima. Begitu juga dengan tingkat provinsi. Kebetulan Pak Ketua DPRD sangat proaktif - saya telepon, mereka siap menerima langsung.
Ini menunjukkan bahwa saluran mereka untuk penyampaian pendapat itu sampai, tidak dikebiri. "Kenapa Batam kok dikebiri?" Enggak, siapa bilang? Mereka datang kok, bahkan bertatap muka bisa langsung. Cuma caranya yang berbeda.
Nah, ini yang harus kita jaga.
Prawira Maulana : Terakhir kemarin, Polda memanggil seluruh kepala SPPG di Batam untuk mengatasi pelaksanaan MBG di Batam dan Kepulauan Riau. Sebenarnya apa yang disampaikan ke SPPG tersebut, Jenderal?
Kapolda: Jadi, program prioritas Bapak Presiden Republik Indonesia salah satunya adalah pemberian makanan bergizi kepada masyarakat.
Kebetulan, kami dari jajaran Kepolisian - Mabes Polri - menunjuk Yayasan Kemala Bhayangkari untuk bekerja sama dengan BGN (Badan Gizi Nasional) mengelola dapur. Polda Kepri sudah dua dapur yang operasional, kemudian sepuluh dapur dalam proses.
Akhir-akhir ini banyak kejadian di luar Batam, di luar Kepri yang cukup mengkhawatirkan. Akhirnya saya perintahkan kepada Direktur Krimsus waktu itu untuk mengantisipasi - lakukan upaya-upaya preventif. Selain melakukan pemeriksaan terhadap kasus-kasus yang sudah terjadi, lebih bagus kalau kita mencegah.
Nah, kita kumpulkan, bekerja sama dengan BGN. Kita undang Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Balai POM - bersama-sama lakukan evaluasi dan quality check.
Kemudian penekanan-penekanan kembali tentang pentingnya kehati-hatian dalam memproses makanan bergizi gratis ini, baik dari mulai pemilihan bahan baku, proses memasak, sampai penyiapan, terakhir ke penyajian.
Kepsek Hancurkan Mimpi Guru Honorer Karena Tak Mau Jadi Istri ke Dua, Dikeluarkan Dari Data Dapodik |
![]() |
---|
55 Ketua KKMP di Batam Dibekali Edukasi Hukum Kejaksaan agar Terhindar dari Jerat Pidana |
![]() |
---|
Mengungkap Kematian Brigadir Esco, Dari Drama Istri yang Pingsan Hingga Jadi Tersangka Pembunuhan |
![]() |
---|
Tawa Ceria Anak PAUD di Natuna Belajar Tertib Lalu Lintas Bersama Polisi Lalu Lintas |
![]() |
---|
Hati Ibu di Batam Ini Hancur Anaknya Masih SMP Jadi Korban Asusila, Pelaku Jalin Asmara Baru 2 Pekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.